Labuan Bajo
adalah sebuah kota di ujung paling barat pulau Flores, Nusa
Tenggara Timur. Tempat ini adalah pintu masuk jika kamu mau berkunjung ke Taman
Nasional Komodo (TNK). Dan tempat ini adalah destinasi liburan terbaik saya di
tahun ini (Maaf ya Bangkok, kamu turun peringkat jadi ke rangking 2).
Saya selalu sepakat jika ada yang mengatakan “Nggak penting
tujuannya kemana, yang penting perginya sama siapa”. Jadi mau ke tempat
sesederhana apapun, kalau perginya dengan orang-orang yang menyenangkan, pasti
akan jadi pengalaman yang asik. Begitupun sebaliknya, mau pergi ke tempat
paling spektakuler di dunia, kalau perginya dengan manusia menyebalkan malah
jadi ingin cepat-cepat pulang.
Nah, saya sebut trip Labuan Bajo kali ini sebagai kombinasi liburan yang tepat. Karena saya
pergi ke tempat yang luar biasa cantik bersama sekelompok manusia yang
lucu dan asik. Kombinasi teman
perjalanan yang asik dan tempat yang cantik menghasilkan waktu-waktu kebersamaan yang
nggak pernah gagal bikin senyum.. bahagia.
Inilah kaki-kaki dekil kami setelah berhasil tracking di Pulau Komodo. Ditemani matahari Flores yang panas membara. Disana terik banget cing!
Dari kiri ke kanan: Robby, Khalid, Venessa, Hilda, Yohanna, Mursid, Katon, Victor, Agung, Rhea, Fafa, Ridho, Bagas, Khairul, Leo
Inilah kami yang menamakan diri #LBJ15. Tadinya biar
intelek mau ditulis #LBJsqrt225, tapi rempong deh, jadi #LBJ15 aja biar low
profile. Terdiri dari 15 karyawan swasta dengan background pendidikan, asal
usul, status pernikahan, hobi serta selera humor yang berbeda, yang kemudian
disatukan oleh satu bendera perusahaan serta satu tujuan besar: Lupakan
pekerjaan untuk sementara (selamanya juga boleh sih, tapi siap-siap aja nggak
gajian hahaha) dan di Labuan Bajo kita harus bahagia :D.
Grup ini terdiri dari 5 orang wanita dan 10 orang pria.
Awalnya kita janjian pergi berenam belas. Tapi mendekati hari H, satu orang teman kami sakit sehingga amat
disayangkan tidak dapat berangkat.
Lima dari lima belas orang ini sudah menikah, sepuluh orang
lainnya siap dinikahi dan menikahi tapi belum ketemu waktunya aja. Dari sepuluh
orang tersebut, enam orang diantaranya punya pacar, tapi nggak jaminan mereka
nggak sering galau ya. Otomatis empat dari sepuluh orang tersebut nggak punya
pacar, tapi belum tentu available juga sih soalnya jaman sekarang tipe hubungan
ada macem-macem, jadi agak kompleks. Yang pasti dijamin lima belas dari lima
belas orang ini semuanya straight (ngerti kan maksudnya apa), cinta keluarga
(terbukti di suatu malam yang susah sinyal semua sibuk ke dermaga cuma buat
ngabarin suami, istri, pacar, orang tua, temen biasa, temen nggak biasa),
karyawan teladan (terbukti nyampe bandara di Senin tengah malem, Selasanya udah
muncul lagi di kantor), fotogenik (terbukti dari hasil foto-foto kita yang
ciamik-ciamik), nggak banyak complain dan pastinya menyenangkan :)
Oke, cukup dulu cerita tentang teman perjalanan. Sekarang
tentang tujuan perjalanan. Flores saya pilih sebagai destinasi karena selain
harganya masih masuk di akal (setidaknya nggak semahal biaya trip ke Raja Ampat), keunikan
Pulau Komodo juga minta banget untuk didatangi. Kayaknya gw bisa dengar
komodonya manggil-manggil “Hi Allia, why don’t you visit us on your holiday?”.
Emang sih, lihat komodo di Taman Safari juga bisa, tapi lihat komodo di habitat
sebenarnya kan pasti bakal lebih seru, liar dan kayaknya tuh adventurous banget gitu :D. Makanya ingin banget ke tempat ini. Dan bersama teman-teman lain yang juga memutuskan untuk ke Labuan Bajo, akhirnya grup ini
terbentuk, perjalanan dipersiapkan, petualangan dimulai.
Inget nggak waktu jaman kecil kalau baca komik, di halaman
pertama suka ada bagian pengenalan tokoh? Nah, anggap tulisan ini sebagai
pengenalan tokoh, sebagai mukadimah, sebagai pembukaan dulu ya. Cerita selengkapnya bersambung ke #LBJ15 part 2 :)
Salam,
Venessa Allia
0 comments:
Posting Komentar