Minggu, 29 Januari 2012

Musik dan Sendiri


Tau nggak kenapa saya suka sekali mendengarkan musik sambil menggunakan earphone dengan volume yang agak (cukup) keras.
Padahal saya cukup tau kalau kebiasaan ini tidak baik bagi kesehatan pendengaran.
Selain karena dengan menggunakan earphone saya bisa menikmati detail dari setiap alat musik dengan lebih jelas.
Ada alasan lain yang tidak sederhana.
Karena ketika musisi mengalunkan musiknya dengan kencang, penyanyi bicara lirik dengan lantang, saya bisa menutup semua panca indera dari suara diri yang terkadang sangat menyesakan.
Belum lagi suara orang-orang disekitar yang kadang berbicara tanpa manfaat, tertawa yang memekakan telinga, membicarakan orang lain, rentetan kabar buruk. menjelek-jelekan, atau menyombongkan dirinya.
Itulah saat-saat dimana saya rasa lebih baik hidup dalam dunia saya sendiri, mendengarkan musik yang saya pilih sendiri, mendengarkan apa yang saya inginkan, fokus untuk yang sanggup saya dengarkan.
Dengan musik mengalun keras, saya meredam suara-suara yang tak henti-hentinya berbicara, baik dari dalam, maupun suara di kiri dan kanan.
Walaupun pada akhirnya saya tahu, ternyata yang saya lakukan hanyalah suatu bentuk pelarian, setelah earphone ini dilepas, semua kebisingan kembali berlarian.

------------------------------------------------------------------------------------

Tau nggak kenapa sesekali saya suka sendirian.
Mengemudi sendirian.
Duduk di teras sendirian.
Menikmati suasana sendirian.
Karena dengan sendirian, saya dapat mendengarkan suara hati yang terkadang bicara begitu halus.
Sehingga butuh lebih banyak konsentrasi untuk menerjemahkan apa yang sebenarnya ingin dia katakan.
Karena dengan sendirian, saya punya lebih banyak keberanian dan kejujuran untuk menangis dan bicara berdua dengan Tuhan.
Hanya saya dan Dia.
Karena hanya dalam kesendirian itu saya bisa benar-benar menyadari bahwa sesungguhnya manusia tidak pernah sendirian.

-------------------------------------------------------------------------

0 comments: