Minggu, 26 Desember 2010

Segitiga Terkutuk: PSSI "Plis deh", Timnas "Naik Daun" dan Supporter "Boongan "

PSSI "Plis Deh"
Timas "Naik Daun"
Supporter "Boongan"


Hubungan ketiga elemen ini lebih sakti dari cinta segitiga dimana pun juga
Apalah itu hubungan antara Edward Cullen, Bella Swan dan Jacob. Kekompleksan hubungan ala Twilight itu ibarat cuma level "tiarap" dibanding hubungan segitiga di drama AFF ini.

Baru-baru ini disiarin di TV, stadion GBK rusak gara-gara ulah sebagian masyarakat Indonesia yang ngakunya supporter Timnas. Mereka marah karena setelah lelah mengantri tiket seharian, mereka tidak dapat tiket nonton final piala AFF pada 29 Desember mendatang. Kenapa mereka bisa marah gitu? Oke gw sepakat kalau jawabannya karena manajemen tiket yang disajikan PSSI itu payah banget. Terus kenapa juga mereka bisa sebegitu emosinya? Mungkin karena kecintaan mereka sama timnas sepak bola Indonesia yang beneran lagi naik daun saat ini. Tapi entah cinta macam apa yang mereka ekspresikan. Wajar ga sih kalo perasaan cinta, sayang, bangga atau perasaan postif lainnya, diekspresikan dengan emosi kemarahan yang merusak sarana dan prasarana. Celakanya lagi yang dirusak adalah Stadion kebanggaan kita semua: GELORA BUNG KARNO. Rasanya gw pengen teriak ke mereka dan bilang: WOOOY!! Gimana bisa ada final besok disana!! Rumputnya rusak begitu. Numbuhin rumput kan ga bisa secepet itu idiooot (ARGH!!).
Ini ibarat lw sayang sama pacar lw, tapi lw ga boleh masuk rumah pacar lw lantaran bokapnya pacar gak ngizinin. Naah apakah lw bakal tendang-tendang itu pintu rumah si pacar biar bisa masuk? Kalo iya, maka siap-siaplah lw jadi jomlo selamanya.


PSSI "Plis Deh"
Timas "Naik Daun"
Supporter "Boongan"

Kompleks ya?
PSSI dinilai punya seorang ketua yang tidak memiliki kapasitas yang baik untuk menjabat sebagai seorang ketua. Sementara Timnas sekarang lagi naik daun banget. Punya pelatih yang baik dan banyak pemain berbakat yang pantang menyerah. Media lagi ekspos mereka besar-besaran. Tidak hanya pemainnya, tapi juga keluarga, istri, pacar, tukang rumput, tukang cukur mereka jadi selebritis dadakan (dua yang disebut terakhir hanya bercanda :p). Terutama TV swasta yang identik dengan warna merah itu lho. Yang katanya milik seorang pejabat partai berwarna kuning. Beeuuuh, itu TV bahas timnaaas terus. Dari yang penting sampai yang sampah sekalipun dibahas (oke gw mulai out of topic).

Anyway.. melihat prestasi Timnas yang membanggakan, mulai deh ada domplengan sana-sini. Ada yang cari-cari perhatian. Politik ikutan bermain. PSSI mungkin jadi merasa hebat. Padahal plislah, timnas begitu juga bukan karena PSSI. Timnas bisa begitu hebat karena Tuhan denger doa-doa masyarakat Indonesia yang pingin ngerasain kebanggaan prestasi olahraga di negeri ini, terutama sepakbola.
Tapi sayangnya kebanggaan itu hancur lebur setelah dirusak supporter-supporter boongan yang ngerusak GBK seenak jidat. Pintu 4 rusak, rumput rusak, gerbang rusak. Mimpi aja deh Andi Malarangeng mau jadiin Indonesia tuan rumah piala dunia. Mentalnya sebagian rakyatnya masih sapi begini.


Sedih gw
Baru aja bangga rasanya jadi seorang Indonesia
Udah kecewa lagi
Gara-gara PSSI yang plissss deehhh kinerjanya (tolong dibaca dengan logat anak gaul Jakarta)
dan gara-gara supporter boongan yang ngakunya cinta Timnas dan mengutuk PSSI, yaah tapi kelakuannya gak lebih bener juga.

Ini cuplikan tweet saya beberapa jam yang lalu:
"Abang2 di timnas,yang sabar ya. Walaupun sebagian rakyat Indonesia yang mengaku mencintai kalian telah melakukan kebodohan besar #soakrabmanggilabang"


Salam Sayang dan Cinta Indonesia
Venessa Allia

Yeah. I'm definetely an emotional writer

3 comments:

Venessa Allia mengatakan...

dan benar saja
kalah 3-0 dari Malaysia
gw ga menyalahkan Timnas. Mereka tetap membanggakan. Seorang supporter harusnya terus men-support di kala menang atau kalah. Kekalahan ini nampaknya teguran dari Tuhan. Untuk menjadi pemenang, jalannya memang tak bisa sesempurna itu. Semoga PSSI juga sadar dan berbenah, sebaiknya sih ganti pemimpin.

Venessa Allia mengatakan...

Tapi gak baik juga kalau kita terus-terusan cari kambing hitam. Kalah sih kalah aja. Jangan kebanyakan alasan. Evaluasi boleh, tapi bukan mencari pembenaran.
Masih ada waktu. Semoga abang-abang* di Timnas bisa tetap fokus dan bermental baja. Menang jangan euforia berlebih, kalah jangan sedih berlebih.

I heart you Indonesia

*tetepsokakrabmanggilabang

Penjelajah Malam mengatakan...

hahaaha setuju nes.. gw lebih suka kita (timnas) berjuang untuk lebih baik lagi mainnya bukan berjuang untuk jadi pemenang doang. ga semua pemenang itu baik, jadi mending benahin sepakbola dalam negeri aja yang bener, dukung sarana dan infrastrukturnya, jangan lupa yang paling penting tuh menejemennya yang bener doongggggg (korupsi mulu) ... hahaha, oia buat suporternya juga jangan kadutan doang dong. masa gara2 kalah 3-0 permintaan tiket langsung turun, hahaha