Sabtu, 18 Desember 2010

Etika dan Perasaan

Saya tergelitik dan tersentuh dengan satu hal yang terjadi di kampus saya baru-baru ini. Saya masih mencintai nama besar almamater saya sehingga tidak menjabarkan masalahnya secara detail di media ini. Katakanlah saya reaktif menanggapi masalah ini. Tapi setelah diusut-usut dan mengetahui kejadiannya secara lebih detail walaupun masih dari satu pihak, logika dan perasaan saya bilang kalo almamater (yang diwakili oleh satu pihak atau unit tertentu) telah melakukan kesalahan. Kesalahan yang sangat merugikan sekolompok orang yang tidak mampu. Sekelompok orang yang sangat baik dan punya hubungan baik dengan mahasiswa-mahasiswa seperti saya. Maaf ya kalau saya menuliskannya secara abstrak. Soalnya saya merasa tidak semua hal bisa secara gamblang diungkapkan di blog. Saya jelaskan sedikit inti masalahnya deh. Jadi almamater saya ngeluarin kebijakan parkir yang (menurut saya dan teman-teman) merugikan banyak pihak.

Nah..
Saya menanggapi masalah ini dengan lebih sensitif
Peraturan baru ini sebenernya secara tidak langsung merugikan saya dan teman-teman saya juga
Tapi sudahlah, saya dan teman-teman saya tidak usah dipikirkan
Tapi tolong pikirkan nasib 20 orang pegawai parkir yang dirugikan itu
20 orang pegawai parkir yang juga menanggung hidup keluarga mereka
Jadi tolonglah untuk siapapun yang membuat kebijakan
(permohonan ini tidak hanya ditujukan untuk pembuat kebijakan di almamater saya)
Kalau mau membuat kebijakan atau sistem apapun
Pakai perasaanlah dikit
Semua ada etikanya
Coba pikirkan posisi jika Anda menjadi Mereka
Jadi sekali lagi, tolong pakai perasaan walaupun sedikit
Masih punya perasaan kan?
Masih tau etika kan?

(Semoga Allah menunjukan kepada kita semua yang mana yang benar dan yang mana yang salah. Semoga Allah membuka hati kita dan melindungi kita dari segala ketidakadilan. Amin)

0 comments: