Senin, 21 November 2011

Because There is Always Something to be Learned from Football

Karena sepak bola Indonesia selalu inspiratif.
Karena selalu ada yang bisa dipelajari dari apapun yang terjadi di sekitar kita.
Maka gw menulis lagi disini


Beberapa menit yang lalu, gw menyaksikan satu lagi pertandingan sepak bola paling dramatis dari seluruh pertandingan bola yang pernah gw tonton. Lebih drama dari kekalahan Perancis dari Italia waktu final Piala Dunia (kalau ga salah) tahun 2006 saat Zidane harus kena kartu merah. Lagi-lagi pertandingan drama terjadi antara Indonesia-Malaysia.

Pada pertandingan ini, Indonesia harus menerima kekalahan dari Malaysia dengan cara kalah adu penalti 4-3. Sinting. Nonton pertandingan ini seperti nonton drama televisi yang diarahkan oleh sutradara profesional. Yes, God is the greatest director. Jalannya pertandingan hingga hasil pertandingan adalah mutlak ketentuan Dia. Lo mau marah karena kita kalah? Artinya lo marah sama Tuhan.

Pertandingan ini seperti udah ada yang ngatur. Yaaa pasti emang semua yang ada di dunia ini pasti udah ada yang ngatur. Tapi jujur deh, kadang kita suka nggak sadar atau lupa kalau segala hal di dunia ini udah ada yang ngatur. Ketidaksadaran ini yang membuat gw pernah terjebak dalam "zero point" yang sebenarnya gw ciptakan sendiri. Nah pertandingan ini seperti mengingatkan dan menegaskan kembali kenyataan bahwa apapun yang terjadi di dunia ini sudah ada ketetapannya, sudah ada yang mengaturnya.

Gunawan Dwicahyo berhasil mencetak gol di menit-menit awal babak pertama. Gol dibalas oleh pemain Malaysia, Omar Asrarudin, di pertengahan babak pertama. Babak kedua, kedua tim saling menyerang dan bertahan, tapi berakhir tanpa gol. Perpanjangan waktu pun terjadi. Tanpa gol pula. Ferdinand Sinaga sebenarnya mencetak gol tapppiiii ada pemain yang di posisi offside sehingga gol pun menjadi tidak sah (sejujurnya gw gak terlalu mengerti peraturan sepak bola, gw tulis informasi ini berdasarkan perkataan komentator pertandingan). Skor 1-1 hingga akhir pertandingan. Adu penalti pun ditakdirkan terjadi.

Puncak drama ada di adu penalti ini:

Drama#1: Gunawan Dwicahyo dan Ferdinand Sinaga, 2 orang yang berhasil mencetak gol (walaupun salah satu gol dianggap tidak sah) tidak berhasil menjebol gawang VJ Daniel (baca: kiper Malaysia) saat adu penalti

Drama#2: Kurnia Meiga berhasil menggagalkan shooting pemain ketiga Malaysia yang merupakan pencetak gol Malaysia di babak pertama. Kegagalan ini membangkitkan kembali harapan sekian juta orang Indonesia. Tuh kurang drama apalagi coba.

Drama#3: Tendangan penentuan kapten kesebelasan Malaysia itu sebenarnya udah ketangkep sama kiper Indonesia, cuma pentalan bolanya tetap ke arah gawang. Pertanyaan gw, siapa yang berkuasa mengatur arah pentalan bola?

Akhirnya Malaysia menang. Itu fakta, itu takdir. Sesaat setelah melihat gol terakhir Malaysia gw ngebatin "Oh ternyata ini endingnya", lalu gw bertanya "Kenapa doa gw tidak dikabulkan padahal gw benar-benar berharap dan benar-benar yakin saat berdoa". Gw yakin yang tulus berdoa demi kemenangan ini juga bukan cuma gw, tapi ribuan orang di luar sana yang merasakan ketegangan pertandingan dan dengan tulus mendukung Garuda Muda. Gw yakin kalo (bahasa gaulnya) "kita udah se-berdoa-dan se-berharap-itu-loh", tapi hasilnya masih tidak sesuai dengan yang paling kita inginkan.

Lalu datanglah pemahaman ini. Gw mendapat jawabannya saat komentator bilang kalau persiapan timnas cuma sekitar 3 bulan sementara Malaysia (kalau gw gak salah denger) mempersiapkan diri sudah dari 2 tahun yang lalu. Buat gw yang percaya "kekuatan proses", hasil ini menjadi logis. Kita boleh berdoa setulus hati, tapi proses juga gak bisa diboongin. Tiga bulan versus dua tahun. Komentator juga bilang kalau Malaysia punya liga yang lebih baik dan pembinaan pemain usia muda yang juga sangat baik. Saat itu gw tersenyum sendiri karena menyadari:

Dengan proses seperti yang dilalui pemain U-23, dibandingkan persiapan super matang yang dilalukan Malaysia, sangat logis kalau kita diberi kekalahan. Tapi Tuhan menakdirkan suatu kekalahan yang cantik, kekalahan yang menurut gw membuat kita semakin mencintai tim ini, kekalahan yang seharusnya membangunkan stakeholder terkait untuk melakukan pembenahan besar-besaran, karena bibit pemainnya sudah sangat baik, yang dibutuhkan adalah persiapan yang matang. Kekalahan yang cantik mungkin terdengar seperti kata-kata pecundang, hanya kalau dilihat logikanya, ini adalah hasil yang paling baik dan benar. Coba kalau kita menang, kita boleh jadi bangga, tapi prediksi gw, yang ada kita akan takabur dan merasa ternyata proses seadanya bisa menghasilkan kemenangan. Yang ada kemenangan itu hanya sementara dan benar-benar sebentar.

Paragraf diatas adalah murni opini, pendapat dan pemahaman gw sendiri. Siapapun boleh setuju atau tidak setuju. Tapi pemahaman ini membuat gw semakin percaya bahwa harapan itu selalu ada, termasuk di dunia sepak bola. Gw paling benci sama orang yang pesimis. Hey, lo gak ngapa-ngapain terus berani-beraninya pesimis. Pesimis, bagi gw, seperti sudah kalah dari alam pikiran. Drama sepak bola malam ini seharusnya bisa jadi titik balik kebangkitan. Kalau AFF itu titik awal, Pra Piala Dunia itu teguran, Sea Games ini adalah titik harapan baru.

Gw salut banget sama pelatih dan pemain. Kalau pemain hebat secara individu, menurut gw itu karena dia berlatih dengan keras, tapi kalau tim hebat secara keseluruhan, tandanya pelatih mereka juga juara. Buat Garuda Muda, kalian semua rata-rata seumur dengan saya. Saya 22 tahun, kalian juga berusia sekitar itu. Tapi lihat apa yang sudah kalian lakukan dan bandingkan dengan saya yang belum berbuat banyak. Titus Bonai, Kurnia Meiga, Diego "ganteng" Michels, dan semuaaaa pemain lainnya, kita mungkin seumuran, tapi mental kalian semilyar kali lebih baja dari saya.


Tegakan kepala, tersenyum, bersyukur, kalian memberi kami harapan, kebanggaan ini milik kalian
Standing ovation, angkat topi, tepuk tangan, sorak gembira, kirim doa, doa kami untuk kalian


Salam,

Venessa Allia
under 23 juga :)

1 comments:

Penjelajah Malam mengatakan...

kita pantas kalah, tapi kita juga bisa menang. jadi tetap ada harapan buat kita semua. tetap semangat ya garuda muda, termasuk elo, gw, dan semua masyarakat yg berjiwa muda.