Rabu, 26 November 2014

#LBJ15 part 2: Excited!


Excited,

merupakan suatu kata dalam Bahasa Inggris yang menurut kamus bahasa online artinya adalah mendebarkan, menggairahkan, memperkesankan, meluapkan. Yah kurang lebih begitulah perasaan saya saat keseruan ini dimulai.

Perjalanan kami dimulai dari Surabaya (jangan tanya kenapa bisa start dr Surabaya, nanti kepanjangan tulisannya :p). Kita naik Air Asia paling pagi dari Surabaya ke Bali, transit beberapa jam di Bali lalu lanjut pakai pesawat kecil milik Garuda Indonesia ke Labuan Bajo. Selama di Bali nyempetin makan di Warung Nasi Pedas Bu Andika dan main-main di Kuta. Lumayanlah bisa basah-basahin kaki di tepi pantai sambil check in di Path ngasih tau Pathworld kalau lagi di Bali (padahal transit doang, hehe).  Anyway, ini pertama kali saya naik pesawat kecil yang kursinya kayaknya nggak nyampe 40 baris. Menaiki pesawat ini ada kegairahan yang nggak bisa dijelaskan. It Feels like Riyanni Djangkaru or Nadine Chandrawinata hahaha :D
Kalau selama ini naik pesawat terbang, biasanya saya hanya bisa melihat awan dan lautan biru polos. Nah terbang kali ini berbeda, karena dalam perjalanan ke Labuan Bajo, dari atas saya bisa melihat gugus-gugus pulau yang hijau dikelilingi lautan biru, bahkan kelihatan ada beberapa gunung yang berdiri gagah. Mungkin karena ini pesawat kecil jadi kita terbang di ketinggian yang relatif lebih rendah dibanding dengan pesawat lainnya. Ohiya, waktu ke Labuan Bajo, saya duduk di samping seorang bapak bule dari Swedia. Dari ceritanya dia udah beberapa bulan liburan di Indonesia, udah jalan-jalan ke Bali, Lombok, Borneo, dan sekarang mau ke Flores. Selama dia cerita, saya cuma mikir tapi nggak berani nanya, ini bule di Sweden kerjaannya apa ya :p

Katanya jaman sekarang berlaku aturan "No Pic = Hoax". Siapa juga sih yang bikin aturan begini -_-. Foto ini diambil oleh Hilda. Thank you Hilda buat fotonya.

Oke, akhirnya setelah 1 jam 20 menit, sampailah kita di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Bandaranya menurut saya cukup bagus. Toiletnya bersih dan tempat menunggunya cukup nyaman. Sesampainya disini kami langsung dijemput oleh 2 orang EO baik hati yang akan menemani kami selama 3 hari kedepan. Mereka berasal dari komunitas jalan-jalan yang menamakan diri “Jalan Bersama”. Komunitas ini juga yang sebelumnya jadi EO waktu saya ikut gathering ke Bromo. Karena beberapa dari kita dapat kesan positif waktu perjalanan ke Bromo kemarin, maka kita nggak ragu untuk ajak mereka lagi di liburan Labuan Bajo kali ini :).


Dari bandara, kami menuju Hotel Pelangi. Hotel ini bukan hotel mewah, tapi dekat banget dengan dermaga (contoh informasi penting) dan di depan hotel ada lapangan bola (contoh informasi nggak penting). Sore hari kita berlima belas nyempetin ngeliat matahari tenggelam di dermaga. Pemandangannya disini menurut saya biasa aja sih, cuma karena 4 dari 15 orang ini adalah fotografer, jadi ya pemandangan biasa aja bisa disulap jadi nggak biasa oleh mereka. Aduh apalagi banyak diantara kita yang pada dasarnya punya sifat sama kayak tumbuhan yaitu fototaksis (maklum dulu kuliah biologi jadi bahasanya begini). Cuma bedanya, kalau fototaksis pada tumbuhan artinya pergerakan karena ransangan cahaya (foto), sementara bagi kita anak-anak jaman sekarang, fototaksis itu maksudnya gerakan yang disebabkan karena ada kamera foto atau ajakan untuk berfoto (yah sebenarnya ini definisi fototaksis yg temen saya bikin pas jaman kuliah dulu :p).
Dari sejuta foto di dermaga Labuan bajo (lebay), foto dibawah ini jadi foto favorit saya. Foto 5 gadis kayak lagi reunian AADC.
Cinta, Alya, Carmen, Mili, Maura, eh bukan deng. Ngarep. Thank you Mas Katon buat AADC photo session nyaaa :)

Sudah malam, saatnya makan. Kita makan seafood di warung tenda deket dermaga. Selama pengalaman saya makan seafood, rasanya emang nggak pernah salah deh, selalu enak. Kali ini menu paling enak cumi goreng tepungnya. Nggak kalah deh sama Cumi Goreng Tepung di resto Bandar Djakarta. Kenyal-kenyal garing gitu.

Sudah kenyang, saatnya kembali ke hotel dan bobo nyenyak. Yah tapi namanya sekamar sama cewek-cewek rumpi, mana mungkin juga langsung bobo. Itulah kenapa saya bilang memilih teman perjalanan itu penting, karena dengan mereka kita bisa ngetawain hal-hal yang harusnya disebelin atau ngomongin orang yang seharusnya nggak boleh diomongin, seperti … *hilang sinyal* hihihi.
Pada akhirnya kita istirahat karena tahu butuh banyak enegi untuk ketemu komodo di esok hari. Excited!

Heff..ini baru cerita di hari pertama, masih ada cerita untuk 3 hari ke depan. Tapi saat ini sudah jam 22.22 di laptop saya. Saya pun harus istirahat, bukan karena besok mau ketemu komodo, tapi karena mau ketemu manusia-manusia yang somehow bisa lebih ngeri dari komodo (ahaha just kidding guys). Janji deh akan melanjutkan cerita ini secepatnya. Part selanjutnya, I will try my best untuk mendeskripsikan betapa bagusnya Pulau Padar dan Bukit Cinta di Pulau Rintja, juga betapa berbahayanya komodo itu sebenarnya, dan betapa saya sangat menikmati perjalanan ini.

Bersambung ke #LBJ15 Part 3: Atas Nama Padar dan Cinta
Terimakasih sudah membaca.

Salam,
Venessa Allia

0 comments: