Selasa, 26 Juli 2011

Greatduation

Program Studi Mikrobiologi... Venessa Allia Aiman

"Ketika protokoler menyebut nama gw, gw maju ke podium dengan sangat berhati-hati.
Gw gak mau dicelakai kain songket gw sendiri.
Gw gak mau jatuh di depan rektor.
Syukurlah gw berhasil bersalaman dengan rektor, dekan dan ketua program studi.
Gw kasih senyum paling manis.
Tidak ada adegan jatuh di tangga, semuanya baik-baik saja.
Tapi ketika gw turun dari podium,
setengah mati gw tahan air mata kelegaan ini.
Air mata yang mengingatkan gw kepada banyak orang.
Karena dalam setiap langkah gw sampai disini,
adalah mutlak bukan karena kemampuan gw sendiri.
Ada doa Mama dan Papa yang sangat gw sayangi.
Ada perhatian kakak yang gw banggakan
Ada semangat teman-teman yang membangkitkan setiap keterpurukan gw.
Ada bimbingan dari dosen-dosen yang berusaha membuat gw berhasil.
Ada materi, tenaga, emosi, air mata, sakit hati bahkan darah yang dikorbankan.
Karena itu gw gak mau gelar ini sia-sia
Gelar ini terlalu amat sangat berharga
Gw harus jadi "seseorang"








"Gw gak mau nangis bukannya mau sok kuat
Gw cuma ga mau make up gw rusak
Karena hari ini gw merasa begitu cantik.
Gw merasa keluarga gw begitu bahagia
Gw merasa setiap detik yang gw alami adalah keindahan
Tidak ada cacat sama sekali
Karena itu gw sebut ini sebagai salah satu hari terbaik dalam hidup gw
Tapi lucunya adalah
dari yudisium, wisnite, pengambilan janji wisudawan, hingga turun podium setelah salaman sama rektor, bahkan saat gw cium tangan bokap dan nyokap,
gw berusaha tahan air mata sekuat tenaga, gw gak mau nangis
dan gw saat itu berhasil.
Tapi gw gagal total guys
waktu gw ketemu kalian,
melihat kalian begitu cantik mempersiapkan hari ini,
waktu kalian tersenyum sangat manis memberi gw ucapan selamat, pelukan dan kecupan,
waktu rangkaian bunga itu diberikan,
aaaahhh gw ga kuat
gw bakal amat sangat kangen kalian.
Tetesan air mata itu jatuh juga,
walau segera gw seka.
Gw berdoa buat kalian
Gw bersyukur pernah jadi bagian dari hidup kalian"

Untuk Hawa, maaf kamu tidak ada di foto ini :)


"Gw cukup sukses menahan air mata gw
Tapi, Mama nampaknya terlalu sensitif menyaksikan anak gadisnya yang bandel ini
berhasil jadi sarjana di ITB.
Aku rasakan suara Mama bergetar saat menelepon, sesaat ketika kukabarkan aku melewati sidang dengan hasil memuaskan.
Aku lihat air mata mama saat acara yudisium.
Aku lihat mata Mama merah selepas prosesi wisuda.
Aku dengar Mama bilang aku hebat.
Dalam hati aku nyatakan bahwa Mama sejuta kali lebih hebat.
Aku berjanji tidak akan ada air mata Mama yang jatuh, selain air mata kebahagiaan akan diriku"


"Gw sangat semangat menghadapi hari itu
Tapi gw tau ada yang lebih semangat dari gw
dialah Papa, orang yang terus gw kagumi sepanjang hayat gw
Papa yang menunggu Aku pulang wisnite.
Papa membangungkan aku keesokan harinya, supaya aku tidak terlambat bersiap.
Papa mengantar aku ke tempat make up di pagi buta.
Papa begitu semangat mengajak foto bersama.
Papa tersenyum bahagia.
Papa mungkin tidak pintar berkata-kata,
tapi perhatian, semangat serta senyuman Papa sudah lebih dari cukup untuk menguatkan Allia"


"Mama dan Papa adalah orang tua nomor 1 di dunia"


"15-16 Juli 2010 juga tidak bisa dilepaskan dari kalian:
Teman-teman massa himpunan
dan adik-adik 2010
yang sudah dengan sukarela mengarak aku dan teman-teman di saat hujan.
Hujan yang benar-benar hujan.
Ini arak-arakan paling seru dan ajaib,
dan gw pastikan kalian adalah panitia wisuda yang paling bersemangat.
Toh semangat kalian tidak sia-sia,
terbukti kalian bisa menang karnaval ;)
Terimakasih untuk semua pengalaman, kesempatan dan kepercayaan kepada gw selama ini.
Terimakasih Nymphaea "




"Semua berawal disini

Semua berakhir disini


Gw bersyukur atas semua proses yang terlibat di dalamnya.
Gw bersyukur karena takdir ini.
Gw bersyukur untuk kelulusan ini,
untuk akhir yang akan menjadi modal bagi awal yang baru,
untuk salah satu chapter terbaik dalam kehidupan gw.
Chapter yang sangat luar biasa
It's Great. It's Graduation. So let me call this Greatduation


Salam Ganesha,
Venessa Allia S.Si



Jumat, 22 Juli 2011

My Sweet Escape 3: Heaven on Earth

Sebelumnya mohon maaf tulisan ini tertunda begitu lama. Banyak kejadian penting terjadi belakangan ini..


Heaven on Earth adalah istilah paling tepat untuk menggambarkan keindahan Tanjung Kelayang dan pulau-pulau sekitarnya. Jadi singkat cerita, pulau-pulau kecil sekitar Tanjung Kelayang adalah tujuan liburan kita ketujuh bolang di Belitung Barat. Kita bisa sewa perahu yang memang banyak tersedia di pinggir pantai, harganya kalau gw ga salah inget sekitar 400ribuan untuk seharian sampai puas (maaf banget kalau gw salah inget). Kita juga bisa sewa snorkle dan life jacket, harganya sekitar 20ribuan per item. Sebelum naik perahu disarankan dengan sangat untuk mempersiapkan bekal makan siang dan cemilan, karena pulau-pulau yang akan dikunjungi adalah pulau-pulau tak berpenghuni jadi jangan harap menemukan restoran Padang atau KFC disana.

Okeee.. so Heaven On Earth consists of:

1. Pulau Pasir
Pulau pasir adalah nama yang sangat menggambarkan pulau super kecil ini karena isi pulau ini memang hanya pasir putih yang empuk dan bintang laut yang eksotis. Bagi gw diantara kelima pulau, pulau ini adalah yang paling indah (seriously!). Kalau laut pasang, pulau ini akan tertutupi air, jadi sebaiknya kunjungi pulau ini sebelum sore saat matahari sedang begitu cerah dan langit sedang begitu biru :)





2. Pulau Burung
Disebut pulau burung karena disitu ada batu gede banget yang bentuknya menyerupai burung, walaupun bagi gw tetep aja butuh ekstra imajinasi untuk membayangkan itu batu mirip burung dari sebelah mananya :)

gw iseng foto kaki gw sendiri di dalam air, sekedar untuk menjelaskan bahwa air lautnya benar-benar bening dan pasirnya putih :)

Yah, inilah icon Pulau Burung :)

3. Pulau Lengkuas
Pulau Lengkuas sepengelihatan gw adalah pulau paling besar diantara kelima pulau yang lain. Di pulau ini ada mercusuar yang dapat kita masuki, jadi kita bisa lihat pemandangan indah banget dari atas. Cuma ya mercusuar ini tingginya sekitar (kalau ga salah inget) 19 lantai dan jangan harap ada lift, so naik tangga! Tapi sampai diatas, lo bahkan tersenyum dan merasa gak sia-sia sudah capek-capek buang tenaga naik tangga. Bener-bener indah! Trully heaven on earth. Ohiya, perairan sekitan Pulau Lengkuas juga bisa buat snorkling, tapi hati-hati karena ada banyak ubur-ubur ;p




4. Pulau Babi
Nah buat para snorkle daerah sekitar pulau ini lebih aman jadi tempat snorkling yang menarik. Terumbu karang dan ikan-ikan disini cantik-cantik dan airnya yaaampuuun beningggg banget. Oya tapi hati-hati ya, dibalik keindahan itu selalu ada sisi negatifnya. Kalau snorkling hati-hati karena ada cukup banyak bulu babi. Mungkin karena itu pulau ini dinamai bulu babi ;)



Hehe, sejujurnya gw gak jago berenang, jadi snorkelingnya juga cuma gitu-gitu aja, asal ngintip liat bawah laut ;)

5.Pulau Batu Berlayar
Pulau ini kita kunjungi paling terakhir. Objek menarik dari pulau ini adalah batu-batu besar banget yang kalau dilihat dengan (lagi-lagi) imajinasi akan berbentuk seperti sebuah layar. Menikmati sore hari di pulau ini santai banget. Nikmat dan tenang! Ada banyak burung-burung terbang juga disekitar pulau ini dan lagi-lagi yang gw kagumi adalah pasir putihnya yang tebal dan airnya yang bening.





Iseng! Mengabadikan nama gw di bentangan pasir Belitung


Yah, itulah Belitung Barat. Gw percaya ini hanya sebagian kecil keindahan Pulau Belitung. Pasti masih banyak keindahan lain yang bisa dieksplor. Gw masih sangat ingin suatu hari nanti berkunjung kesini lagi, maybe with my future husband and my future kids.
Setelah lelah bertamasya, kita pulang ke hotel dan malamnya kita makan Mi Belitung di kota Tanjung Pandan. Mienya enak, tapi bagi gw porsinya kurang banyak :D . Pagi-pagi kita check out, menyempatkan diri beli oleh-oleh di Galeri Oleh-oleh di Tanjung Pandan. Oleh-oleh khas belitung disini sudah cukup lengkap, yang menarik buat gw adalah kerajinan-kerajinan dari kerang yang lucu-lucu dan tentu saja Batu Satam yang gw gak tau itu sebenernya batu apa tapi katanya bisa menolak bala. Haha.
Kita ke bandara tanpa hambatan, pesawat juga ontime, jadi kita balik ke Jakarta dengan lancar dan bahagia. But you know what, one thing that i felt that day, my sweet escape finished. Lets started new day, faced the reality...

Hay Jakarta.. Hay Bandung..Hay Future !


Traveling: It leaves you speechless, then turns you into a storyteller (Ibn Battuta)


My Sweet Escape: Finish
*Special Thanks buat Desi, Bimo dan Minyang buat foto-fotonya :)

Minggu, 10 Juli 2011

My Sweet Escape 2: Selamat Datang di Pulau Laskar Pelangi (Day 1)


“Selamat Datang di Pulau Belitung, Pulau Laskar Pelangi”

Spanduk itu terpampang jelas di Bandara Hanadjoeddin, Tanjung Pandan, Propinsi Bangka Belitung. Jadi singkat cerita, gw berangkat ke Belitung tanggal 4 Juli 2011 bersama temen gw, Desi, dan kelima petualang yang lain. Biar keren, dan biar gw kayak penulis terkenal, nama kelima anak tersebut akan gw samarkan; Minyang, Ayin, Rama (Sepupu Desi), Idas (temen Rama), dan Aryo (Another keluarga Desi, hubungannya terlalu kompleks untuk dijelaskan). Kita bertujuh adalah kombinasi 3 cewek dan 4 cowok (tebak sendiri berdasarkan nama, mana yang cewek dan mana yang cowok), serta gabungan dari mahasiswa tingkat akhir macam-macam jurusan, fresh graduate dan mahasiswa baru, yah pada intinya umur kita ga berbeda jauh.

Gw semacam ingin bikin jurnal tentang perjalanan gw kemarin, siapa tau ada yang tertarik untuk berlibur ke Belitung juga, jadi cerita gw disini bisa jadi bahan pertimbangan. Soalnya sebelum kita liburan kemarin, kita juga banyak dapat informasi dari internet, terutama Kaskus (apa sih yang ga ada di Kaskus, yang jualan Tuyul aja katanya ada). Sooooo, kita bertujuh berangkat hari Senin tanggal 4 Juli 2011, naik Batavia jam 12.20 (Batavia adalah nama perusahaan penerbangan, bukan taksi, bukan pula bajaj). Tiket PP pesawat kemarin kurang lebih 1,1 juta rupiah. Harga segini terhitung cukup murah, soalnya katanya tiket PP ke Belitung biasanya sekitar 1,8 juta. Ohiya sekedar informasi, setau gw ada 3 pesawat yang menuju Tanjung Pandan: Batavia Air, Sriwijaya Air dan satu lagi sayangnya gw lupa namanya (Maaf ya ;0). Ohiya, sekedar berbagi pengalaman, waktu mau check in di Soekarno Hatta, gw inget banget, ada mbak-mbak security yang lagaknya mirip Kamdis (Keamanan dan Disiplin) pas zaman OSPEK dulu, jadi jangan stress atau shock kalau ngeliat doi, sebenernya doi baik kok (bukan sok akrab, hanya berniat husnozon :) )

Kita masuk ke terminal 1C, masuk ruang tunggu dan eng ing eng.. pesawat delayed. F! Pesawat delayed disaat kita punya banyak waktu saja pasti sudah terasa menyebalkan, apalagi disaat waktu kita tidak banyak. Buat kita yang liburan dengan waktu terbatas, pengumuman pesawat delayed cukup bikin mood jadi jelek dan emosi menjadi tidak stabil. Yah akhirnya setelah menunggu kira-kira 1,5 jam (ada yg mainan I touch, ada yang ngobrol ngalor-ngidul, ada yang ngelamun), kita pun berangkat. Penerbangan lancar dan sangat cepat (sekitar 50 menit). Pramugara pesawat tersebut gw perhatiin agak jutek, mungkin doi bete sama kerjaannya dan pengen naik gaji, atau mungkin kangen sama pacarnya udah 10 tahun gak ketemu, atau mungkin kebelet pengen pipis atau mungkin..sudahlah. Pesawat landing di lintasan yang agak keriting (literally keriting). Atas izin Allah SWT, ketujuh bolang sampai juga ke Belitung dengan selamat dan bahagia.

Di Tanjung Pandan, kita memutuskan untuk tidak memakai travel, dengan alasan supaya lebih puas dan lebih murah. Satu hal menarik yang kita temukan di Belitung adalah Belitung merupakan negeri yang SANGAT AMAN. Jadi ceritanya, sepupu Desi, Rama, sudah dapat contact person orang di Belitung yang bisa menyewakan mobil, awalnya kita janjian dengan orang tersebut di Bandara, tapi karena pesawatnya telat, mobil yang kita pinjam DITINGGAL GITU AJA DI BANDARA DENGAN KUNCI MASIH NYANTEL LENGKAP DENGAN STNK. Kita dikasih tau nomor plat mobilnya dan disuruh langsung ambil sendiri di parkiran bandara. Peristiwa ini SUPER GAK MUNGKIN diterapkan di kota besar seperti Jakarta atau Bandung, karena di kota besar, mobil yang dikunci berbagai cara pun bisa kecurian. Keesokan harinya gw tau dari penduduk setempat bahwa orang-orang Belitung memang sangat menjaga keamanan di daerahnya, karena mereka merasa daerah mereka sedang maju pesat, terutama pada sektor pariwisata. Jadi penduduk disana gak pernah berpikir untuk merusak nama baik Belitung dengan melakukan pencurian atau apapun yang bikin nama Belitung jadi jelek. Jadi mereka santai aja parkir motor di sembarang tempat dengan kunci masih nyantel karena mereka percaya motor mereka aman. It’s a very positive attitude, i think people in Jakarta and other big city should learn this attitude from them. Kalau di Jakarta ninggalin kunci motor begitu saja sama dengan bagi-bagi motor gratis alias minta dicuri banget. Mobil yang sudah diparkir di tempat aman, pakai kunci ganda, masih bisa dipecahin kacanya terus diambil barang-barang didalamnya (curcol).

Aaanyyway , kita memanfaatkan GPS (Global Positioning System) dan JPS (Jaringan Penduduk Sekitar) selama melancong di Belitung. Aryo berperan sebagai driver, dan Ayin sebagai co-driver. Kita nginep di Hotel Pondok Impian 1, Jalan Pattimura, Tanjung Pandan. Penampakan hotel ini agak-agak mirip sekolah dasar (literally sekolah dasar), tapi hotelnya cukup bersih, pelayanan yang ramah dan yang terpenting cukup murah (satu malam kamar kelas executive, sekitar 300ribu, bisa diisi 2-3 orang).

Setelah mempertimbangkan masalah waktu, kita memutuskan untuk memulai petualangan pertama kita di Belitung Barat dengan mengunjungi daerah Tanjung Tinggi dan akan makan siang disana (lebih tepatnya makan siang di waktu sore). Tempatnya gak terlalu jauh dari hotel tempat kita menginap, jalanan menuju sana juga sudah diaspal, dan lurus-lurus aja, jadi kemungkinan nyasarnya sangat kecil. Sesampainya disana kita langsung mesen seafood yang banyak di jual di pinggir pantai. Rencananya, sambil menunggu seafood matang, kita bisa main-main di sekitar pantai, dan setelah lelah bermain, kita bisa langsung makan tanpa harus menunggu lama. Perfecto!

Melihat pantai Tanjung Tinggi membuat gw benar-benar memuji Allah SWT. Lukisan Illahi memang tidak tertandingi. Pantainya bagus, pasir putih, airnya bening, dan batuan-batuan besar yang membuat pemandangannya jadi sangat cantik. Benar-benar memanjakan mata. Sebagai 7 petualang usia 20an (kecuali Ayin), kita semua melakukan ritual wajib saat berwisata yaitu: Foto bersama :D



"Hingga saat ini, intelegensia gw belum bisa memahami bagaimana bisa ada batu-batu sebesar itu di tepi pantai. Somebody please explain :)"


Ternyata gambar-gambar yang gw lihat di internet tentang keindahan Pulau Belitung bukan editan photoshop. Gw menyaksikan sendiri pemandangan yang begitu cantik. Kalau Bandung terkenal dengan Kota Wisata Belanja, maka Belitung positively gw tetapkan sebagai Kota Wisata Mata, maksudnya bukan berarti kita bisa lihat macam-macam "mata" disini, tapi kita akan dimanjakan dengan pemandangan-pemandangan indah (penjelasan ini penting untuk menghindari ambiguitas ;)). Bytheway, di hari pertama ini, kita memutuskan untuk tidak berenang, jadi kita bisa save energi buat berenang sepuasnya keesokan hari. Insiden kecil terjadi waktu kita lagi asik foto-foto sambil main air, kaki Mayang luka, kayaknya tergores sesuatu yang tajam (YAIYALAH, kalau tumpul mana bisa ngegores). Hikmah yang gw ambil dari insiden ini adalah "jangan lupa pakai sandal saat bermain air karena alam walaupun cantik tapi juga bisa kejam ;)"

Setelah bosan foto-foto, seafood yang sebelumnya kita pesan ternyata sudah matang. Kebodohan terbesar yang baru gw sadari saat itu adalah KITA LUPA NAWAR HARGA MAKANAN, hahaha. Tapi ya sudahlah, atas nama perut lapar, gw dan teman-teman makan dengan hening. Dengan menu ikan bakar kecap, ikan bumbu kuning, cumi goreng tepung, cah kangkung, nasi putih dan teh manis, harga per orangnya sekitar 30 ribuan. Perut kenyang, hati riang.

Malamnya, kita berkunjung ke pusat kota Tanjung Pandan. Gw udah speechless banget ngerasa Tanjung Pandan itu sepi banget (jauh lebih sepi dari kota Padang, yg notabene sering terjadi gempa jadi penduduknya punya lebih banyak alasan untuk takut berpergian). Gw bersyukur ternyata masih banyak kehidupan di Tanjung Pandan, setidaknya di pusat kotanya. Kita bertujuh nyari makan di tempat yang kita lihat paling ramai. Disana kita makan di suatu warung yang ternyata yang punya orang sunda juga. Pemilik warung tersebut punya anak cowok yang baru aja 3 hari pindah dari Bandung ke Tanjung Pandan. Dari senyuman dan sorot mata anak itu, gw lihat dia seneng banget waktu Idas ngajak dia ngomong Bahasa Sunda.

Kenyang setelah makan, kita balik ke hotel. Istirahat dari satu hari melelahkan bermain di negeri orang. Harapan besar semoga besok tidak hujan dan kita bisa mendapatkan liburan yang benar-benar memuaskan. Tanjung Kelayang kami akan datang J


"A Thousand mile journey begins with the first step (Lao tzu)"

to be continued: My Sweet Escape 3: Heaven on Earth

My Sweet Escape 1: Berkunjung ke Belitung

Siapa diantara kalian yang tidak suka liburan? Gw kurang percaya ada manusia yang tidak suka hari libur. Hari libur tidak harus dihabiskan dengan berkegiatan di luar, kita bisa saja menghabiskan hari libur dengan bangun siang, menikmati kasur, bermalas-malasan, tapi kalau kita memang punya kesempatan untuk go outside, manfaatkanlah! Itulah yang gw lakukan untuk mengisi waktu antara setelah sidang dan wisuda. Yayayaya gw tau harusnya gw yang ingin mencari uang ini, memanfaatkan waktu tersebut untuk mulai melamar pekerjaan. Tapi sejujurnya, dalam hati gw seperti ingin memberikan waktu untuk diri gw sendiri, menikmati hari-hari gw yang cendrung jadi jauh lebih indah setelah sidang Tugas Akhir. Gw memberikan pembenaran pada diri gw sendiri, kalau gw butuh titik balik. Sangat-sangat butuh titik balik. Untuk apa? Simple aja. Melihat pemandangan baru, mencerahkan pikiran, menenangkan hati, mengisi energi, mencari pengalaman. That’s why I need a break, I need holiday and go outside. Dan ketika Desi Suryani, S.Si, salah satu microbabe menawarkan gw ikut berlibur bersama dia dan sepupu-sepupunya ke Pulau Belitung, gw langsung MENGIYAKAN. Gw ga pikir panjang dan siap mengosongkan tabungan. Gw pikir sekalian aja, jadikan liburan ini sebagai sweet escape gw sebelum gw benar-benar lulus kuliah dan masuk ke dunia nyata, sekalian titik balik mengosongkan tabungan.

Jadi singkat cerita, Belitung itu dibagi menjadi Belitung Timur dan Belitung Barat. Karena ini liburan singkat (cuma 3 hari), kita hanya akan mengunjungi objek wisata di daerah Belitung Barat. Jadi untuk kesempatan kali ini kita tidak mengunjungi darah Manggar (Belitung Timur) yang menjadi tempat syuting film fenomenal Laskar Pelangi (Personally, i hope someday i come back to Belitung and visit Belitung Timur). Daerah tujuan kita adalah Tanjung Pandan, Tanjung Tinggi, Tanjung Kelayang, dan pulau-pulau kecil sekitar Tanjung Kelayang. Kalau ada yang bertanya kenapa harus Belitung? Jawabannya adalah gambar-gambar ini:






Pantai sebagus itu
Langit sebiru itu
Pasir seputih itu
Matahari sejingga itu
Laut setenang itu
Air sebening itu
Batuan sebesar itu
Bintang laut seeksotis itu
Penduduk seramah itu
Sudah lebih dari cukup alasan untuk berkunjung ke Belitung
So, Belitung became our destination, became My Sweet Escape.


to be continued: My Sweet Escape 2: Selamat Datang di Pulau Laskar Pelangi (Day 1)