Minggu, 11 Mei 2014

Bromo Pecyah!


"Gw gak suka gunung, naiknya capek, gw suka laut."

Itu adalah jawaban gw ke banyak orang setiap ditanya lebih suka laut atau gunung.
Tapi kalau pemandangannya kayak gini sih:

"… gw jadi suka juga sama gunung."

Foto itu diambil dari Penanjakan 1 Gunung Bromo.
Departement Gathering di kantor gw tgl 1-4 Mei kemarin membuat gw bisa berada di tempat ini. Untuk mencapai tempat ini kita dibantu hardtop (so gak bener-bener naik gunung ya :p), tapi hardtop berhenti di titik dimana mobil gak bisa masuk lagi, lalu perjalanan di lanjutkan dengan jalan kaki.
Sampai di penanjakan ini, kita bersama ratusan orang lainnya menunggu matahari terbit, syukur saat itu langit cerah, tidak ada kabut. Di langit terhampar banyaaak banget bintang, satu bintang gw amati berkerlip lebih terang sehingga gw yakini sebagai planet, bukan bintang. 

Orang bilang alam adalah tempat yang sangat baik untuk berkontemplasi. Dan benarlah adanya. Inget kalau matahari adalah cuma salah satu bintang, dan lihat di langit ada banyak banget bintang jadi merinding sendiri menyadari bahwa betapa dahsyat sekaligus mengerikannnya alam semesta ini. Terus  lihat gunung-gunung yang berdiri gagah di depan, ibarat sebuah corong yang kapan saja nampak siap memuntahkan isi perutnya,  menyadarkan gw betapa manusia itu amat sangat kecil dan gak punya daya apa-apa.
Dan berdiri di tempat yang cukup tinggi untuk membuat paru-paru gw kedinginan, membuat gw dengan bodohnya merasa posisi gw saat ini dekat banget dengan Tuhan. Hahaha logika yang bodoh karena berada di laut juga tidak lantas artinya jauh dari Tuhan kan :)
Apa yang ada di langit dan di depan mata udah bener-bener kayak lukisan Tuhan. Bagus banget.
Jadi, kalau ada yang nanya lagi ke gw lebih milih laut atau gunung, apakah jawaban gw akan berubah?
Mungkin jawaban gw akan menjadi:

"Mau sih naik gunung, tapi naiknya dibantu hardtop ya, tetep males kalau jalan sendiri :)"

Anyway, kawasan Bromo memang punya bentang alam yang luar biasa. Ada padang pasir yang populer dengan nama Pasir Berbisik, dan ada savanna yang disebut Bukit Teletubbies. Sayangnya gw tidak berkesempatan ke kawah Bromo-nya, soalnya kehabisan waktu, dan disana bau belerang juga sih. Gw dan beberapa orang teman kelamaan main di Pasir Berbisik, mencoba meniru pose Dian Sastro di filmnya tersebut, yang pada akhirnya GAGAL TOTAL, hahahaha. Ini kalau diinget-inget stupid banget sih. Mau ekspresi gimana juga gw gak bisa mirip Dian, malah dibilang mirip Christine Hakim. Syial.
Gw tadinya mau post fotonya, tapi ternyata gw terlalu jaim untuk melakukan itu :)
 

3 hari di tanah Jawa Timur, Bromo cuma salah satu keseruan.
Hari pertama sampai Batu, gw dan teman-teman Rafting di Kasembon. Sungai yang gw lupa namanya itu ternyata sungai buatan dari bendungan sehingga arusnya bisa diatur, jadi gak khawatir walaupun kita rafting saat hujan. Terus malam terakhir kita ke BNS (Batu Night Something, eh Batu Night Spectacular). Raftingnya seru memacu adrenalin, tapi BNSnya emmm biasa aja. Tapi cukup oke karena gw bisa nyobain main gokart disini walaupun mahal bok, main 2 lap udah 40 ribu aja.

Kesimpulannya menurut gw department gathering ini seru banget. Kalau kata anak gaul Jakarta, gathering ini PECYAH!

Walaupun harus menempuh 18 jam di kereta  dan harus cuti 2 hari (makin abis aja cuti gw), tapi bersama teman-teman yang seru, objek gathering yang menawan, serta gratis (ini perlu di garis bawahi, gw menikmati hampir semua kesenangan for free :) ).
So, untuk semua kebahagiaan ini mari kita sama-sama bersyukur: ALHAMDULILLAH :)

Tahun ini gw masih punya beberapa niat perjalanan (yes, beberapa). Semoga semua lancar.
Thanks for reading yaa!

Salam,
Venessa Allia

0 comments: