Kamis, 24 Mei 2012

Apa yang kamu pelajari hari ini?


Seseorang: Apa yang kamu pelajari hari ini?
Saya: Saya belajar untuk berani dan percaya diri menghadapi orang-orang dihadapan saya, siapapun dia.

Seseorang: Apa yang kamu pelajari hari ini?
Saya: Saya belajar tentang bagaimana menjaga semangat dan berusaha tetap konsisten dari pagi hingga malam hari. Saya belajar sabar dalam mendengarkan dan menghadapi orang lain.

Seseorang: Apa yang kamu pelajari hari ini?
Saya: Saya belajar tentang fokus dan totalitas.

Seseorang: Apa yang kamu pelajari hari ini?
Saya: Saya membuktikan bahwa ungkapan "what you get is what you give" adalah benar adanya. Saya belajar menjadi manusia yang ikhlas dan bebas. Tidak pusing dengan perkataan dan pikiran orang. Saya merasa berharga dan bahagia.

"Jika dirangkum maka pada intinya, empat hari kemarin adalah long weekend yang sangat bersejarah untuk saya karena pada waktu itu saya mendapatkan banyak sekali hikmah dan pelajaran. Lebih dari itu, saya bangga karena bisa melihat perubahan dari banyak orang. Saya melihat binar mata yang berubah. Saya menyaksikan senyum ramah yang merekah. Saya senang karena banyaknya energi positif yang saya serap.
Dan sungguh saya harap, kebanggaan, kebahagiaan, serta semangat-semangat itu tidak redup dimakan waktu. Saya berdoa agar disini dan saat ini segala kekuatan itu turut membantu saya menghadapi ujian-ujian yang sudah Dia sediakan untuk kebaikan saya."


Apa yang saya dapatkan bahkan jauh diatas dari apa yang saya ekspektasikan. Bahkan kalau dijelaskan, mungkin tidak banyak orang yang akan paham mengapa kegiatan kemarin menjadi begitu berkesan, kecuali bagi mereka yang merasakan sendiri. 


Terimakasih Tuhan. Terimakasih atas kesempatan ini.


Salam,

Venessa Allia

Menjadi Berharga



Entah sebenarnya sudah tau sejak lama atau memang baru-baru ini saya sadar, ternyata menjadi berharga hakikatnya adalah kebutuhan manusia. Manusia bukan hanya butuh dihargai. Lebih tepatnya manusia butuh merasakan bahwa dirinya sendiri berharga bagi orang lain. Menjadi berharga bukan tentang gila rasa hormat. Menjadi berharga adalah perasaan ketika apa yang sudah dilakukan dengan totalitas, ternyata memberikan manfaat bagi kehidupan orang lain.

Perasaan bahwa diri ini berharga memberikan rasa percaya pada diri sendiri bahwa saya diciptakan di dunia ini memang untuk satu tujuan besar. What you get is what you give. Ketika jiwa, raga, hati dan pikiran sudah hadir 100% untuk melakukan suatu tujuan. Ketika perasaan ikhlas dan bebas hadir untuk menuntaskan niat dengan sebaik-baiknya. Maka tidak perlu lagi uang untuk dijadikan tanda penghargaan. Bahkan satu kalimat “Thank you ya Nes” dan jabatan tangan erat sudah lebih dari cukup untuk membuat diri ini rasanya menjadi benar-benar berharga.
Berharga bagi kehidupan orang lain. Secara nyata saya merasa kehadiran saya berharga bagi orang lain.

Lalu bagaimana rasanya menjadi berharga?
Suatu kebahagiaan teramat besar yang tidak bisa dinilai dengan mata uang berapapun besarnya.
Dan saya suka bahagia.
Pengalaman kemarin meningkatkan kesadaran saya bahwa berharga dan bahagia adalah dua hal yang berkorelasi positif.

Pada akhirnya, hal ini pun membuka mata hati dan pikiran saya. Bahwa mimpi besar itu seharusnya tidak hanya berfokus pada pencapaian diri sendiri. Tapi lebih dalam dari itu. Mimpi besar harusnya tentang bagaimana pencapaian diri sendiri menjadi berharga bagi orang lain
Karena berharga untuk diri sendiri saja ternyata tidak cukup.

Salam,
Venessa Allia

Kamis, 10 Mei 2012

Misteri Illahi

Tulisan ini bukan tulisan misteri tentang rupa-rupa makhluk halus. Tulisan ini tentang saya dan teman saya Fida Farhana


Beberapa waktu belakangan ini kehidupan komunikasi gw dipenuhi Fida Farhana.
Whatsapp getar --> message dari  Fida Farhana
Telvon bunyi --> panggilan dari Fida Farhana

Fida adalah temen gw sedari TPB ITB.
I know her so well and i think she know me very well.

Yah bahasa sederhananya: Gw tau dia dulu di kampus kayak gimana sebaik dia mengetahui gw dulu di kampus kayak gimana. Empat tahun sekelas terus. Praktikum. Kuliah. Kulap. Kulker. Belajar bareng biselmol. Beli sepatu di gasibu. Yah banyaklah rupa-rupa kegiatan informal lainnya yang kita lakukan bersama.

Dengan latar belakang pendidikan yang sama, saat ini kita menjalani pekerjaan yang mirip. Cuma beda perusahaan aja. Sama-sama kerja di food industry, sama-sama berurusan dengan laboratory stuff.
Sama-sama ngekos di daerah yang baru. Sama-sama single #toomanyinformations

Obrolan di whatsapp dan telvon juga ga sesampah dulu lagi. Sekarang mah kita diskusi serius. Atas nama mempertahankan nama baik dan kredibilitas diri dan almamater. Ya diselingi gosip-gosip sedikit juga sih.

Yang pasti kita sering mengalami banyak kondisi yang mirip. Memikirkan dan merasakan banyak hal yang sama.

Dan kita berdua adalah bukti nyata dari betapa misterinya rencana Illahi.
Kita nggak pernah habis pikir, ada banyaaak banget hal yang berjalan di luar logika manusia.


Beberapa waktu ke depan ada kejutan apa lagi ya? 
Gw nggak akan pernah tahu sampai saatnya itu terjadi.

Salam,

Venessa Allia

Bekerja untuk berkarya (Fida Farhana)





Jumat, 04 Mei 2012

Tribute to Bestfriends


Malam ini lucu banget.
Setidaknya lucu bagi gw.
Malam ini sebagaimana malam-malam sebelumnya gw tergeletak lelah dan kenyang diatas kasur.
Lalu gw teringat, hari ini adalah hari besar untuk 2 teman gw yang paling baik: Reni Wijayanti dan Meillya Fitriaty.
Gw memang sudah berniat dari tadi pagi kalau malam ini gw pengen ngucapin happy bday ke mereka tapi nggak mau cuma via sms, inginnya via telepon.
Tapi karena gw masih takut salah tanggal, gw telepon dulu deh seorang temen gw yang lain yang tidak kalah baiknya, namanya Hawa Firdausi. Gw telvon Hawa, just for make sure kalau Meli dan Reni hari ini bener-bener ulang tahun. Eeeeh ternyata eh ternyata, yang ngangkat teleponnya bukan Hawa melainkan temen baik gw yang satu lagi, namanya Annisa Kurnia Maulida. Dia pake sok-sokan bilang itu bukan nomer telepon Hawa lagi. Hadeeeuuhh chaa.. gw apal banget kali suara lo J
Serunya adalah, ternyata Reni dan Meli, dua orang yang menjadi tujuan utama gw sedang ada disana juga. Ternyata disana sedang ada pesta ulang tahun kecil-kecilan. Langsung deh gw heboh. Hihihhi. Lebih heboh lagi karena beberapa menit kemudian, salah seorang temen baik gw juga nelfon (entah nelfon ke Reni, Meli atau Icha), namanya Fida Farhana. Rasanya jadi kayak arisan via telepon.
Rame banget situasinya.
Gw jadi rame sendiri di kosan.
Sampai nggak enak sendiri takutnya kamar sebelah keganggu karena gw yang terlalu girang.
Gw nelfon cukup lama. Yah tidak terlalu lama sih, pulsa di handphone terbatas juga.
Tapi karena kesempatan bicara yang singkat itu. Karena kesempatan untuk sedikit berbagi kebersamaan dengan teman-teman gw yang sedang merayakan hari ulang tahunnya, membuat malam ini menjadi lebih istimewa dibanding malam-malam sebelumnya. Karena bicara dengan mereka, sesulit apapun situasinya selalu saja ada kegembiraan didalamnya.

Selamat Ulang Tahun yaa Reni dan Meli. Semoga di sisa usia, kalian bisa semakin bijak dan semakin bermanfaat. Semoga impiannya bisa segera terkabul. Amin.
Tulisan ini sebagai kado kecil untuk kalian. Lumayan kan hari ulang tahun kalian aku abadikan di blog ini. Ya kali suatu saat blog ini dibaca sama sejuta umat manusia, kalian kan jadi ikut kondang J

Special thanks juga buat Icha dan Hawa yang telah ikut meramaikan malam ini yang gw kira akan biasa-biasa saja seperti malam sebelumnya, tapi ternyata menjadi sangat menyenangkan.
Padahal cuma ngobrol di telepon biasa.
Tapi rasanya gw happy banget.
Ternyata kebahagiaan  bisa sesederhana itu ya.
Ah Thanks God.


Bogor, 1 Mei 2012
Salam,

Venessa Allia

“Betapa bahagianya, punya banyak teman betapa senangnya. Betapa bahagianya, dapat saling menyayangi” (Sherina, Persahabatan)