Rabu, 13 Desember 2017

Literally "Me Time": Nonton di CGV Gold Class

"Ini baru namanya me time. Bener-bener me time . Literally "me time", karena nyaris emang cuma gue doang."


Senin, 4 Desember kemarin, gue nganter mama ngambil paspor di kantor imigrasi Tangerang Selatan, dan setelah itu, kita berencana nonton bareng. Gue kangen bioskop aseli! Udah sampai di Teras Kota BSD, eh mama dadakan sakit perut, jadi males nonton dan pengen pulang aja. Mungkin karena tidak ingin memupuskan keinginan anaknya yang udah ngebet pengen nonton, mama nyuruh gue tetep nonton aja, tapi minta dipesenin GoJek buat nganter ke rumah kakak gue yang masih di daerah BSD. Yaudah deh habis memastikan nyokap naik GoJek dengan selamat, gue langsung ke CGV dan beli tiket. Gue memilih nonton Murder On The Orient Express karena penasaran pengen bandingin filmnya Sherlock Holmes sama Poirot bagusan mana, hehe.

Ternyata jam terdekat untuk film ini adanya cuma yang Gold Class, kalau mau nonton yang reguler gue harus nunggu sekitar 1,5 jam. Males kan? Gue tanya ke abang CGV berapa harga tiket Gold Class. Katanya Rp 60.000. Gue mikir, kalau gue nunggu 1,5 jam demi nonton di studio reguler yang lebih murah, resikonya adalah telat ashar dan besar kemungkinan gue ngeluarin duit buat menunggu, jadi batal hemat dong. Lagipula gue belum pernah juga nonton di Gold Class. Yaudah for the sake of buying experience dan demi efisiensi waktu, gue beli tiket nonton Murder On The Orient Express di Gold Class.

Kejutannya adalah saat gue udah beli, gue baru tahu kalau yang beli tiket baru gue doang, hahaha.
Jadi gue terancam nonton sendiri di studio yang gelap, dingin dan luas. Rada merinding sih, karena walaupun bukan film horor tapi ini kan film tentang pembunuhan. Masalahnya gue tidak punya opsi untuk batal jadi yaudahlah hajar aja. Kata si abang CGV sih filmnya bagus jadi biasanya nanti ada yang beli tiket lagi.

Faktanya, hingga film berakhir, studio sebesar itu hanya diisi oleh 3 orang tidak dikenal yang sama-sama nonton sendirian. 

Cerita sedikit, beberapa teman gue tidak bisa memahami apa enaknya nonton film sendirian. Kalau gue sih logis aja anaknya, kalau mau nonton suatu film tapi nggak ada yang bisa nemenin, masa harus jadi batal nonton. Lagian bukannya saat nonton kita akan fokus pada filmnya ya? Nggak enaknya nonton sendiri adalah setelah film itu habis, nggak ada partner untuk membahas isi film yang baru ditonton bersama. Tapi enaknya adalah bisa nonton film dengan sangat fokus, nggak ada yang ngajak ngobrol dan beli tiket untuk 1 orang itu jauh lebih mudah walaupun nyarinya udah injury time. Gue masih inget, film pertama yang gue tonton sendiri di bioskop adalah Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2, gue nonton di TSM Bandung, posisinya kalau nggak salah di kursi ujung kanan baris kedua paling bawah. Itu adalah sisa kursi yang tersedia saat gue sampai di depan mbak XXI. Saat itu tahun 2011, gue dan teman-teman gue sedang tugas akhir, kita susah banget ngatur waktu untuk nonton bareng, sementara film tersebut sudah sangat gue nantikan. Jadi yaudahlah daripada lama nungguin orang gue nekat aja ke TSM cari tiket dan dengan mudah mendapatkan satu tiket walaupun posisinya kurang ergonomis, tapi gue bahagia. Itulah kali pertama gue me time dengan nonton sendirian di bioskop.

Balik lagi soal me time nonton di CGV Gold Class. Satu kata: Nyaman! (yaiyalah 60 rebuuuuu). Sofanya empuk banget dan karena gue anaknya norak sama udara dingin, gue suka banget dapet selimut. Terus dikasih meja kecil gitu, jadi nggak rempong kalau mau menyimpan makanan.

Untuk selanjutnya, gue akan tetap lebih memilih nonton di studio reguler sih, karena bagi gue nonton film itu tentang menikmati filmnya, bukan soal kenyamanan tempatnya. Tapiiii sekali-sekali nonton di tempat yang lebih premium, sangat layak dicoba loooh. Asal jangan sampai saking nyamannya malah jadi ketiduran yah, rugiiiiiii.

Me time itu banyak caranya. Nggak harus keluar rumah atau menghabiskan banyak uang. Menurut gue, me time adalah suatu aktivitas untuk menjaga diri tetap waras, gembira dan mengisi kembali tangki emosi dengan perasaan positif. Karena tujuannya sudah berkaitan dengan perasaan, jadi me time tuh urusan hati juga sih. Mau apapun aktivitas me time-nya, kalau ujungnya malah jadi bete, ya gagal me time namanya.  Contoh sederhanya gini, bagi gue leyeh-leyeh di sofa sambil ganti-ganti channel TV  adalah me time, tapi kalau saat nonton TV tersebut gue ngelihat berita kriminal atau gosip nggak penting yang malah mereduksi energi positif gue, yang ada gue malah kesel, artinya gue gagal me time. Satu lagi yang menurut gue penting, apapun caranya, me time tidak akan efektif jika selama aktivitas pikiran kita melalang buana ke tempat lain (mikirin kerjaan, mikirin keluarga, mikirin pasangan, mikirin tesis, mikirin utang, you name it). Me time adalah tentang hadir sepenuhnya di waktu saat ini, menikmati kehadiran diri sendiri, dan bersyukur dengan apapun yang dimiliki. Jadi biar me time-nya sukses, semua problematika kehidupannya, semua ambisinya, semua kerisauannya (again..you name it) ditinggalin dulu aja yaaa. 

Tulisan di dinding CGV Teras Kota. So deeep.

Gue percaya bahwa setiap manusia butuh waktu sejenak untuk dirinya sendiri. Sekali lagi bentuknya bisa apapun juga. Yang penting pada saat itu hadirlah 100% untuk diri sendiri. Jika kamu beruntung, saat itu pula kamu akan merasa tidak pernah benar-benar sendiri. Selalu ada Tuhan yang menemani.

Tiba-tiba kepikiran, seharusnya sholat tuh jadi aktivitas me time yang "paling me time" yaaaa. Ternyata muslim tuh udah dikasih kesempatan me time tiap hari minimal 5x lagi. Asal waktu sholat pikirannya nggak melalang buana ke tempat lain (mikirin kerjaan, mikirin keluarga, mikirin pasangan, mikirin tesis, mikirin utang, you name it). Hiks, PR besar gue ini :((. 

Okee, cukup untuk cerita hari ini. Stay positive yaaa!


Salam,
Venessa Allia.

Notes: Tulisan ini sebenarnya untuk disetor ke 1minggu1cerita yang untuk awal bulan Desember ini mengambil tema Me Time, tapiiii harusnya gue setornya minggu kemarin. Hadoooh.
 

4 comments:

Ayu Welirang mengatakan...

Oalah ini di Teraskota ternyata yak. Tapi, belum pernah nyobain yang CGV Gold sih. Kursinya bisa dipanjangin gitu gak, buat nyenderin kaki? :| *ih gue norak ya?*

Venessa Allia mengatakan...

Iyaa Teras Kota. Bisa dipanjangin, hihihi.

Ceuceumeo mengatakan...

Niatnya sih pengen komen di review AAC2, tapi apadaya ga nemu kolom komen..hehe..

Saia sependapat deeh.. Masih ada nilai2 di film itu yang positive.. Dan review yang tersebar itu lucu dan jahat uga siih.. hehe..
Salam kenal :)

Venessa Allia mengatakan...

Halo Mbak Nhae Gerhana, salam kenal juga :). Iya ternyata sebelumnya di tulisan tentang AAC itu status comment-nya masih dont allow, belum saya ganti, hehe. Terimakasih sudah berkunjung ke sini, sering-sering yaaa :)