Minggu, 29 Agustus 2010

Sebuah Doa

Ya Allah Engkaulah Yang Maha Besar dan hambalah yang maha lemah
Maafkan segala kelemahan hamba karena tidak bisa mempertahankan kebenaran
Maafkan hamba karena ternyata hamba tidak berbeda dengan mereka
Maafkan hamba karena begitu mudahnya hamba berbuat dosa

Ya Allah Engkaulah Yang Maha Tahu dan hamba yang maha tidak berpengalaman
Maafkan hamba karena kebodohan ini membawa hamba pada sebuah dosa baru
Maafkan hamba karena hamba tidak punya cukup keberanian
Maafkan hamba karena shaum hamba menjadi sia-sia

Ya Allah Engkaulah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Maafkanlah ia karena telah menghasilkan uang haram
Halahkanlah rezekinya demi keselamatan keluarganya yang tidak berdosa
Ampuni hamba karena hamba melanggar peraturan
Perbaikilah akhlak kami Ya Tuhan karena Engkaulah Yang Paling Mulia

Ya Allah, jangan biarkan hamba terjatuh di lubang yang sama.
Amin



Kamar Rumah Bandung, Kamis, 26 Agustus 2010
Ditulis dengan air mata dan penuh penyesalan setelah menuruti keinginan tukang tilang untuk "damai" dan tidak ditilang. Lahir batin gw nyesel banget setelah itu. Ga nyangka kekhilafan ga pakai safety belt bisa bikin satu hari gw kacau karena merasa hati nurani gw bilang itu salah. Gw baru ngerti dan merasakan sendiri ternyata begitu cara "mereka" bekerja dan bodohnya kenapa gw harus ikut menjadi bagian didalamnya. Semoga Allah memaafkan saya. Semoga penegak hukum di negeri ini lebih baik.

Jumat, 20 Agustus 2010

curhat saya

malam ini, saat ini, disini
saya butuh teman bicara
saya butuh teman berbagi pikiran
seseorang yang bisa merespon pikiran saya dengan hal-hal yang tidak terpikir oleh
saya
sehingga saya tidak melulu berpikir dari satu sudut pandang saja
saya bukan sekedar ingin
saya butuh


saya memang tertutup
saya bicara dengan diri saya sendiri
tidak semudah itu bagi saya untuk mengutarakan apa yang saya inginkan
tidak semudah itu bagi saya untuk mengekspresikan apa yang saya rasakan, karena selalu ada pikiran "perlukan orang mengetahui kebahagiaan atau kesedihan saya?"


saya memilih apa yang menurut saya benar
saya belajar untuk tidak peduli dan menuruti kata hati
saya berusaha menjadi sosok manusia yan tenang
saya berdoa dan saya punya pegangan

Selasa, 10 Agustus 2010

Spend all your time waiting
For that second chance
For a break that would make it okay
There’s always one reason
To feel not good enough
And it’s hard at the end of the day
I need some distraction
Oh beautiful release
Memory seeps from my veins
Let me be empty
And weightless and maybe
I’ll find some peace tonight

In the arms of an angel
Fly away from here
From this dark cold hotel room
And the endlessness that you fear
You are pulled from the wreckage
Of your silent reverie
You’re in the arms of the angel
May you find some comfort there

So tired of the straight line
And everywhere you turn
There’s vultures and thieves at your back
And the storm keeps on twisting
You keep on building the lie
That you make up for all that you lack
It don’t make no difference
Escaping one last time
It’s easier to believe in this sweet madness oh
This glorious sadness that brings me to my knees

In the arms of an angel
Fly away from here
From this dark cold hotel room
And the endlessness that you fear
You are pulled from the wreckage
Of your silent reverie
You’re in the arms of the angel
May you find some comfort there
You’re in the arms of the angel
May you find some comfort here



PS: I love this song! Very much

Dear Venus

Dear Venus..

Saat ini rasanya gw bener-bener pengen pindah dari planet bumi. Mungkin ke Venus. Disini sesek banget rasanya. Tapi di Bumi, sebentar lagi Bulan Ramadhan. Nampaknya gw berdosa besar karena belum benar-benar mempersiapkan bulan penuh berkah ini dengan sebaik-baiknya. Aahh.. gw terlalu sibuk dengan urusan duniawi yang gw benar-benar tau kalo ini semua tidak kekal.

Dear Venus..
Gw senang punya kamu sebagai teman. Gw bisa menumpahkan semuanya. Gw tidak minta jawaban. Gw hanya butuh wadah untuk mengeluarkan carut marut pikiran dan perasaan gw

Dear Venus
Satu lagi. Nampaknya gw tahu, ada apa dengan gw beberapa hari terakhir. Gw seperti berpura-pura tidak ada apa-apa. Nampaknya gw sedang jauh dari-Nya. Ramadhan saat paling baik untuk mendekatkan diri kan?


Dear Venus
Gw memang manusia bumi

Gw tidak bisa kemana-mana

Rabb, lapangkan dada ini biar bumi ini lebih terasa luas dan bersahabat.

Minggu, 08 Agustus 2010

Saya Benci

Ada saat-saat dimana saya ingin jadi manusia paling tidak peduli, menjadi orang paling tidak bertanggung jawab, membiarkan semuanya dan tidak mau tau, tidak memikirkan perasaaan dan kesenangan orang lain, bersikap egois dan bersenang-senang sendiri. Tapi entah kenapa saya tidak bisa. Dan saya benci itu!

Hari Terakhir

apa yang kamu lakukan di hari terakhir liburan?
kalau saya:

* Bangun siang
* Gloyor-gloyor di sofa
* Nonton episode-episode favorit Putri Huanzhu dari siang sampai maghrib
* Tidur dari magrib sampai stengah 8
* Baru mandi, nyuci piring, makan malam
* Internetan ditemani sirup dingin


Janji saya di hari terakhir liburan: Gak mau mikirin kuliah, ga mau ngerjain apa-apa, ga mau musingin apa-apa, ga mau mikirin laporan KP, himpunan atau apapun. Gw cuma mau santai, sebelum hari-hari melelahkan itu dimulai lagi

Boleh kan?

Sabtu, 07 Agustus 2010

Kesenian Ini Berkah

Satu hal kenapa saya ga pernah bosan datang ke OHU (Open House Unit) ITB dan nonton Indonesia Mencari Bakat adalah:

GW CINTA KESENIAN TRADISIONAL INDONESIA

Saat OHU, gw bisa betah banget ngeliat penampilan unit-unit kebudayaan ITB. SERUUU!! Lingkung Seni Sunda yang kocak dan ceria, Maha Gotra Ganesha yang megah, ada Keluarga Paduan Angklung yang kreatif, Unit Kebudayaan Minangkabau yang enerjik, Unit Kebudayaan Sumatera Utara yang heboh. Pokoknya gw suka dan pasti gw bangga. Orang tua gw dari Padang, gw besar di Serpong, Tangerang, gw kuliah di Bandung. GW BANGGA JADI ORANG INDONESIA.

Heran, kalau masih ada yang bilang budaya lokal itu kampungan. Itu orang pasti ga punya sense of art sama sekali. Nonton Indonesia Mencari Bakat deh. Liat gimana anggun dan menariknya tarian Jaipong yang dimainkan Rumingkang. BAGUS BANGET!. Liat tarian Papua-nya Funky Papua, denger suara sasando Berto Pah. Gila yaa. Kaya banget Indonesia


Ini semua rahmat guys! Ini semua berkah! Ini semua kebaikan Tuhan buat kita. Buat lw yang ga ikut menjaganya, apalagi lw yang menghinanya. Huh sini deh ketemu gw, gw ajarin caranya menghargai budaya lokal. Untuk semua pejuang kesenian di luar sana, gw kasih standing ovation dari depan laptop gw. Saya ingin bisa jadi seperti kalian. Saya akan menjadi apresiator kalian selama-lamanya.


Selama unit-unit kebudayaan di ITB dan di tempat-tempat lain masih berdiri. Kesenian Indonesia gak akan pernah mati. OPTIMIS!

