Minggu, 03 Mei 2015

Ada Apa Dengan Fokus (AADF)


Adakah dari kalian yang saat ini sedang membaca blog gw yang punya masalah dengan FOKUS? Ataukah hanya gw yang punya masalah seperti ini?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata fokus memiliki definisi yang berkaitan dengan ilmu optik, yaitu:
Titik atau daerah kecil tempat berkas cahaya mengumpul atau menyebar setelah berkas cahaya itu menimpa sebuah cermin atau lensa, berkas cahaya yang datang berada dalam keadaan paralel dengan sumbu cermin atau lensa itu.

Kemudian, kata fokus mengalami perluasan makna. Kata fokus tidak lagi sebatas istilah dalam ilmu pasti, namun juga merujuk ke suatu keadaan dimana konsentrasi dan perhatian manusia berkumpul pada suatu objek (ini definisi versi gw sendiri). 
Dan gw saat ini, bermasalah dengan kedua konteks kata fokus tersebut:
  1. Masalah #1: Mata gw semakin kesulitan untuk fokus melihat atau membaca sesuatu dari jarak jauh. Minus mata gw kayaknya nambah, bisa jadi kacamata yang sekarang udah nggak cocok. Gw harus segera meluangkan waktu ke dokter mata atau masalah terhadap fokus yang satu ini bisa bertambah parah.
  2. Gw susah banget fokus mengerjakan sesuatu dari awal hingga selesai tanpa terdistraksi hal yang lain. Dan penyakit ini rasanya sudah semakin parah :(

Gw ingin cerita masalah gw terhadap fokus di point kedua. Gw menyadari hal ini sudah mulai menggangu efektifitas dan produktifitas gw karena sekarang kalau ngerjain sesuatu rasanya jadi lebih lama. Pekerjaan yang mungkin harusnya bisa selesai dalam 10 menit, jadi selesai lebih lama, karena setelah 5 menit mengerjakan pekerjaan tersebut gw mulai melirik untuk melakukan pekerjaan yang lain. Akhirnya fokus gw berpindah beberapa saat, baru kemudian kembali lagi ke pekerjaan pertama. Alhasil pekerjaan pertama yang seharusnya lebih prioritas untuk diselesaikan membutuhkan waktu lebih lama untuk selesai. Oiya, satu lagi PR gw yang sangat besar, fokus dalam ibadah. Kita sama-sama tahu kalau ibadah harus dilakukan dengan khusyu’, tapi untuk gw pribadi sampai saat ini masih sering kesulitan melakukannya :(

Tidak hanya terkait pekerjaan atau tugas apapun yang harus diselesaikan, fokus dalam kehidupan juga sama pentingnya. Pernah nggak lo sudah yakin menetapkan suatu tujuan lalu gamang di tengah jalan karena melihat hal lain yang lebih menarik, atau gamang karena perkataan orang lain yang membuat ragu? Itulah saat dimana fokus kita terganggu. Ini bukan berarti berganti tujuan adalah sesuatu yang salah, kadang kala kita memang perlu “belok” dulu sebelum kembali berjalan lurus menuju tujuan yang sudah ditetapkan. Tapi bagaimanapun juga, hidup manusia dibatasi oleh waktu kan? Jadi sederhananya, kalau selama hidup manusia tersebut tidak fokus dan kebanyakan belok, apa nggak takut kehabisan waktu sebelum tujuan tersebut tercapai? (ini gw ceritanya lagi ngomong sama diri sendiri)

Gw sadari salah satu sumber ketidakfokusan gw adalah handphone! Terlibat di banyak grup Whatsapp (WA) sebenarnya cukup bermanfaat karena sering kali mendapat informasi tentang berbagai hal yang berbeda, tapi di sisi lain kalau grupnya udah berisik nggak karuan, yang ada jadi ganggu hahaha. Semakin lama gw merasa semakin attach dengan Whatsapp, karena rasanya kalau ada message di WA, pengen buru-buru langsung balas, padahal mah santai aja keleus, kalau emang urgent yang Whatsapp juga bakal nelvon. Media sosial juga sangat distraktif. Arus media sosial yang amat deras seperti saat ini membuat hidup kita terkadang seperti dikuasai oleh media tersebut. Padahal helloow..kita hidup di real life bukan di virtual life. Tanpa bermaksud untuk nyinyir sama siapapun pengguna media sosial, karena gw pun termasuk user aktif di Path, menurut gw sebagai pengguna medsos, harusnya kita yang menguasai medsos, jangan biarkan medsos menguasai kita, atau mood kita :)
 
Sebagai seseorang yang sedang dalam usaha memperbaiki masalah terkait fokus, gw ingin berbagi tips “5 cara mempertahankan fokus versi Venessa Allia”. Tips ini sejujurnya belum terbukti 100% efektif, karena cara-cara ini gw develop selama masa pembelajaran. Selayaknya proses belajar, selalu ada trial dan error kan?. Yah siapa tau kalau tips ini belum efektif buat gw, bisa jadi efektif buat kalian yang membaca :)

(1) Matikan semua notifikasi media sosial dan mute semua grup di handphone.
Jangan biarkan pop up-pop up notifikasi di HP mendistraksi fokus kita ketika sedang menyelesaikan pekerjaan. Inget juga logika sederhana berikut ini: Kalau ada yang urgent, orang pasti bakal nelvon, bukan whatsapp.


(2) Log out media sosial saat melihatnya sudah tidak lagi menyenangkan 
Gw nggak tau apakah hal ini berlaku untuk orang lain, atau hanya terjadi pada diri gw sendiri. Tapi kebanyakan melihat “kehidupan” orang lain di media sosial kadang rasanya muak dan menyebalkan? Bener gak? Hahaha. Nah kalau udah merasa begini, gw memilih untuk log out media sosial tersebut, karena gw tidak akan membiarkan media sosial merebut kepositifan gw. Gw sering merasa media sosial membuat hidup gw semakin mudah terpengaruh cara hidup atau bahkan tujuan hidup orang lain. Tapi gw pun tidak bisa menolak media sosial secara total karena untuk bertahan hidup di zaman sekarang, gw pun butuh media soial. Oleh karenanya log out media sosial untuk beberapa saat saat dia sudah mengganggu fokus, menurut gw adalah cara yang tepat.

(3) Sholat bagi yang Muslim, atau (mungkin) meditasi bagi yang lainnya
Menurut gw nih ya, semakin banyak keinginan, semakin sibuk dengan kegiatan, semakin banyak pekerjaan, maka semakinlah kita tidak fokus (ini menurut gw, pendapat gw bisa benar, bisa salah :p). Pernah nggak ngalamin punya banyak hal yang harus dikerjain sampai akhirnya bingung mau ngerjain yang mana duluan sampai akhirnya lagi nggak ada satupun yang selesai dikerjain? Hahaha gw pernah! Dan menurut gw itu terjadi karena fokus gw yang terganggu. Dulu gw percaya kalau manusia itu bisa multitasking, tapi makin lama kepercayaan tersebut makin memudar karena sudah banyak penelitian yang menyatakan bahwa multitasking adalah mitos (silahkan googling “multitasking is a myth”, ada banyak artikel yang mendukung pernyataan tersebut). Nah, kalau udah mulai lieur sama banyaknya keinginan atau pekerjaan, menurut gw yang perlu dilakukan adalah diam sejenak, menarik nafas untuk selanjutnya dengan tenang memutuskan mana dulu pekerjaan atau keinginan yang harus fokus diselesaikan. Inspirasi ini gw dapatkan dari buku yang sedang gw baca, judulnya “Sejenak Hening” karya Adjie Silarus. Buku ini menjelaskan pentingnya manusia untuk diam dan tenang sejenak sebagai langkah sebelum kembali bergerak. Sekarang apa kaitannya dengan sholat? Sholat itu adalah media menenangkan diri :). Mungkin itulah kenapa manusia diwajibkan sholat minimal 5 kali sehari. Karena disaat pace hidup lagi kenceng banget, butuh diselipkan sholat untuk menghadirkan ketenangan ditengah keriuhan. Ibarat nyetir mobil, nggak mungkin ngegas terus kan? Dikit-dikit perlu ngerem supaya nggak nabrak atau kepeleset keluar jalur :) 

(4) Menyendiri.
Sederhana. Bersama banyak orang artinya mendengar banyak suara. Bersama diri sendiri maka hanya akan mendengar suara hati sendiri. Kalau suara-suara di sekitar sudah mulai mendistraksi, berpindah tempat ke area yang lebih hening seharusnya bisa menjadi solusi untuk mengembalikan fokus.

(5) Pasang headset, dengarkan lagu favorit.
Cara ini adalah alternatif jika cara di point 4 tidak bisa dilakukan. Kalau lagi sulit pindah tempat, atau barangkali tidak bisa menemukan tempat yang sepi, pasang headset dan mendengarkan lagu favorit mungkin cukup membantu mengembalikan fokus. Eh tapi jangan karena dengerin lagu favorit lalu malah nyanyi sendiri sambil ngelamun dan kerjaannya jadi dilupain loh ya (itu mah gw aja kali :p)

Kalau doraemon itu ada, pastinya gw akan minta dia kasih gw Pil Penjaga Fokus. Tapi karena doraemon itu nggak nyata, maka menjaga fokus adalah tanggung jawab gw sendiri. Gw menyadari tanpa fokus maka setiap apa yang gw inginkan hanya akan tetap menjadi keinginan tanpa bisa jadi kenyataan. Yah, semoga Tuhan menjaga kita dari fokus-fokus nggak penting yang mengalihkan kita dari tujuan kita diciptakan di dunia ini.
Sekali lagi tulisan ini adalah pendapat pribadi yang gw dapat dari pengamatan gw akan banyak hal. Bisa salah, bisa benar, sehingga kamu boleh setuju, boleh pula menolaknya :)

Stay positive yaa.

Salam,
Venessa Allia

0 comments: