Minggu, 15 April 2018

29 Tahun untuk 29 Hal


Dua puluh sembilan tahun. Waktu yang tidak sebentar.

Tapi perlu hingga 29 tahun untuk saya paham 29 hal tentang berbagai hal berikut ini...

... tentang kehidupan dunia:

1. Hidup dunia nggak bisa sempurna, sempurna itu adanya hanya di surga, makanya saya harus usaha dan minta surga sama Allah. Menariknya hidup di dunia adalah walaupun nggak sempurna, tapi ada banyaaak sekali hal baik.

2. Hidup adalah sesuatu yang sungguh sangat wajib disyukuri, tapi sering lupa saya lakukan. Terbiasa hidup ternyata membuat saya jadi tidak menghargai hidup saya, padahal hidup ini adalah rangkaian kesempatan dan harapan. Selagi masih hidup maka kesempatan dan harapan itu akan selalu ada. Kalau mati, yaudah kelar urusan (di dunia), siap-siap hadapi pengadilan akhir.

3. Agama itu bukan hal yang terpisah dari hidup. Agama saya adalah tuntunan hidup yang paling sempurna. Kalau hidup saya nggak bener, itu bukan karena tuntunannya yang salah, tapi sayanya yang payah.

4. Hidup itu rangkaian dari sabar dan syukur. Begitu terus hingga jatah umur ini habis.

5. Pasrah adalah cara paling logis untuk membuat hidup di dunia tetap waras.

... tentang rezeki:

6. Rezeki adalah segala sesuatu yang diberikan Allah.

7. Rezeki bukan gaji dan tidak berarti hak milik.

8. Rezeki sudah ditentukan kadarnya bahkan jauh lebih awal dari sejak manusia diciptakan. Rezeki harus diusahakan, bukan untuk mengejar nilai materinya, tapi demi mengejar pahala dan keberkahannya.

9. Rezeki itu banyak bentuknya. Jangan jadi sombong dan sempit dengan menyimpulkan bahwa rezeki itu hanya materi.

10. Rezeki itu bisa datang dan pergi dengan sangaat mudah. Belajar ikhlas dan menyadari bahwa sejatinya manusia itu tidak punya apa-apa.

... tentang diri saya:

11. Akhirnya saya sadar kalau selama ini saya terlalu banyak terlena oleh skenario-skenario hidup yang saya susun sendiri. Kenyataannya, banyak adjustment yang Tuhan berikan dalam setiap skenario saya dan sering membuat saya merinding sendiri kalau mengingatnya. Satu hal, semua adjustment-Nya itu baik.

12. Akhirnya saya sadar kalau ketakutan-ketakutan saya selama ini hanya terjadi di kepala saya sendiri. 

13. Akhirnya saya sadar kalau nyari ilmu agama itu penting banget, dan ketika berhasil memahami sedikiiit saja ilmunya, rasanya nikmat banget

14. Akhirnya saya sadar kalau umur itu beneran cuma soal angka deh hahaha. Tidak ada hubungannya dengan kecerdasan dan kedewasaan.

15. Akhirnya saya sadar kalau selain kesehatan, keluarga adalah karunia Tuhan yang paling berarti bagi saya. Keluarga adalah rumah saya, mimpi saya, dan ladang pahala bagi saya.

...tentang relationship:

16. Ternyata, salah satu kunci keberhasilan dalam hubungan antar manusia adalah memberi.

17. Ternyata, punya hubungan silaturahmi yang baik dengan mantan adalah hal yang biasa saja dan sudah semestinya (no further explanation needed). 

18. Ternyata, sebaik-baiknya sahabat itu yang bisa mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran, yang bisa kasih warning sekaligus jadi rem saat berjalan sudah terlalu kencang, juga jadi dongkrak semangat saat stok energi positif lagi habis. Nah, kalau mereka bisa diajak ketawa bego bersama dan berbagi humor receh, itu adalah sebuah kelebihan yang juga sangat layak disyukuri (dan saya sangat beruntung punya sahabat-sahabat dengan paket lengkap seperti itu :*)

19. Ternyata, quality times bagi saya adalah bicara berjam-jam dengan orang (atau sekelompok orang) yang membuat saya nyaman, dengan topik obrolan yang tidak ada habisnya. I love the beauty of warm conversations. Bisa ngobrol nyaman dan nyambung sama orang lain adalah kualitas yang sangat saya hargai.

20. Dulu saya pikir perkara hati adalah perkara rumit, ternyata, perkara hati itu sederhana saja kok, ini cuma soal keputusan, dan sebagaimana sifat alami dari keputusan adalah selalu punya konsekuensi yang harus dinikmati :)

...tentang pekerjaan: 

21. Saya lebih suka kerja di ruangan dan di depan laptop dibandingkan harus ke lapangan (yaa tapi kalau tugas negara nyuruh saya ke lapangan sih saya nggak nolak juga, asal jangan lama-lama aja, hahaa). 