Selasa, 03 Agustus 2010

Warna-Warni Lapangan Basket ITB

Malam 29 Juli 2010
Aku mengamati indahnya lapangan dari tengah tribun yang indah. Posisi paling nyaman untuk mengamati indahnya malam tanpa bintang. Lampu menyorot ke depan, mataku silau tapi aku senang. Aku kembali lagi hadir di malam ini. Di momen yang sama walau dengan posisi berbeda. Di depan adik-adikku yang haus akan ilmu. Kusangka, mereka mungkin tegang dan berkeringat atau mungkin menggigil karena angin. Tapi kuhargai semangat mereka. Mereka sebagaimana aku dulu, rela berkorban demi malam ini, demi momen ini, demi kebaikanku, demi kebaikan almamaterku, dan demi peradabanku.

Suasana disana selalu begitu. Pada awalnya, aku duduk di bawah, akulah si anak bungsu. Aku yang diuji, aku yang diisi, aku yang di motivasi. Selepas satu tahun yang panjang, aku masih memilih untuk duduk di bawah, namun berganti posisi. Aku menghadap ke utara. Aku berdoa untuk adik-adikku disana. Semoga malam ini mereka bisa prima, mereka bisa siap, mereka baik-baik saja. Sekarang bahkan tahun ketigaku sudah berakhir. Sudah saatnya aku duduk di tribun besar itu. Bersama kawan-kawan kuningku. Kami harap akan mendapat sesuatu disana. Semakin dewasa, aku semakin tau. Malam ini bukan milik mereka saja. Malam ini milik semua. Pembelajaran malam ini bukan hanya untuk kalian saja, tapi juga untuk kita semua. Malam ini kami ingin bersuara.

Hari-hari tahun keempatku sebentar lagi. Tapi aku masih menikmati malam ini. Malam indah warna-warni. Ada kuning, berbagai warna hijau, berbagai warna biru, merah, oranye, hitam, abu-abu dan semua terpadu. Semua ikut andil dalam proses pengukiran kesan dan kenangan di benakku dan adik-adikku. Malam semakin dingin, suasana semakin hangat. Flow semakin naik, emosi membara-bara. Yang tidak sabar mulai menggumal. Yang sabar akan menenangkan. Yang senang berteriak akan mulai membentak, ada pula yang bersahutan, tertawa, menggoda, mencibir, dan semakin ramai, ramai, ramai.

Malam ini malam eksistensi. Semua berebut bicara. Semua ingin menjadi benar. Yang memimpin berusaha sabar, sekuat tenaga mengendalikan. Malam ini malam para dewa, karena semua bicara bahasa dewa. Malam ini malam pengujian. Bagi mereka mungkin uji materi. Bagi kita, ini uji kedewasaan. Malam ini sang komandan selalu berpetuah, dalam orasi yang selalu menarik untuk dikomentari. Malam ini aku awali 2 tahun lalu dengan kenangan yang masih jelas di benakku, apa yang terjadi malam itu. Aku adalah satu dari sekian orang yang merasakan dampak positif dari malam itu. Karenanya kuingin malam itu selalu ada. Mungkin dengan aku. Lebih mungkin lagi tanpa aku.

Malam itu malam yang baik. Kita banyak bertemu, bertegur sapa, berbagi cerita, mengingat kenangan lama, hingga silaturahmi ini selalu terjaga. Malam itu sebagaimana malam-malam lain, ada habisnya, ada batasnya. Walau dalam hati berontak “Malam ini masih panjang, jangan sudahi dulu komandan”, tapi apa daya. Kita harus berkorban untuk sesuatu yang lebih besar.

Malam itu tanggal 29 Juli 2010.
Di lapangan basket CC Barat ITB
Di gerbang awal tahun keempat saya di almamater tercinta
Malam itu adalah Forum bagi mereka yang berani untuk diuji. Mereka yang dewasa yang masih ingin belajar. Mereka yang ingin bernostalgia. Mereka yang ingin mewarnai kampus kita

Malam itu di Lapangan Basket
Forum Lapangan Basket
Forbas ketiga dan kubertanya, masihkah ada bagiku yang selanjutnya
Malam itu kunikmati warna-warni kemahasiswaan ITB, warna-warni budaya Bumi Ganesha. Malam itu kuresapi gemuruh salam terbaik para pemuda

Dan Demi Tuhan, Bangsa dan Almamater
Kuhargai warna-warni lapangan ini sebagai momen masa mudaku
Aku masih ingin disini dan belajar.
Negeriku menantiku