ITB, 16 Desember 2016.
Aku dan kesendirianku duduk di teras Campus Center Timur.
Didepanku ada adik-adik berjaket oranye, ramai berkumpul, entah untuk apa.
Suasana ini dulunya sangat kunikmati. Aku sangat suka ITB di sore hari. Aku
memang pecinta sore hari. Sore yang teduh, waktu yang berjalan lambat, lebih
lengkap jika bersama orang-orang yang tepat.
Sore hari juga membuatku memanggil memori-memori itu
kembali. Di kampus ini saat bersama banyak teman baik. Juga saat bersama.. ah
sudahlah. Di lapangan voli, beberapa mahasiswa bermain-main dengan bola. Dulu
aku suka berada disana, oh bukan sebagai pemain, tapi sebagai supporter yang
setia. Berteriak membela teman-temanku yang bertanding. Atas nama himpunan
masing-masing, kita bertanding dan ingin menang. Semangat berkompetisi yang
saking bergeloranya, bisa sampai memutuskan pertemanan alias bisa ribut beneran,
hahaha memalukan, tapi itulah keseruan.
ITB dari kacamataku yang sempat meninggalkan lalu kembali
kesini. Selalu ada kebahagiaan ketika kembali ke tempat ini. Mungkin aku
terlalu menikmatinya, tidak terasa 3 semester sudah berlalu saja. Aku ingin
menjadikan semester 4 sebagai semester terakhirku. Aku dalam proses
memperjuangkannya. Mohon maaf, kadang kala daya juang ini lemah. Tesis ini
benar-benar menuntutku untuk mengendalikan diriku sendiri. Aku tau tesis ini
adalah perjuanganku melawan diriku sendiri. Dengan bantuan Allah, Insyaa Allah aku akan menang.
Boulevard. Jalan yang
membelah sisi barat dan sisi timut ITB. Beberapa waktu belakangan ini, aku beberapa
kali melihat orang-orang foto pre-wedding disini. Hihi, jalanan ini memang memorable sekali. Aku cukup yakin setiap mahasiswa ITB punya kisah masing-masing yang ber-setting di jalanan ini. Omong-omong, aku sebenarnya agak
kangen melihat mahasiswa-mahasiswa ini berorasi. Kuakui dulu aku mudah sekali
terpesona melihat mahasiswa-mahasiswa berjaket berorasi (nilai plus jika
oratornya karismatik, dan nilai plus lagi jika isi orasinya bagus). Kalau
sekarang, mungkin aku akan tertawa melihat mereka. Kalian mahasiswa S1, aku
beritahu ya, kehidupan sebenarnya baru benar-benar kalian mulai selepas kalian
keluar dari kampus gajah ini. Kampus ini
adalah rumah yang indah, tempat mimpi-mimpi dibangun, tempat rasa dilatih,
tempat pikiran dibuka. Dan keluar dari sini, kalian harus tetap menjadi manusia-manusia
pembelajar.
Sudah jam 4.30 rupanya. Aku harus beranjak. Bimbingan.
Terimakasih sudah membaca.
Salam,
Venessa Allia
0 comments:
Posting Komentar