22. Saya lebih suka jadi generalist, dibanding specialist. Lebih suka tahu banyak hal dibanding going deep and detail in certain topic. Lebih suka melihat sesuatu secara makro dan bagaimana banyak elemen terkait satu sama lain daripada menguliti satu elemen saja. Itulah mengapa saya nggak pernah merasa cocok jadi microbiologist walaupun saya sarjana program studi mikrobiologi :D. 

23. Saya lebih suka menjadi ikan kecil dalam kolam yang besar, dibanding jadi ikan besar dalam kolam kecil (ini bukan soal mana yang lebih baik, ini hanya soal kesukaan).

19. Saya ingin menjadi penulis dan membayangkan suatu hari berkarir juga sebagai penulis. Walau saat ini naskah saya masih belum berhasil tembus penerbit, dan mau konsisten nulis #1minggu1cerita aja sampai keringet darah (hiperbol mode: on), tapi suatu hari dengan izin Allah, saya berharaaap sekali bisa melahirkan setidaknya sebuah buku yang dapat menjadi salah satu legacy saya di dunia ini (semua yang baca please bilang amin doooong)

20. Ternyata mencintai pekerjaan itu ada dalilnya di Quran. Bahkan pembahasan soal bekerja  itu harus dengan sebaik-baiknya, nggak boleh cuma asal-asalan aja, ada pembahasannya di Quran (QS Saba 10-11). Total masa kerja saya udah hampir 4 tahun, tapi baru tahu pelajaran penting ini minggu kemarin -__- (kemane aje looo). Saya tahu dari kajian Nouman Ali Khan ini, mindblowing
  
... tentang kebijakan energi di Indonesia (ditulis semata-mata karena saya sudah kehabisan ide harus nulis apa lagi :p)

26. Saya baru tahu kalau industri migas itu dibagi dua, ada hulu dan hilir. Hulu terdiri dari ekploitasi dan produksi, sementara hilir terdiri dari pengolahan, penyimpanan, tranportasi dan niaga.

27. Saya baru tahu kalau industri hulu migas itu ternyata sangaaat menarik. Hahaha beberapa bulan yang lalu saya kayaknya bodo amat sama isu yang satu ini (cuma sebatas tahu kalau kerja di oil and gas itu gajinya gede, haha sesempit itu pengetahuannya). Tapi setelah Allah menakdirkan saya masuk ESDM, saya jadi banyak belajar dan pelan-pelan tahu bahwa industri ini menyumbang pendapatan terbesar dari sektor non pajak untuk APBN. Ini industri yang sifatnya high technology, high capital dan pastinya high risk, tapi kalau berhasil juga jadi high profit, makanya untuk mengelolanya, negara butuh bekerja sama dengan pihak lain, termasuk investor asing. Kerja sama di sektor hulu migas diatur kontrak kerja sama, baik skema cost recovery atau gross split dan melibatkan banyak pemain. Dan akhirnya saya tahu apa fungsi dari SKK Migas, ahaha. Anyway semua info ini mungkin akan saya ketahui kalau saya rajin baca koran, tapi yaa emang dasar anaknya males baca koran jadi yang begini-begini baru ngerti sekarang.

28. Ternyata minyak mentah itu ada banyak macamnya, kirain crude oil itu sama-sama aja. Oh ternyata tidaaak. Lagi-lagi kebesaran Tuhan ya :).


... dan ini sebuah kesimpulan terakhir:

29. Semakin banyak yang saya sadari dan ketahui, juga membuat saya semakin yakin bahwa ilmu dan pemahaman saya itu nggak ada apa-apanya. Benar kalau ada yang bilang bahwa semakin manusia belajar, maka manusia akan semakin sadar kalau masih banyak hal yang belum diketahui. Itulah kenapa, manusia nggak boleh berhenti belajar, meminta ilmu dan petunjuk sama yang Maha Mengetahui, dan berdoa supaya ilmu yang dikaruniakan menjadi berkah untuk sebanyak-banyaknya orang. Ammiin.


Itulah 29 hal menarik versi on the spot, bukan, maksudnya versi Venessa Allia Aiman yang alhamdulillah baru-baru ini disampaikan ke usia 29 tahun. Semoga bertambahnya usia diiringi dengan bertambahnya manfaat, peranan, ilmu dan pemahaman baik yaa. Ammiinn.

Stay positive :) 


Salam,
Venessa Allia

P.S tulisan ini juga menyelamatkan saya dari tendangan admin #1minggu1cerita, hehehe. Maafin ya udah 5 minggu nggak setor tulisan *sungkem


0 comments: