Sabtu, 31 Desember 2011

2012: Tulisan Baru di Tahun Baru

Satu jam lagi..
Saat gw memberikan tanda titik pada kalimat pertama yang mengawali tulisan ini, maka saat itu adalah satu jam terakhir tahun 2011, satu jam lebih dekat dengan tahun 2012. Gw bukan orang yang terbiasa merayakan tahun baru. Dari kecil tidak pernah dididik untuk merayakan tahun baru. Tapi bagaimana pun juga, lingkungan mensuasanakan kalau malam 31 Desember adalah malam yang istimewa. Jadi menurut gw, orang-orang yang merayakan malam tahun baru gak bisa dimarahin atau disinisin juga. Memang sih tidak ada sunnah apapun yang menganjurkan untuk merayakan malam pergantian tahun masehi, tapi banyak orang yang menyediakan waktunya pada malam ini untuk berkumpul bersama keluarga atau reunian dengan teman lama. Mempererat silaturahmi jelas-jelas dianjurkan di agama saya, nah kalau begitu Tahun Baru gak jelek-jelek banget kan? Masih punya sisi positif, tapi itu semua lagi-lagi kembali kepada sudut pandang dan cara menilai. Setiap orang bebas memilih mau merayakan tahun baru atau tidak. Mau merayakan tahun baru dengan cara apapun juga bebas, asal tidak merusak diri sendiri dan menggangu kepentingan orang lain. Nah sekarang masalahnya PETASAN itu amat sangat mengganggu, jadi gw akan jauh lebih appreciate jika kehebohan ini dirayakan tanpa petasan. Kembang api memang bagus, tapi tetep aja polusi suara. Gw berharap ada ilmuwan yang menemukan kembang api yang megah dan cantik tanpa suara yang gaduh dan berisik.

Gw ingin sedikit mengevaluasi tulisan gw di blog ini yang gw tulis setahun lalu, berkaitan dengan resolusi 2011. Saat itu gw menulis 3 resolusi, yaitu:

1. LULUS, WISUDA menjadi SARJANA di tahun 2011
2. RAJIN NABUNG. Tidak boleh boros. Pokoknya tiap bulan harus nabung
3. GA boleh kebanyakan makan Fastfood. No more KFC, no more McD

Oke, setelah 1 tahun berlalu, gw mau evaluasi:
1. Alhamdulillah BERHASIL lulus, berhasil jadi sarjana sains, berhasil melewati proses dengan baik dan mendapat hasil yang memuaskan.
2. Kalau parameter dari resolusi ini adalah saldo tabungan akhir tahun gw, maka resolusi ini gw nyatakan GAGAL. Sebenernya tahun ini gw udah berusaha nabung, tapi gw masih tetep aja boros, jadi sama aja boong ;p
3. Resolusi yang ini juga nggak punya parameter. Berdasarkan pengalaman gw di himpunan, sesuatu tanpa parameter yang jelas dan terukur, akan sulit di evaluasi atau dinyatakan keberhasilannya. Saran buat yang ramai-ramai bikin resolusi 2012, jangan lupa pada setiap resolusi harus ada parameter keberhasilan yang terukur ya ;). Tapi kalau memaksakan diri untuk mengevaluasi, berdasarkan feeling, resolusi ini SETENGAH BERHASIL. Rasanya tahun 2011 ini gw lebih bisa menahan diri untuk tidak membeli paket makanan enak-cepat-murah yang ditawarkan restoran cepat saji dibandingkan tahun 2010. Gw sudah berusaha mengganti pilihan menu ayam goreng dengan soto betawi (yang sebenarnya tidak jauh lebih sehat, hahaha). Tahun 2012 mungkin gw perlu bikin catetan setiap kali gw makan junkfood supaya bisa dilihat frekuensinya.


Dua Ribu Sebelas.
Haaahh.. menarik nafas lega, tahun 2011 baru saja berakhir.
Alhamdulillahirobbil 'alamin. Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Satu tahun berhasil lagi gw lalui. Dari awal tahun, gw menganggap tahun ini adalah tahun yang istimewa, dan begitulah yang terjadi. Menang lomba nulis, ulang tahun yang manis, ketemu lagi sama seorang teman lama, jalan-jalan ke banyak tempat, kenalan dengan banyak banget temen baru, sidang tugas akhir, wisuda sarjana, dan banyak pelajaran lainnya.
Memang tidak semua yang gw inginkan tercapai di tahun ini. Tidak semua doa gw dikabulkan. Tapi rasanya lebih baik jika gw mensyukuri semua ketercapaian dan nikmat yang diberikan daripada sibuk memikirkan target yang belum tercapai. Insya Allah, gw masih punya waktu untuk mengejar keinginan gw.
Tahun 2011 adalah tahun dimana gw banyak belajar tentang 3 hal: sabar, ikhlas dan yakin. Pemahaman tentang 3 hal ini, gw rasakan baru gw dapatkan di tahun ini. Sabar melalui suatu proses apapun, walaupun proses itu menyebalkan dan menyakitkan sekalipun. Ikhlas jika doa belum terjawab dan menerima apapun yang terjadi. Serta yang paling penting, yakin kalau gw tidak pernah sendirian, yakin akan rencana terbaik Tuhan untuk gw, pokoknya yakin yakin yakin sama Allah (Inget Rukun Iman yang pertama). Haha, 3 hal ini kalau ditulis gampang, dibaca enak, tapi kalau dijalanin, hemm.. entah sudah berapa kali gw galau dan mengeluh. Yeah, I am weak and I am human.



Dua Ribu Dua Belas
Haahh.. sekali lagi gw menarik nafas untuk tahun 2012 yang terbentang luas di hadapan gw.
Bismillahirrohmanirrohim. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, gw akan melalui tahun ini. Mari memulai tahun yang baru ini dengan doa dan segala kebaikan yang kita miliki.
Gw punya nazar di tahun ini, punya mimpi, punya janji. Biarkan gw berusaha, jangan biarkan gw menyerah, dan balik lagi ke statement sebelumnya "Yakin sama yang Tuhan berikan karena itulah yang paling baik".
Ohiya, berdasarkan kalender, tahun ini gw akan berusia 23 tahun. Meeen.. kok udah banyak aja ya umur gw? Hahaha. Kalau ingat-ingat umur, gw jadi sering mengingat-ingat apa saja yang sudah gw lakukan selama umur gw itu, cukup bermanfaatkah gw selama ini?
Tapi gw gak mau membahas masalah ini lebih dalam sekarang. Entah kenapa rasanya agak stress aja mikirin semua itu, apalagi kalau membanding pencapaian diri gw dengan banyak sekali pencapaian orang-orang seumuran di luar sana. Hell to the no, jangan berpikir tentang itu saat ini dan mari membiasakan diri untuk tidak terintimidasi dengan kehidupan orang lain. Awal tahun ini gw butuh semangat jutaan kali lipat (bukan tekanan jutaan kali lipat).
About my age this year, twenty three, ooh come on, I am still young, but become more mature. (Tua itu pasti, dewasa itu pilihan, bener kan?)

Satu jam berlalu..
Oke, saat gw memberikan tanda titik pada kalimat akhir yang menutup tulisan ini, maka saat itu satu jam di tahun 2012 telah berlalu. Cepet yah, 1 jam sudah lewat saja. Hahaha, pada awalnya gw menganggap tahun baru itu tidak spesial, tapi ternyata gw tidak bisa memaknai pergantian tahun masehi ini dengan biasa saja.

Selamat memulai tahun yang baru semuanya, selamat menyambut cerita yang baru.
Terimakasih untuk kesetiaannya membaca tulisan gw selama ini. Terimakasih untuk kesediaannya membaca tulisan pertama gw di tahun yang baru ini.

Salam,

Venessa Allia


Selasa, 27 Desember 2011

Pindah

Heeefhh.. beres juga packing baju. Besok gw officially move to Serpong, tempat dimana gw menghabiskan masa kecil.
Gak kerasa, ternyata udah 7 tahun gw hidup di Bandung.
Dari usia gw 15 tahun, masih jadi anak cupu yang mau masuk SMA. Hingga hari ini, gw 22 tahun, udah sarjana.
Dari dulu belum berjilbab hingga sekarang udah berjilbab. Mudah-mudahan terus istiqomah dan bisa terus memperbaiki kekurangan jilbabnya.
Dari gw gak bisa nyetir sampai sekarang gw kemana-mana nyetir sendiri, bahkan besok pulang pun gw bawa mobil sendiri
Dari jaman dulu hampir tiap pagi dimasakin nasi goreng buat sarapan sama Mbak Juju, sampai sekarang Mbak Juju udah nikah dan gw udah bisa bikin nasi goreng sendiri (gila ya, gw butuh 7 tahun untuk akhirnya mau masuk dapur dan niat bikin nasi goreng sendiri, hahaha)
Dari a sampai z deh.
Banyak banget perubahan selama 7 tahun ini.
Kalau gw rewind pita memori di otak gw, mengingat semua yang sudah gw alami. rasanya gw tidak akan pernah bisa berhenti bersyukur. Alhamdulillah. I am blessed.

Hemmm.. kok tiba-tiba jadi sedih ya? Padahal gw bisa ke Bandung kapan aja, tapi kali ini adalah kali pertama gw pulang ke Serpong tanpa tau kapan waktu pasti gw akan ke Bandung lagi. Kalau ada yg nanya "Kapan ke Bandung lagi, Ven?", gw gak bisa jawab. Gw cuma bisa bilang "Belum tau, tapi gampanglah, Bandung-Serpong kan deket".

By the way, let me explain something.
Gw udah lulus dari bulan Juli, tapi kenapa baru benar-benar pindah sekarang?
Gw lebih senang menjawab seperti ini:
"Gw adalah wisudawan Juli yang punya mental lulus bulan Oktober :D"
Kenapa bisa begitu? Karena gw akui, saat gw lulus, gw masih terlalu cinta kampus ITB, terlalu seneng hidup di Bandung, dan masih terlalu ingin buat menghabiskan lebih banyak waktu bersama teman-teman baik gw di Bandung. Hal ini menyebabkan setelah wisuda, gw resmi jadi frequent traveler Bandung- Serpong.
Ini bukan berarti gw nyesel lulus Juli loh. Tidak sama sekali. Gw bersyukur banget malah. Karena lulus Juli artinya gw diberi kemudahan untuk tidak berlama-lama mengerjakan tugas akhir dan diberi lebih banyak waktu untuk liburan, bahkan dikasih kesempatan sampai ke Negeri Ginseng. Gak lama setelah pulang dari Korea, gw dapet kerjaan, di Bandung pula. Yah, hingga akhirnya bulan Desember pekerjaan itu selesai. Maka sekaranglah saatnya gw pindah.

Katanya hidup itu cuma punya 1 awal dan 1 akhir, di antaranya adalah kumpulan pertengahan alias kumpulan memori alias kumpulan pengalaman. Gw sedang menyongsong pengalaman-pengalaman baru di depan gw. Meninggalkan kenangan manis dan buruk di belakang gw. Gw yakin cerita baru akan segera dimulai. Kenapa gw yakin? Karena gw harus yakin. Cerita lama sudah gw cetak rapi dalam memori dan hati gw. Gw abadikan dalam semua media yang gw punya: foto, buku, barang, lagu, apapun. Bukan untuk gw lupakan, tapi untuk gw kenang, untuk gw pelajari, dan mungkin untuk gw ulangi.

Sekali ini, entah kenapa gw agak bingung bagaimana caranya bercerita.
Biasanya gw selalu punya cara untuk mengutarakan isi kepala gw.
Oke, segera selesaikan tulisan ini, dan pergi tidur. Gak ada acara begadang malam ini, karena besok gw harus nyetir dalam kondisi prima.
Biarkan gw selesaikan satu paragraf lagi.
Bagian ini gw persembahkan untuk semua yang telah menjadi bagian hidup gw selama gw di Bandung.

"Untuk teman-teman baik yang selalu gw sayangi,
walau kita berkenalan dengan cara-cara yang berbeda,
tapi kita memulai awal yang sama.
Kita menjalani proses yang secara umum hampir sama.
Hingga akhirnya sampailah pada satu persimpangan dimana kita akan memilih jalan kita masing-masing.
Mungkin aku ke utara, kamu selatan.
Mungkin aku di Jawa, kamu di Eropa.
Kita memang tidak mungkin selamanya bersama-sama.
Kita perlahan akan memulai kehidupan dengan orang-orang baru.
Kita perlahan akan memiliki kisah baru.
Kita perlahan akan melupakan sakit hati dan cerita-cerita lama.
Kita perlahan akan semakin menyadari bahwa kalau ada 1 hal yang paling umum terjadi di siklus kehidupan manusia, yaitu berjumpa dan berpisah.
Buat gw sih yang paling penting itu memetik sebanyak-banyaknya pelajaran dan mengukir cerita baik.
Karena dengan itu semua, gw tidak punya penyesalan untuk mengakhiri sesuatu dan memulai hal yang baru (lagi). Terus seperti itu hingga tibalah gw di akhir waktu.
Guys, we are young but we are growing up.
Selamat memulai kehidupan baru yaa kalian semua.
Mari kita saling mendukung, saling mendoakan.
Kita akan segera bertemu dan main bareng lagi tentu saja.
Gw selalu yakin, di saat kita sukses nanti, kita pasti akan menertawakan semua ketololan dan kegalauan kita saat ini.
Yaah..kurang lebih samalah kayak saat ini kita bisa menertawakan kedodolan Tugas Akhir beberapa bulan yang lalu."

Yah akhir kata, gw mau bilang, kalau gw bosen, jenuh atau kangen makanan enak, pasti gw minggat ke Bandung. Habis gimana dong. Seseorang bilang "I left my heart in Bandung" dan ternyata gw sama "I left my heart in Bandung" ;)

Semoga besok perjalanan gw lancar dan gw selamat sampai tujuan.Amin. Hemm kangen Serpong juga.


Salam manis,
Venessa Allia


Note: Ohiya, selama nulis ini, gw ditemenin lagu Padi- Perjalanan Ini dan Indra Lesmana- Dunia Boleh Tertawa #justsaying

Minggu, 18 Desember 2011

Rahasia Sebuah Nama

Kata orang, apalah arti sebuah nama?
Pemilik nama "Yusuf" belum tentu memiliki paras mendekati ketampanan Nabi Yusuf.
Pemilik nama "Khadijah" belum tentu memiliki kedermawanan hati seperti Siti Khadijah.
Walaupun gw yakin 100% pemilik nama "Annisa" pastilah perempuan.
Gw cukup percaya ketika seorang bayi lahir dan diberi nama, nama tersebut adalah doa orang tua (atau siapa pun yang memberi mereka nama) supaya kelak bayi tersebut tumbuh menjadi seseorang yang sesuai dengan namanya.
Makanya kalau ada orang yang nama depannya "Muhammad" atau "Ibrahim" tapi jadi koruptor, maling atau penjahat apapun, itu artinya doa orang tuanya nggak dikabulin.
Gw pribadi suka agak prihatin kalau menemukan nama orang yang aneh-aneh. Padahal mungkin orang tersebut santai aja sama namanya atau mungkin juga orang tersebut sedih kenapa dia dikasih nama aneh sama orang tuanya, tapi ya apa mau dikata akte lahir keburu dicetak sehingga lama-lama dia terbiasa.
Gw sih positive thingking, kalau menemukan nama orang yang (menurut gw) aneh. Yaa mungkin ada sejarah unik di balik nama itu yang cuma keluarga/orang tuanya tau.
Gw jadi inget nama anak bungsu David Beckham, Herper Seven. Orang tua normal gw rasa gak akan berani ngasih nama anak "Seven". Tapi untung aja anak itu lahir dari rahim Victoria Beckham.
Gw punya teori, kalau lo selebritis papan atas dunia, lo boleh deh ngasih nama anak lo apa aja. Tapi kalau lo rakyat biasa, ngasih nama aneh untuk anak sendiri akan menyebabkan anak lo di buli suatu saat nanti. Percayalah. Teori gw kadang-kadang tepat.

Nah bicara tentang nama, gw jadi ingin bercerita tentang lika-liku nama gw: Venessa Allia. Seinget gw, udah ada beberapa orang yang mengomentari nama ini. Komentar mereka kurang lebih diantaranya :

"Ven, nama lo unik deh"
(Gladys, temen di kampus, bicara jujur, tidak dibawah tekanan)
hemm gw cukup setuju nama gw unik.

"Nama kamu udah cocok untuk jadi anchor Metro TV Ven, 2 kata dan gak biasa"
(Hawa, temen sedari baru masuk ITB, dikatakan sambil menyantap ayam bakar 'Bu Imas')
oke nama udah cocok, gw punya modal jadi anchor.

"Mention nama kamu di twitter tuh susah Ven, bingung, yang double tuh huruf mana aja"
(Masih Hawa, dikatakan pada kesempatan yang sama)
bukan cuma kamu yang mengeluhkan masalah double huruf ini, Wa.

"Sesorang: Email kamu apa Ven?
Gw: venessa.allia@blablabla.com
Seseorang: Hah?? Spell dong"
tahukah kamu bahwa hampir setiap gw memberikan alamat email, gw harus mengejanya juga.

"Nama kamu SUSAH banget"
(Dia Yang Namanya Tidak Mau Disebut, ngomong sambil teriak)
gw cuma ngebatin, nama orang Padang emang jarang yang normal.

"Venessa Allia artinya apa sih?"
diem

Sejujurnya, gw udah sering ditanya "Venessa Allia" itu artinya apa? Dan pada saat mereka bertanya, gw memang tidak tahu apa arti nama gw karena memang baru beberapa waktu inilah gw punya inisiatif untuk mencari tau. Setelah nanya beberapa kali sama Om Google (hahaha gw bahkan nanya arti nama gw sama Google, bukan sama bokap gw sendiri), gw menemukan beberapa teori dibalik nama Venessa dan Allia.


Venessa
  1. Nama Venessa merupakan variasi dari nama "Vanessa". Ada beberapa macam bentukan nama "Vanessa", bisa Jenessa, Venesia, Vanisa, Vanesha, dan banyak lagi. Jadi kalau ada yang nanya lagi ke gw "Kok namanya Venessa sih, bukan Vanessa?", gw udah bisa jawab "Itu sama aja darling" (sumber: thinkbabynames)
  2. Nama "Vanessa" ditemukan oleh Jonathan Swift (1667-1745) sebagai panggilan untuk kekasihnya Esther Vanhomrigh. Suku kata Van diambil dari surname Vanhomrigh sementara "essa" dikatakan sebagai feminine suffix yang kemungkinan terinspirasi dari first name Esther (sumber: babynology)
  3. "Vanessa" adalah nama untuk perempuan dan berdasarkan Bahasa Yunani, "Vanessa" berarti Kupu-Kupu (sumber: meaning of baby girl dan beberapa website lainnya)
  4. Menurut Babynology "Based on research, most people would imagine a person with the name "Vanessa" to be: A SLIM AND ATTRACTIVE WOMAN. In one word you might describe "Vanessa" an ATTRACTIVE PERSON (AAMMIINNN, eh sorry for capslock and bold, cuma ingin menegaskan aja)
  5. Dalam Bahasa Latin, "Vanessa" memiliki arti of Venus. (Hemm jadi gak salah dong kalau blog ini gw kasih nama Venus)

Allia
  1. Allia adalah variasi dari nama Aliyah (Hebrew), Alia, Alla, Aleah dan sebagainya (sumber: thinkbabynames)
  2. Dalam bahasa Arab, Hebrew dan Swahili, "Aliya" atau "Alia" punya arti yang sama yaitu tinggi atau mulia (sumber: babynamesworld)

Berdasarkan studi literatur ini, gw lebih suka mengartikan "Venessa" berdasarkan Bahasa Latin yang berarti of Venus. Kita tahu kalo Venus adalah planet perempuan, jadi secara tidak langsung "Venessa" bermakna perempuan. Sementara nama "Allia", berdasarkan semua sumber yang gw temukan berarti tinggi atau mulia. Jadi kalau disatukan, Venessa Allia bisa berarti

Perempuan yang Tinggi
(pada kenyataannya doa ini terkabul, physicallly gw saat ini memang lebih tinggi dari rata-rata cewek Indonesia pada umumnya)

Tapi gw lebih suka mengartikan nama gw sebagai..

Perempuan yang mulia
(Semoga doa papa dan mama terkabul ya. Amin)


Salam,

Venessa Allia

Nguping Jakarta Best Five

Hemm gw lagi nggak kreatif nih. Sekali-sekali meramaikan blog ini dengan tulisan orang lain boleh ya. Gw baru aja blog walking dan sampai di Nguping Jakarta. Menurut gw sih banyak jokes lucu disini, ada yang garing juga sih, tapi secara keseluruhan blog ini menarik untuk diikuti. Followers-nya aja udah 8100 orang lebih (coba bandingkan dengan followers blog gw: 19 orang #garukgaruktanah. Untuk 19 orang yang dengan sukarela mengikuti blog ini, terimakasih! Gw sayang kalian semua).

Oke, intinya, Nguping Jakarta sangat recommended untuk yang lagi pengen ketawa (karena cerita lucu) atau yang lagi pengen nabok (karena cerita garing) :)

Dibawah ini gw paste lima percakapan singkat ala Nguping Jakarta yang sementara ini paling gw suka (urutan penulisan tidak menunjukan apapun):

Harga dirinya berapa?

Siswi #1: "Pulang jualan besok, kita latihan flashmob nih?"
Siswi #2: "Ih, kan capek abis jualan, Senin aja deh!"
Siswi #1: "Gak capek kali jualan baju gitu doang mah, capean juga jual diri."

Didengar seisi kelas yang merasa baru mendengar sebuah pengakuan

Keburu ditendang sama penjahatnya...
Anak #1: "Aku itu Ben Ten"
Anak #2: "Aku Ben Tenthousand!"
Anak #1: "Eh, Aku Ben Tenthousandmillionmillion deh!"
Anak #2: "Aku jadi Ben Tenthousandmillionmillionmillion!"
Anak #1: "Aku Ben Tenthousandmillionthousandverystrongmillion!"
Anak #2: "Bukan, aku jadi Ben Tenthousandmilliononeoneonemillionmilliononeonemillion!"
Kolam renang di Jakarta Selatan, didengar oleh pengunjung lain yang menunggu adanya Ben Infinity.

Mahasiswa #1: "Eh itu hape Blackberry Storm emangnya keep in touch ya?"
Mahasiswa #2: "Keep in touch? Touch screen kale!"

Didengar oleh mahasiswa #3 yang ingin berkenalan dengan handphone yang ramah itu.

Dengan kekuatan bayam, aku akan melayanimu!
Remaja #1: "Kita makan di Popeye's aja yuk."
Remaja #2: "Emang enak apa?"
Remaja #1: "Gak tau, tapi gua suka aja sama karakter Popeye."
Remaja #2: "Emang Popeye siapa ya?"
Remaja #1: "Oh my God! Masak loe gak tau Popeye The Sailormoon sih? Kemana aja loe waktu kecil?"

Didengar oleh pengunjung lain yang ingin menjejalkan bayam ke mereka berdua.

Surat yang mengabari sih...
Ibu-ibu: "Oh gitu, ibu kamu kerja di mana?"
Anak: "Di Jakarta Post, tante..."
Ibu-ibu: "Oh, kantor pos Jakarta Pusat?"

Didengar oleh seseorang yang ingin mengirim berita lewat pos

Bagian yang gw cetak tebal adalah bagian cerita yang menurut gw lucu, bikin senyum atau ketawa. Lebih lengkapnya silahkan buka Nguping Jakarta aja ya :)

Salam,

Venessa Allia

Jumat, 09 Desember 2011

Soul of Seoul 3: Berolahraga di Nam San Tower

Inilah seri terakhir petualangan gw dan keluarga di Seoul. Walaupun udah basiiii, tapi bagaimana pun juga gw harus menyelesaikan cerita ini. Nggak usah tambah basa-basi ya, ini cerita gw:


7. Nam San Tower

Nam San Tower adalah menara paling tinggi di Seoul yang dari sana kita bisa melihat pemandangan kota Seoul di sejauh mata memandang. Kalau malam, menara ini kelihatan cantik banget dari kota. Tempat ini merupakan salah satu objek wisata utama di Seoul. Nam San Tower dijadikan masyarakat Seoul sebagai tempat berolah raga dan memang tempat ini sangat cocok bagi mereka yang suka berwisata sambil berolah raga (gw definetly tidak termasuk diantaranya). Pasalnya, untuk sampai ke atas, kita harus JALAN KAKI menaiki ribuan anak tangga yang membawa kita ke pintu puncak menara. Ini ibarat Songoku yang harus memanjat Menara Karin supaya bisa makan kacang ajaib dan minum air dewa (yang baca Dragon Ball pasti mengerti apa yang gw maksud).
Nyokap gw gak kuat naik tangga sampai ke atas sehingga beliau akhirnya menyerah juga di tengah jalan. Mama kemudian turun lagi ditemenin Papa. Papa udah gak terlalu excited keatas karena udah pernah kesana sebelumnya. Jadilah gw ngebolang sendirian, menaiki satu per satu anak tangga, berbekal tas ransel dan kamera di tangan.

For your information, gw jarang olahraga. Jarang banget. Kebiasaan jelek gw adalah males banget olahraga. Jadi ketika disuruh naik tangga menuju puncak tertinggi Nam San Tower, gw ngos-ngosan dan keringetan setengah mati. Basaaaah. Kalau pada saat itu gw di foto, gw bisa keliatan wet look (*lho). Awal-awal perjalanan gw masih semangat, tapi semakin lama semangat semakin mengendur. Apalagi ketika memandang keatas, kok anak tangga ini seperti tanpa ujung. Berkali-kali gw kelelahan, duduk-duduk sebentar di pinggiran. Nah apa yang membuat gw pada akhirnya bisa sampai ke atas? Hemm ada dua hal yang menyemangati gw. Penyemangat gw tentunya bukan karena curiousity ingin melihat Seoul City dari puncak paling tinggi. Penyemangat gw adalah:
Seorang nenek yang menapaki setiap anak tangga satu per satu dengan semangat dan seorang mbak-mbak pake HIGH HEELS menaiki setiap anak tangga dengan santai. Menyadari usia gw baru 22 tahun dan gw pake flat shoes, arwah kesombongan dalam diri gw seakan berteriak "MASA LO KALAH SAMA NENEK-NENEK dan MBAK-MBAK HIGH HEELS?!". Seketika itu juga kecepatan gw menapaki setiap anak tangga menjadi berkali-kali lipat.

Klimaks dari perjalanan ini adalah, ketika sudah 3/4 perjalanan menuju puncak, dengan indahnya gw melihat di sebelah kiri ternyata ADA KERETA GANTUNG yang membawa para pelancong untuk sampai keatas tanpa keringat setetes pun. Gw emang disuruh Tuhan buat olahraga.

Ini adalah pemandangan dari arah suatu spot di pertengahan jalan menuju keatas. Di pertengahan jalan aja sudah bisa melihat pemandangan seperti ini, kebayang kan tingginya.

Saat-saat ketika Mama masih semangat naik tangga :)

Kalau udah sampai di pelataran atas, ada tempat peminjaman baju tradisional Korea gratis untuk turis-turis asing, hehe lumayan. Waktu guide-nya membantu gw memakai baju ini, dia bilang "Wow, you look great!". Entah kenapa gw geer, padahal mungkin dia bilang begitu ke semua turis yang pinjem baju disana sebagai upaya menjadi adorable guide. Ohiya untuk mendapatkan foto ini, gw harus SKSD (Sok Kenal Sok Deket) dulu sama 2 orang turis Singapur, maklumlah gw kan sedang berwisata sendirian dan tidak punya tripod. Kalau ga 'sok akrab' bisa-bisa gw tidak mengabadikan momen ini.

Bapak-bapak Korea itu adalah seorang guard yang siaga di depan tugu dan harus sukarela diajak foto sama ribuan orang. Gw kasian ngeliat pekerjaannya. -__-.


8. Teddy Bear Museum

Di dekat pintu masuk puncak Nam San Tower, ada museum yang unik banget namanya Teddy Bear Museum. Sebelum gw berangkat ke Seoul, gw sempat minta rekomendasi ke temen gw bernama Loghy Martic (yes, her name is Loghy Martic) yang memang tau banget soal Korea. Salah satu tempat yang dia rekomendasikan adalah Teddy Bear Museum ini. Sebelumnya gw gak tau kalo Teddy Bear Museum ini ternyata letaknya bersebelahan dengan pintu masuk puncak menara. Nah kalau kamu cuma mau berkunjung ke pelataran puncak menara saja (gak masuk ke dalam) seinget gw itu gratis. Tapi kalau kamu mau masuk ke dalam, kamu harus beli tiket dengan harga yang lumayan mahal. Untuk masuk ke dalam menara dan Museum Teddy Bear 1 dan 2, kamu harus bayar tiket 14.000 Won/orang. Lumayan mahal sih, tapi sesuai kok dengan yang di tawarkan. Lagian setelah lo menempuh selangkah demi selangkah perjalanan menuju ke puncak, gak ada alasan untuk tidak menikmati semua objek yang ditawarkan diatas hanya karena alasan tiket mahal. Kalau udah sampai pelataran atas kayaknya udah terlalu telat untuk memutuskan "gak-mau-masuk-ke-menara-ah-mahal" ;)

Tempat pembelian tiket untuk masuk Nam San Tower dan Teddy Bear Museum. Situasi cukup ramai, ada banyak turis lokal dan internasional.

Ini gw yang di foto pada kondisi backlight. Pemandangan di belakangan adalah Seoul City yang dilihat dari puncak tertinggi Nam San Tower. Gw minta seorang anak kecil buat memfoto gw, dengan harapan anak kecil ini pasti belajar bahasa Inggris di sekolahnya jadi setidaknya dia bisa ngomong daily conversation. Tapi entah kenapa dia terlihat sangat ketakutan waktu gw minta tolong, padahal kan gw gak punya maksud jahat -__-

Bagian dalam Menara Nam San yang dibuat sangat futuristik.

Ini koleksi yang dipamerkan di dalam Teddy Bear Museum. Ada Teddy Bear berukuran Mega dengan kostum Prince and Princess. Hemm... Teddy Bear di kasih kostum Princess begitu, kok gw ngeliatnya agak gak pantes ya, kayak emang-emang berotot pake gaun.

Foto ini sukses di bilang sok imut sama Reni Wijayanti (one of my best friends). Maaf ya angle fotonya agak alay, soalnya gw memfoto diri sendiri, gak ada siapa-siapa di sekitar gw yang available dimintain tolong -__-

Perhatikan ukuran Teddy Bear ini, hampir setinggi badan gw!


Selain Teddy Bear besar, ada juga Teddy Bear ukuran medium yang disusun pada suatu setting dengan tema tertentu. Lucu yaaa :)

Gw paling suka setting yang ini: Teddy Bear in Black yeay \m/

Yang ini juga gaul: Hip Hop Teddy Bear. Waktu itu rasanya pengen gw colong satu boneka, untung gw masih kuat iman menjaga nama baik diri, keluarga dan Bangsa Indonesia.

Nah yang ini yang paling unyu: Teddy Bear Pacaran di Kebun Binatang. Gw jadi inget Refa dan Hawa (dua orang teman gw yang gw tau pernah pacaran di kebun binatang Tamansari :D)

Museum ini juga ngasih penjelasan tentang sejarah Teddy Bear itu sendiri. Semua pasti tau ini Teddy Bear siapa? Yap, ini punya Mr. Bean!

Dan menurut museum Teddy Bear, beruang diatas adalah bentuk original Teddy Bear yang dibuat pertama kali.


Selesai melihat-lihat isi museum, gw membeli suvenir Teddy Bear yang lucu (dan murah). Gw cuma mampu beli dompet kecil dan gantungan kunci boneka Green Teddy. Gw cari suvenir yang paling murah karena rata-rata harga yang ditawarkan mahal-mahal. Entah kenapa, dimana-mana boneka Teddy Bear selalu mahal, lebih mahal dari boneka Susan. Padahal kan Susan bisa ngomong, sementara Teddy hanya diem aja (FYI, waktu kecil gw adalah big fan of Susan dan Ria Enes).

Nyokap dan bokap sudah menunggu di bawah menara. Tidak mau membiarkan mereka menunggu lebih lama (dan karena udah nggak sanggup pakai kaki sendiri untuk turun tangga), gw memutuskan untuk turun bukit menggunakan cable car alias kereta gantung, walaupun itu artinya gw harus berkorban beberapa ribu won lagi. Hari masih siang, masih ada 1 tempat yang bisa kami kunjungi sebelum akhirnya harus packing di hotel.

9. Changdeokgung Palace

8 Oktober 2011 adalah hari terakhir gw dan keluarga bisa berwisata di Seoul, sebelumnya besoknya kita harus check out jam 6 pagi dari hotel. Perjalanan kami di hari terakhir ini kembali ditemani oleh Mr. Park, supirnya teman Papa yang sangat baik dan penolong (bahkan dia rela mengorbankan akhir pekannya demi mengantar kami bertamasya, we love you Mr. Park). Beres menjelajahi Nam San Tower dan Teddy Bear Museum, gw udah lapar total. Kita sekeluarga cari makanan aman (baca: Mc.D). Oya fakta menarik yang gw temukan tentang restoran fast food disini (dan mungkin di negara maju lainnya). Kalau disini sehabis makan, baki, piring dan gelas kotor yang sudah digunakan harus diletakan sendiri ke suatu meja/rak piring kotor yang sudah disediakan. Jadi kalau udah selesai makan, meja tempat kita makan gak bisa seenaknya ditinggal berantakan kayak kalau kita makan fast food di Indo. Yah itulah nyamannya Indonesia, lebih santai dan lebih "dimanjakan" oleh alam dan sistem yang ada.

Beres makan, Mr. Park yang baik menawarkan gw dan keluarga untuk mengunjungi Changdeokgung Palace. Istana selain Deoksugung Palace yang sudah gw dan nyokap datangi sebelumnya. Di Seoul memang ada banyak istana, ada sekitar 4 atau 5 istana yang menjadi objek wisata. Entah gw yang tidak punya sense of architecture atau bagaimana, tapi menurut gw Changdeokgung dan Deoksugung ini kok bentuknya agak-agak mirip ya. Tapi ya karena kastil-kastil macem begini gak ada di Indonesia, tetap saja ini menjadi objek yang menarik untuk dikunjungi. Faktor lain, ada banyak turis bulay ganteng bercokol disini, hehe ;p

Gw dan nyokap di depan bangunan terbesar di Changdeokgung

Gw di depan salah satu ruangan di istana tersebut. Settingnya persis kayak yang ada di film Korea di Indosiar.

Mama dan Papa (dan turis lokal numpang eksis) di depan gerbang Changdeokgung



Gw agak kurang paham ini alat apa, kayaknya sejenis kompas. Gw pajang foto ini karena entah kenapa menurut gw ini foto yang bagus :)


Changdeokgung Palace adalah tujuan terakhir kami di Seoul. Besok gw sudah akan sampai lagi di Indonesia. Lima hari ini adalah hari-hari yang luar biasa bagi gw, bukan hanya karena gw berada di negeri dengan budaya sendiri yang berbeda dengan tempat gw berasal, tapi lebih karena gw melewatkan banyak sekali quality times dengan keluarga. Entah kapan quality times seperti ini akan kami rasakan lagi.

Gw suka sekali bertemu orang-orang baru, melihat budaya dan kebiasaan yang unik.
Gw ingin sekali menjelajahi lebih banyak tempat di lain waktu
Eropa, Eropa adalah mimpi gw.
Suatu saat gw akan kesana.
Tapi sebelumnya gw ingin berterimakasih dulu,
terimakasih Tuhan, Engkau mengizinkan kami sekeluarga menginjakan kaki di sini,
di Soul of Seoul.

Salam,

Venessa Allia

P.S: Thanks juga untuk semua teman yang telah membaca cerita gw dari Soul of Seoul 1 sampai Soul of Seoul 3. Maaf ya kalau tourism information-nya kurang lengkap atau kalau foto-foto yang ditampilkan kurang artisitik (honestly, gw akui kalau gw punya sense of photography level nol ).

Selasa, 06 Desember 2011

5 Weeks


Dari sekian banyak keputusan yang telah saya buat selama 22 tahun saya hidup. Ini adalah salah satu hal terbaik yang pernah saya putuskan.

Bergabung dalam suatu tim yang mengerjakan suatu hal yang agak sensitif bagi sebagian orang: Kampanye.
Tapi ternyata melalui ini saya bisa mendapatkan lebih dari apa yang saya cari di awal, lebih dari sekedar penghasilan.

Saya mendapat banyak teman yang memperlebar wawasan saya.
Saya mendengar banyak hal yang membuka pikiran saya.
Saya berkenalan dengan banyak orang hebat yang menambah semangat saya.
Saya melihat banyak fakta di lapangan dan seketika saya tersadar bahwa pada kenyataannya negeri ini masih miskin etika dan moral, apalagi ketika kekuasaan dan uang sudah campur tangan.

Lima minggu adalah waktu yang lama dan sebentar secara bersamaan,
tergantung dengan apa kamu mengisinya.
Lima minggu ini saya mendapat pengalaman yang belum pernah saya rasakan selama masa kuliah saya.
Saya percaya bahwa semua pengalaman yang terjadi dalam hidup saya pasti terjadi untuk suatu alasan.
Karena takdir Tuhan itu jauh dari kesia-siaan.

Terimakasih untuk 5 minggu yang berharga ini.
Saya tidak pernah mengira bahwa saya akan larut sedalam ini.
Walaupun kita kalah, tapi kita bukan pecundang.
Kita adalah orang-orang merdeka yang mau berjuang untuk berbagai hal yang kita yakini.

Saya suka tim ini.
Tim ini sesuai namanya.
Sebuah harapan.
Semoga silaturahmi ini membuka kita semua pada manfaat yang lebih besar,
tidak hanya untuk kita sendiri, tapi juga untuk banyak orang.

Saya gak usah sebut nama yaa.
Orang-orang yang dimaksud, kalau baca ini juga pasti sadar sendiri :)


I will miss Purnawarman 70
Terimakasih teman-teman.


Salam,

Venessa Allia