Adakah dari kalian yang saat ini sedang membaca blog gw yang punya masalah
dengan FOKUS? Ataukah hanya gw yang punya masalah seperti ini?
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata
fokus memiliki definisi yang berkaitan dengan ilmu optik, yaitu:
Titik atau daerah kecil tempat berkas cahaya mengumpul atau menyebar setelah berkas cahaya itu menimpa sebuah cermin atau lensa, berkas cahaya yang datang berada dalam keadaan paralel dengan sumbu cermin atau lensa itu.
Kemudian, kata fokus mengalami perluasan makna. Kata fokus tidak
lagi sebatas istilah dalam ilmu pasti, namun juga merujuk ke suatu keadaan
dimana konsentrasi dan perhatian manusia berkumpul pada suatu objek (ini definisi versi gw sendiri).
Dan gw saat ini, bermasalah dengan kedua konteks kata fokus tersebut:
- Masalah #1: Mata gw semakin kesulitan untuk fokus melihat atau membaca sesuatu dari jarak jauh. Minus mata gw kayaknya nambah, bisa jadi kacamata yang sekarang udah nggak cocok. Gw harus segera meluangkan waktu ke dokter mata atau masalah terhadap fokus yang satu ini bisa bertambah parah.
- Gw susah banget fokus mengerjakan sesuatu dari awal hingga selesai tanpa terdistraksi hal yang lain. Dan penyakit ini rasanya sudah semakin parah :(
Gw ingin cerita masalah gw terhadap fokus di point kedua. Gw
menyadari hal ini sudah mulai menggangu efektifitas dan produktifitas gw karena
sekarang kalau ngerjain sesuatu rasanya jadi lebih lama. Pekerjaan yang mungkin
harusnya bisa selesai dalam 10 menit, jadi selesai lebih lama, karena setelah 5
menit mengerjakan pekerjaan tersebut gw mulai melirik untuk melakukan pekerjaan
yang lain. Akhirnya fokus gw berpindah beberapa saat, baru kemudian kembali
lagi ke pekerjaan pertama. Alhasil pekerjaan pertama yang seharusnya lebih
prioritas untuk diselesaikan membutuhkan waktu lebih lama untuk selesai. Oiya,
satu lagi PR gw yang sangat besar, fokus dalam ibadah. Kita sama-sama tahu
kalau ibadah harus dilakukan dengan khusyu’, tapi untuk gw pribadi sampai saat
ini masih sering kesulitan melakukannya :(
Tidak hanya terkait pekerjaan atau tugas apapun yang harus
diselesaikan, fokus dalam kehidupan juga sama pentingnya. Pernah nggak lo sudah
yakin menetapkan suatu tujuan lalu gamang di tengah jalan karena melihat hal lain
yang lebih menarik, atau gamang karena perkataan orang lain yang membuat ragu?
Itulah saat dimana fokus kita terganggu. Ini bukan berarti berganti tujuan
adalah sesuatu yang salah, kadang kala kita memang perlu “belok” dulu sebelum
kembali berjalan lurus menuju tujuan yang sudah ditetapkan. Tapi bagaimanapun
juga, hidup manusia dibatasi oleh waktu kan? Jadi sederhananya, kalau selama
hidup manusia tersebut tidak fokus dan kebanyakan belok, apa nggak takut
kehabisan waktu sebelum tujuan tersebut tercapai? (ini gw ceritanya lagi
ngomong sama diri sendiri)
Gw sadari salah satu sumber ketidakfokusan gw adalah handphone!
Terlibat di banyak grup Whatsapp (WA) sebenarnya cukup bermanfaat karena sering kali
mendapat informasi tentang berbagai hal yang berbeda, tapi di sisi lain kalau
grupnya udah berisik nggak karuan, yang ada jadi ganggu hahaha. Semakin lama gw
merasa semakin attach dengan Whatsapp, karena rasanya kalau ada message di WA,
pengen buru-buru langsung balas, padahal mah santai aja keleus, kalau emang
urgent yang Whatsapp juga bakal nelvon. Media sosial juga sangat distraktif.
Arus media sosial yang amat deras seperti saat ini membuat hidup kita terkadang
seperti dikuasai oleh media tersebut. Padahal helloow..kita hidup di real life bukan di virtual life. Tanpa bermaksud untuk nyinyir sama siapapun pengguna
media sosial, karena gw pun termasuk user aktif di Path, menurut gw sebagai
pengguna medsos, harusnya kita yang menguasai medsos, jangan biarkan medsos
menguasai kita, atau mood kita :)
Sebagai seseorang yang sedang dalam usaha memperbaiki masalah
terkait fokus, gw ingin berbagi tips “5 cara mempertahankan fokus versi Venessa
Allia”. Tips ini sejujurnya belum terbukti 100% efektif, karena cara-cara ini
gw develop selama masa pembelajaran.
Selayaknya proses belajar, selalu ada trial dan error kan?. Yah siapa tau kalau
tips ini belum efektif buat gw, bisa jadi efektif buat kalian yang membaca :)
(1) Matikan semua notifikasi media sosial dan mute
semua grup di handphone.
Jangan biarkan pop up-pop up notifikasi di HP
mendistraksi fokus kita ketika sedang menyelesaikan pekerjaan. Inget juga logika
sederhana berikut ini: Kalau ada yang urgent, orang pasti bakal nelvon, bukan
whatsapp.
(2) Log out media sosial saat melihatnya sudah tidak
lagi menyenangkan
Gw nggak tau apakah hal ini berlaku untuk
orang lain, atau hanya terjadi pada diri gw sendiri. Tapi kebanyakan melihat “kehidupan”
orang lain di media sosial kadang rasanya muak dan menyebalkan? Bener gak? Hahaha.
Nah kalau udah merasa begini, gw memilih untuk log out media sosial tersebut,
karena gw tidak akan membiarkan media sosial merebut kepositifan gw. Gw sering merasa media sosial membuat hidup gw semakin mudah terpengaruh
cara hidup atau bahkan tujuan hidup orang lain. Tapi gw pun tidak bisa menolak
media sosial secara total karena untuk bertahan hidup di zaman sekarang, gw pun butuh media soial. Oleh karenanya log out media sosial untuk
beberapa saat saat dia sudah mengganggu fokus, menurut gw adalah cara yang
tepat.
(3) Sholat bagi yang Muslim, atau (mungkin) meditasi
bagi yang lainnya
Menurut gw nih ya, semakin banyak
keinginan, semakin sibuk dengan kegiatan, semakin banyak pekerjaan, maka semakinlah
kita tidak fokus (ini menurut gw, pendapat gw bisa benar, bisa salah :p).
Pernah nggak ngalamin punya banyak hal yang harus dikerjain sampai akhirnya
bingung mau ngerjain yang mana duluan sampai akhirnya lagi nggak ada satupun
yang selesai dikerjain? Hahaha gw pernah! Dan menurut gw itu terjadi karena
fokus gw yang terganggu. Dulu gw percaya kalau manusia itu bisa multitasking,
tapi makin lama kepercayaan tersebut makin memudar karena sudah banyak
penelitian yang menyatakan bahwa multitasking adalah mitos (silahkan googling “multitasking
is a myth”, ada banyak artikel yang mendukung pernyataan tersebut).
Nah, kalau udah mulai lieur sama
banyaknya keinginan atau pekerjaan, menurut gw yang perlu dilakukan adalah diam
sejenak, menarik nafas untuk selanjutnya dengan tenang memutuskan mana dulu
pekerjaan atau keinginan yang harus fokus diselesaikan. Inspirasi ini gw
dapatkan dari buku yang sedang gw baca, judulnya “Sejenak Hening” karya Adjie
Silarus. Buku ini menjelaskan pentingnya manusia untuk diam dan tenang sejenak
sebagai langkah sebelum kembali bergerak. Sekarang apa kaitannya dengan
sholat? Sholat itu adalah media
menenangkan diri :).
Mungkin itulah kenapa manusia diwajibkan sholat minimal 5 kali sehari. Karena
disaat pace hidup lagi kenceng
banget, butuh diselipkan sholat untuk menghadirkan ketenangan ditengah
keriuhan. Ibarat nyetir mobil, nggak mungkin ngegas terus kan? Dikit-dikit
perlu ngerem supaya nggak nabrak atau kepeleset keluar jalur :)
(4) Menyendiri.
Sederhana. Bersama banyak orang
artinya mendengar banyak suara. Bersama diri sendiri maka hanya akan mendengar
suara hati sendiri. Kalau suara-suara di sekitar sudah mulai mendistraksi,
berpindah tempat ke area yang lebih hening seharusnya bisa menjadi solusi untuk
mengembalikan fokus.
(5) Pasang headset, dengarkan lagu favorit.
Cara ini adalah alternatif jika
cara di point 4 tidak bisa dilakukan. Kalau lagi sulit pindah tempat, atau
barangkali tidak bisa menemukan tempat yang sepi, pasang headset dan mendengarkan
lagu favorit mungkin cukup membantu mengembalikan fokus. Eh tapi jangan karena
dengerin lagu favorit lalu malah nyanyi sendiri sambil ngelamun dan kerjaannya jadi
dilupain loh ya (itu mah gw aja kali :p)
Kalau doraemon itu ada, pastinya gw akan minta dia kasih gw
Pil Penjaga Fokus. Tapi karena doraemon itu nggak nyata, maka menjaga fokus
adalah tanggung jawab gw sendiri. Gw menyadari tanpa fokus maka setiap apa yang
gw inginkan hanya akan tetap menjadi keinginan tanpa bisa jadi kenyataan. Yah,
semoga Tuhan menjaga kita dari fokus-fokus nggak penting yang mengalihkan kita
dari tujuan kita diciptakan di dunia ini.
Sekali lagi tulisan ini adalah pendapat pribadi yang gw
dapat dari pengamatan gw akan banyak hal. Bisa salah, bisa benar, sehingga kamu
boleh setuju, boleh pula menolaknya :)
Stay positive yaa.
Salam,
Venessa Allia
0 comments:
Posting Komentar