"Gw gak suka gunung, naiknya capek, gw suka laut."
Itu adalah jawaban gw ke banyak orang setiap ditanya lebih
suka laut atau gunung.
Tapi kalau pemandangannya kayak gini sih:
"… gw jadi suka juga sama gunung."
Foto itu diambil dari Penanjakan 1 Gunung Bromo.
Departement Gathering di kantor gw tgl 1-4 Mei kemarin membuat gw bisa berada di tempat ini. Untuk
mencapai tempat ini kita dibantu hardtop (so gak bener-bener naik gunung ya
:p), tapi hardtop berhenti di titik dimana mobil gak bisa masuk lagi, lalu
perjalanan di lanjutkan dengan jalan kaki.
Sampai di penanjakan ini, kita bersama ratusan orang lainnya
menunggu matahari terbit, syukur saat itu langit cerah, tidak ada kabut. Di
langit terhampar banyaaak banget bintang, satu bintang gw amati berkerlip lebih
terang sehingga gw yakini sebagai planet, bukan bintang.
Orang bilang alam adalah tempat yang sangat baik untuk
berkontemplasi. Dan benarlah adanya. Inget kalau matahari adalah cuma salah
satu bintang, dan lihat di langit ada banyak banget bintang jadi merinding
sendiri menyadari bahwa betapa dahsyat sekaligus mengerikannnya alam semesta
ini. Terus lihat gunung-gunung yang
berdiri gagah di depan, ibarat sebuah corong yang kapan saja nampak siap
memuntahkan isi perutnya, menyadarkan gw
betapa manusia itu amat sangat kecil dan gak punya daya apa-apa.
Dan berdiri di tempat yang cukup tinggi untuk membuat
paru-paru gw kedinginan, membuat gw dengan bodohnya merasa posisi gw saat ini dekat
banget dengan Tuhan. Hahaha logika yang bodoh karena berada di laut juga tidak
lantas artinya jauh dari Tuhan kan :)
Apa yang ada di langit dan di depan mata udah bener-bener
kayak lukisan Tuhan. Bagus banget.
Jadi, kalau ada yang nanya lagi ke gw lebih milih laut atau
gunung, apakah jawaban gw akan berubah?
Mungkin jawaban gw akan menjadi:
"Mau sih naik gunung, tapi naiknya dibantu hardtop ya, tetep
males kalau jalan sendiri :)"
Anyway, kawasan Bromo memang punya bentang alam yang luar
biasa. Ada padang pasir yang populer dengan nama Pasir Berbisik, dan ada savanna
yang disebut Bukit Teletubbies. Sayangnya gw tidak berkesempatan ke kawah
Bromo-nya, soalnya kehabisan waktu, dan disana bau belerang juga sih. Gw dan
beberapa orang teman kelamaan main di Pasir Berbisik, mencoba meniru pose Dian
Sastro di filmnya tersebut, yang pada akhirnya GAGAL TOTAL, hahahaha. Ini kalau
diinget-inget stupid banget sih. Mau ekspresi gimana juga gw gak bisa mirip
Dian, malah dibilang mirip Christine Hakim. Syial.
Gw tadinya mau post fotonya, tapi ternyata gw terlalu jaim
untuk melakukan itu :)
3 hari di tanah Jawa Timur, Bromo cuma salah satu keseruan.
Hari pertama sampai Batu, gw dan teman-teman Rafting di
Kasembon. Sungai yang gw lupa namanya itu ternyata sungai buatan dari bendungan sehingga arusnya bisa diatur, jadi gak khawatir walaupun kita rafting saat hujan. Terus malam terakhir kita ke BNS (Batu Night Something, eh Batu Night
Spectacular). Raftingnya seru memacu adrenalin, tapi BNSnya emmm biasa aja.
Tapi cukup oke karena gw bisa nyobain main gokart disini walaupun mahal bok, main
2 lap udah 40 ribu aja.
Kesimpulannya menurut gw department gathering ini seru
banget. Kalau kata anak gaul Jakarta, gathering ini PECYAH!
Walaupun harus menempuh 18 jam di kereta dan harus cuti 2 hari (makin abis aja cuti
gw), tapi bersama teman-teman yang seru, objek gathering yang menawan, serta gratis
(ini perlu di garis bawahi, gw menikmati hampir semua kesenangan for free :) ).
So, untuk semua kebahagiaan ini mari kita sama-sama
bersyukur: ALHAMDULILLAH :)
Tahun ini gw masih punya beberapa niat perjalanan (yes, beberapa). Semoga semua lancar.
Thanks for reading yaa!
Salam,
Venessa Allia
0 comments:
Posting Komentar