Kamis, 05 Januari 2012

Reblog: Optimis

Blog walking itu selalu menyenangkan, cara paling mengasikan untuk membunuh waktu. Selalu bisa memberikan inspirasi dan ilmu baru. Salah satunya adalah tulisan yang gw temukan ini. Sangat inspiratif sehingga gw ingin sekali me-reblog tulisannya.
Keputusan gw untuk mereblog tulisan ini adalah bukti bahwa gw setuju banget dengan apa yang dituliskan disini. Ada beberapa hal di dalam otak gw yang berputar-putar, minta dirangkai, minta dikeluarkan tapi entah kenapa rasanya begitu sulit untuk dijabarkan. Tulisan ini telah menjabarkan kebingungan itu dengan sangat baik sehingga gw tidak perlu menceritakannya lagi. Siapapun yang menulis ini, saya mau bilang bahwa Anda hebat dan terimakasih atas tulisannya yang sangat positif.
Jika ada seseorang yang mampir ke blog gw dan membaca ini, semoga dia juga mendapat inspirasi dan tercerahkan. Amin. ;)

Tulisan ini gw copy dari blog ini


Optimis

Hidup ini adalah sebuah perjalanan. Perjalanan kita menuju rumah yang sejati. Pastinya, di setiap perjalanan tidak ada yang mudah. Ada berbagai jalan untuk dipilih, ada banyak kendaraan yang bisa kita gunakan, ada banyak lampu merah, kuning, dan hijau yang harus dilewati. Selain itu, ada jalan yang mulus rata, berlobang, macet, atau bebas hambatan. Semuanya itu adalah pilihan yang selalu berbuah konsekuensi.

Tetapi ada satu hal yang bisa membuat perjalanan kita senantiasa lancar dan terasa dimudahkan. Optimis. Ya, optimis menjadi kunci bagi kita untuk terus merasa bahagia di sepanjang perjalanan. Orang yang optimis senantiasa akan berpikir positif. Tidak ada kesedihan di matanya, tidak ada kesepian sepanjang hidupnya, dan tidak ada sedikit pun rasa putus asa dalam dirinya. Ia akan senantiasa mensyukuri kehidupannya, dan berusaha yang terbaik untuk segala apa yang dilakukannya.

Akan tetapi, tidak mudah untuk menjadi optimis. Setidaknya, tidak semudah kita mengatakannya, menuliskannya, atau merasakannya. Sulit sekali menjadi optimis bila kita terus-menerus didera kesulitan dan ujian yang tak pernah ada habisnya. Namun, tidak ada sesuatu yang instan. Optimis tidak bisa dimunculkan dalam diri kita dalam sekejap, seperti indomie yang bisa dimasak secara instan hanya dalam 3 atau 5 menit. Optimis harus ditanam dalam-dalam, dipatri hingga ke relung jiwa, disugesti setiap hari ke dalam hati kita. Lalu, apakah lantas kita menjadi orang yang optimis. Tidak. Kata kunci lainnya adalah “iman”. Keimanan kita menunjukkan rasa optimis kita. Semakin kuat iman kita, maka semakin kuat pula rasa optimis kita. Karena dengan iman yang kuat, kita senantiasa selalu berprasangka baik terhadap takdir yang digariskan untuk kita. Kita akan optimis, bahwasannya esok pasti akan menjadi lebih baik, dan kalau tidak sesuai harapan, kita masih akan tetap optimis bahwasanya itu demi kebaikan kita. Maka mulai sekarang, tumbuhkembangkanlah rasa optimis dalam diri kita. Kuatkan iman kita dan senantiasa bersahabatlah kita dengan orang-orang yang optimis pula. Karena orang-orang yang selalu optimis, akan menyebarkan rasa optimis mereka ke orang-orang disekitarnya.

Semoga teman-teman yang membaca tulisan ini bisa menjadi orang-orang yang optimis, begitupula saya. Apalagi yang dibutuhkan oleh Bangsa kita selain orang-orang yang optimis, senantiasa bersyukur, pantang menyerah, dan selalu berusaha sebaik-baiknya. Be Optimistic, The Future is Waiting for You.. :)

Sumber: http://ngerumpi.com/baca/2011/01/03/optimis-la-yaww.html (dg sedikit perubahan)


0 comments: