Oke, I start. Setelah cerita tentang hotel, Deoksugung, Itaewon dan Myeongdong, gw dan nyokap melanjutkan perjalanan kami.
5. Seoul World Cup Stadium
Jadi ceritanya, di hari ketiga ini, gw sama nyokap pengen ngebolang naik subway. Tapi kita bingung tujuan kita harus kemana. Sampai akhirnya gw baca peta jalur subway lalu gw menemukan satu titik yang bertuliskan "World Cup Stadium", seketika gw berteriak "Kita kesini aja mah!" (drama version :)) Nyokap pun setuju alias menurut karena doi emang cuma pengen naik subway aja jadi kemana pun oke, hehe
Kenapa gw pengen ke World Cup Stadium? Karena Piala Dunia 20o2 yang berlangsung di Korea-Jepang adalah piala dunia yang sangat berkesan. Piala Dunia yang paling gw suka ada Piala Duni 1998, karena pada saat itulah gw pertama menyadari ada kompetisi yang begitu menghibur dan menggemaskan bernama piala dunia sepak bola (saat itu gw baru 8 tahun). Piala Dunia 2002 gw bilang mengesankan karena itulah Piala Dunia yang paling gw benci. Itulah Piala Dunia saat Perancis (jagoan gw dari dulu hingga kini, juara dunia 1998), kalah dari Senegal dan bahkan nggak lolos penyisihan grup. Peristiwa Perancis kalah lawan Senegal itu berlangsung di Seoul World Cup Stadium ini, makanya gw tertarik pengen kesana. Lagian gw penasaran stadion standar piala dunia itu macam gimana sih, jadi berangkatlah gw dan nyokap kesini
Seoul World Cup Stadium terletak di daerah Seongsan, gw cuma butuh sekali nyambung subway kalau mau kesana. Selama perjalanan gw ngimpi kapaan ya Indonesia punya sarana transportasi yang sangat nyaman, massal dan terintegrasi kayak subway. Mungkin suatu saat nanti walaupun entah kapan. Dibawah ini adalah sedikit momen yang gw abadikan di Seoul World Cup Stadium:
Di stadion ada imax nya -_-
Keluar daerah subway, langsung disambut dengan pilar-pilar gambar pemain bola Koreak yang sesungguhnya gw gak tau siapa namanya. Mungkin doi sekelas Bambang Pamungkas kalo di Indonesia
Ini bagian depannya. GEDE BANGET!. Pas ngeliat gw langsung ngebatin "Oke sebesar ini loh stadion buat world cup". Niat hati pengen gw kelilingin ini stadion tapi apa daya kaki tak sanggup. Sayang ga boleh masuk ke dalem ;(
"Ini adalah eskalator dari area subway menuju stadium. Eskalator terpanjang yang pernah gw naiki"
Setelah bosan di World Cup Stadium, nyokap pengen naik City Tour Bus gitu. Bus ini bakal ngebawa turis-turis jalan-jalan ngelewatin banyak spot pariwisata di Seoul. Paket perjalanannya juga macem-macem ada downtown tour, night tour dan palace tour. Gw dan nyokap mau naik bus yang downtown tour. Bisa dinaekin dari City Hall deket hotel dan bus ini akan lewat setiap setengah jam sekali. Gw suka bagaimana pemerintah Seoul mengatur pariwisata kota, sangat rapi, nyaman dan mudah bagi para pendatang, ya kecuali permasalahan kemampuan bahasa Inggris warganya yang secara umum kurang memuaskan. Jadi, dari World Cup Stadium gw dan nyokap naik subway lagi menuju City Hall. Nunggu di halte City Hall hingga voila tour bus pun datang
Dengan 10.000 Won/tiket, kita bisa keliling Seoul dengan bus ini. Sistemnya sekali bayar untuk sepanjang hari. Jadi kalau kita turun di suatu objek wisata, terus pengen naik bus itu lagi untuk menuju objek wisata lain, kita nggak perlu bayar lagi. Bus di lengkapi audio guide yang multilingual (tapi gak ada Bahasa Indonesia). Serunya, di dalem bus ini gw bisa melihat turis dari berbagai belahan dunia, turis Jepang, Arabian, Eropa, Cina, dsb. Mbak-mbak guide bus ini pasti seneng banget setiap hari ketemu banyak orang dari berbagai negara. Envy.
Oke, setelah perdebatan panjang, gw dan nyokap memutuskan untuk mengunjungin Namsangol Traditional Korean Village.
6. Namsangol Traditional Korean Village
Menurut brosur pariwisata di tour bus, di Namsangol ini kita bisa ngeliat rumah dan kebudayaan traditional Korea. Waktu gw baca dan liat gambarnya kelihatan sangat menarik sekali hingga gw teratrik kesana. Hemm tapi setelah sampai sana menurut gw tempat ini biasa aja, hehe.
Niat hati beli kue ikan isi kacang merah buat dimakan di dalem, eh diajak ngobrol sama remaja lokal, yaudah gw ajak foto. Mereka sebagaimana anak Korea yang gw perhatiin di serial Korea: ceria, centil, ekspresif dan doyan ketawa :)
Disana ada semacam momumen yang bentuknya mirip benteng, di bagian bawahnya ada tulisan-tulisan ini. Sayangnya gw lupa isinya tentang apa -_-. Yang pasti berhubungan dengan sejarah Seoul.
Yeah gw adalah kaisar Korea paling onyoe!
Namsangol adalah tujuan terkahir gw dan nyokap pada hari ketiga kami di Seoul. Dari sana kita naik subway buat balik ke hotel. Nyampe hotel gw udah capek banget dan beberapa jam kemudian gw makan malam seperti gak akan pernah makam malam lagi (maksudnya makannya banyak banget :))
Soul of Seoul 2 dicukupkan dulu ya. Bentar lagi akan terbit Soul of Seoul 3, trilogi terakhir dari kisah liburan gw dan keluarga di Korea (SOK PENTING NYET :D!). Semoga apa yang gw tulis menghibur dan yaaa bisa ngasih manfaat walaupun sedikit.
Salam,
Venessa Allia
next post: Soul of Seoul 3: Berolahraga di Nam San Tower