Minggu, 13 Maret 2016

Teduh


Ketika manusia terjebak dalam kompleksitas standar yang dibuatnya sendiri, ternyata disitulah sumber penyakit hati. Ketika pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang makna dan nilai sudah berhenti ditanyakan, melainkan berganti kepada seruan-seruan keinginan. Maka mudah sekali setan-setan jahat merasuk dan membuat diri sejatinya makin terpuruk. 

Pengembara yang pergi sejauh-jauhnya pun, hatinya tetap harus pulang, supaya tidak hilang arah kebenaran. 
Ingatkan aku untuk pulang teman
Ingatkan aku untuk kembali kepada pilihan yang benar
Ingatkan aku untuk tetap menanam bekal kebaikan
Ingatkan aku bahwa biarpun mulia, tetap saja aku seorang makhluk

Ternyata tidak ada hidup yang berkelok-kelok, yang ada adalah hati dan pikiran yang tak tentram.
Teduh, teduhlah.
Bukan langit di luar, tapi kalbu di dalam.
Supaya ringan langkah kaki menapak, berlari atau berjalan, syukuri  dan susuri hidup.


sebuah renungan pagi

Salam,
Venessa Allia




0 comments: