Sabtu, 26 November 2011

Tanya Hatimu dan Apa Katanya ?

Di tengah kebingungan, bisikan kanan kiri, seribu kata, saran dan pendapat.
Sebelum mendengar semua itu, coba dengar dan tanya hatimu sendiri.
Apa katanya?

Disaat semua pilihan terasa, terlihat dan terdengar benar, tapi kamu hanya diperkenankan mengambil satu keputusan, tanya harimu sendiri.
Apa katanya?

Lalu berdoalah, karena cuma Dia yang bisa meyakinkan dan membuat ragu.

Kamu boleh pakai otak tapi jangan remehkan apa yang hatimu katakan, karena (menurut saya) itu adalah media Tuhan untuk mengatakan apa yang sebaiknya kamu lakukan. Nurani tidak mungkin menipu. Kecendrungan akan yang benar dan yang salah pasti selalu ada. Ketika perasaan ragu akan sesuatu itu terasa begitu kuat maka coba pikirkan lagi mana yang lebih tepat. Jangan-jangan perasaan itu datang karena otakmu telah menggiringmu ke keputusan yang tidak tepat. Tapi kalau keyakinan yang kamu rasakan, maka majulah dan jangan takut. Yakin kamu tidak pernah sendirian.

Saat keputusan telah dibuat, maka tidak ada alasan untuk menyesal atau menghindar. Hadapilah semua yang ada saat ini karena saat ini adalah hal paling nyata di kehidupanmu. Kemarin sudah lewat. Besok belum tentu ada.

Orang boleh berpendapat. Orang boleh menjadi hebat. Tapi hidupmu ya punya kamu jadi mengapa harus risau dengan kehidupan orang.


Hari ini saya telah membuat keputusan.
Saya tau ada resikonya.
Tapi yasudahlah, jika yang terburuk pun terjadi, itu tidak akan terjadi selamanya.
Lagipula lihat deh ke bawah, kamu bukan orang paling menderita dan kesepian di dunia.

Jadi, tanya hatimu dan apa katanya?



Jumat, 25 November 2011

Ahhh Memori


Jumat, 25 November 2011 pukul 01.00 WIB
Masuk kamar.
Buka laci.
Menemukan kunci laci yang lain.
Buka laci.
Menemukan buku berwarna pink, gambar barbie.
Itu Diari.
Usianya sudah kurang lebih 12 tahun.
Sudah 12 tahun pula dia merekam cerita-cerita masa kecil.
Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
Saya buka.
Saya baca.
Saya senyum.
Saya ketawa.
Saya malu.
Saya senang.

Hingga sebelum tidur saya bergumam
"Terimakasih Tuhan"

Ahhh memori.




Senin, 21 November 2011

Because There is Always Something to be Learned from Football

Karena sepak bola Indonesia selalu inspiratif.
Karena selalu ada yang bisa dipelajari dari apapun yang terjadi di sekitar kita.
Maka gw menulis lagi disini


Beberapa menit yang lalu, gw menyaksikan satu lagi pertandingan sepak bola paling dramatis dari seluruh pertandingan bola yang pernah gw tonton. Lebih drama dari kekalahan Perancis dari Italia waktu final Piala Dunia (kalau ga salah) tahun 2006 saat Zidane harus kena kartu merah. Lagi-lagi pertandingan drama terjadi antara Indonesia-Malaysia.

Pada pertandingan ini, Indonesia harus menerima kekalahan dari Malaysia dengan cara kalah adu penalti 4-3. Sinting. Nonton pertandingan ini seperti nonton drama televisi yang diarahkan oleh sutradara profesional. Yes, God is the greatest director. Jalannya pertandingan hingga hasil pertandingan adalah mutlak ketentuan Dia. Lo mau marah karena kita kalah? Artinya lo marah sama Tuhan.

Pertandingan ini seperti udah ada yang ngatur. Yaaa pasti emang semua yang ada di dunia ini pasti udah ada yang ngatur. Tapi jujur deh, kadang kita suka nggak sadar atau lupa kalau segala hal di dunia ini udah ada yang ngatur. Ketidaksadaran ini yang membuat gw pernah terjebak dalam "zero point" yang sebenarnya gw ciptakan sendiri. Nah pertandingan ini seperti mengingatkan dan menegaskan kembali kenyataan bahwa apapun yang terjadi di dunia ini sudah ada ketetapannya, sudah ada yang mengaturnya.

Gunawan Dwicahyo berhasil mencetak gol di menit-menit awal babak pertama. Gol dibalas oleh pemain Malaysia, Omar Asrarudin, di pertengahan babak pertama. Babak kedua, kedua tim saling menyerang dan bertahan, tapi berakhir tanpa gol. Perpanjangan waktu pun terjadi. Tanpa gol pula. Ferdinand Sinaga sebenarnya mencetak gol tapppiiii ada pemain yang di posisi offside sehingga gol pun menjadi tidak sah (sejujurnya gw gak terlalu mengerti peraturan sepak bola, gw tulis informasi ini berdasarkan perkataan komentator pertandingan). Skor 1-1 hingga akhir pertandingan. Adu penalti pun ditakdirkan terjadi.

Puncak drama ada di adu penalti ini:

Drama#1: Gunawan Dwicahyo dan Ferdinand Sinaga, 2 orang yang berhasil mencetak gol (walaupun salah satu gol dianggap tidak sah) tidak berhasil menjebol gawang VJ Daniel (baca: kiper Malaysia) saat adu penalti

Drama#2: Kurnia Meiga berhasil menggagalkan shooting pemain ketiga Malaysia yang merupakan pencetak gol Malaysia di babak pertama. Kegagalan ini membangkitkan kembali harapan sekian juta orang Indonesia. Tuh kurang drama apalagi coba.

Drama#3: Tendangan penentuan kapten kesebelasan Malaysia itu sebenarnya udah ketangkep sama kiper Indonesia, cuma pentalan bolanya tetap ke arah gawang. Pertanyaan gw, siapa yang berkuasa mengatur arah pentalan bola?

Akhirnya Malaysia menang. Itu fakta, itu takdir. Sesaat setelah melihat gol terakhir Malaysia gw ngebatin "Oh ternyata ini endingnya", lalu gw bertanya "Kenapa doa gw tidak dikabulkan padahal gw benar-benar berharap dan benar-benar yakin saat berdoa". Gw yakin yang tulus berdoa demi kemenangan ini juga bukan cuma gw, tapi ribuan orang di luar sana yang merasakan ketegangan pertandingan dan dengan tulus mendukung Garuda Muda. Gw yakin kalo (bahasa gaulnya) "kita udah se-berdoa-dan se-berharap-itu-loh", tapi hasilnya masih tidak sesuai dengan yang paling kita inginkan.

Lalu datanglah pemahaman ini. Gw mendapat jawabannya saat komentator bilang kalau persiapan timnas cuma sekitar 3 bulan sementara Malaysia (kalau gw gak salah denger) mempersiapkan diri sudah dari 2 tahun yang lalu. Buat gw yang percaya "kekuatan proses", hasil ini menjadi logis. Kita boleh berdoa setulus hati, tapi proses juga gak bisa diboongin. Tiga bulan versus dua tahun. Komentator juga bilang kalau Malaysia punya liga yang lebih baik dan pembinaan pemain usia muda yang juga sangat baik. Saat itu gw tersenyum sendiri karena menyadari:

Dengan proses seperti yang dilalui pemain U-23, dibandingkan persiapan super matang yang dilalukan Malaysia, sangat logis kalau kita diberi kekalahan. Tapi Tuhan menakdirkan suatu kekalahan yang cantik, kekalahan yang menurut gw membuat kita semakin mencintai tim ini, kekalahan yang seharusnya membangunkan stakeholder terkait untuk melakukan pembenahan besar-besaran, karena bibit pemainnya sudah sangat baik, yang dibutuhkan adalah persiapan yang matang. Kekalahan yang cantik mungkin terdengar seperti kata-kata pecundang, hanya kalau dilihat logikanya, ini adalah hasil yang paling baik dan benar. Coba kalau kita menang, kita boleh jadi bangga, tapi prediksi gw, yang ada kita akan takabur dan merasa ternyata proses seadanya bisa menghasilkan kemenangan. Yang ada kemenangan itu hanya sementara dan benar-benar sebentar.

Paragraf diatas adalah murni opini, pendapat dan pemahaman gw sendiri. Siapapun boleh setuju atau tidak setuju. Tapi pemahaman ini membuat gw semakin percaya bahwa harapan itu selalu ada, termasuk di dunia sepak bola. Gw paling benci sama orang yang pesimis. Hey, lo gak ngapa-ngapain terus berani-beraninya pesimis. Pesimis, bagi gw, seperti sudah kalah dari alam pikiran. Drama sepak bola malam ini seharusnya bisa jadi titik balik kebangkitan. Kalau AFF itu titik awal, Pra Piala Dunia itu teguran, Sea Games ini adalah titik harapan baru.

Gw salut banget sama pelatih dan pemain. Kalau pemain hebat secara individu, menurut gw itu karena dia berlatih dengan keras, tapi kalau tim hebat secara keseluruhan, tandanya pelatih mereka juga juara. Buat Garuda Muda, kalian semua rata-rata seumur dengan saya. Saya 22 tahun, kalian juga berusia sekitar itu. Tapi lihat apa yang sudah kalian lakukan dan bandingkan dengan saya yang belum berbuat banyak. Titus Bonai, Kurnia Meiga, Diego "ganteng" Michels, dan semuaaaa pemain lainnya, kita mungkin seumuran, tapi mental kalian semilyar kali lebih baja dari saya.


Tegakan kepala, tersenyum, bersyukur, kalian memberi kami harapan, kebanggaan ini milik kalian
Standing ovation, angkat topi, tepuk tangan, sorak gembira, kirim doa, doa kami untuk kalian


Salam,

Venessa Allia
under 23 juga :)

Selasa, 15 November 2011

Soul of Seoul 2: World Cup Stadium

Mengingat beberapa minggu terakhir ini pekerjaan gw adalah bercokol di depan laptop, menulis, me-review, membuat propaganda, alhasil adalah BLOG SENDIRI GA KEURUS. Duh maaf ya, I'm a bad writer with a bad commitment to write. Oke, tapi gw berusaha mencuri waktu untuk menulis hingga tibalah hari ini, cerita Soul of Seoul ini ingin gw lanjutkan. Sebenarnya sih ini cerita terhitung udah amat basi, cuma gw inget kalimat "Lo kan udah start, harus sampai finish-lah". Naah karenanya kisah ini harus gw lanjutkan sampai selesai.

Oke, I start. Setelah cerita tentang hotel, Deoksugung, Itaewon dan Myeongdong, gw dan nyokap melanjutkan perjalanan kami.

5. Seoul World Cup Stadium

Jadi ceritanya, di hari ketiga ini, gw sama nyokap pengen ngebolang naik subway. Tapi kita bingung tujuan kita harus kemana. Sampai akhirnya gw baca peta jalur subway lalu gw menemukan satu titik yang bertuliskan "World Cup Stadium", seketika gw berteriak "Kita kesini aja mah!" (drama version :)) Nyokap pun setuju alias menurut karena doi emang cuma pengen naik subway aja jadi kemana pun oke, hehe
Kenapa gw pengen ke World Cup Stadium? Karena Piala Dunia 20o2 yang berlangsung di Korea-Jepang adalah piala dunia yang sangat berkesan. Piala Dunia yang paling gw suka ada Piala Duni 1998, karena pada saat itulah gw pertama menyadari ada kompetisi yang begitu menghibur dan menggemaskan bernama piala dunia sepak bola (saat itu gw baru 8 tahun). Piala Dunia 2002 gw bilang mengesankan karena itulah Piala Dunia yang paling gw benci. Itulah Piala Dunia saat Perancis (jagoan gw dari dulu hingga kini, juara dunia 1998), kalah dari Senegal dan bahkan nggak lolos penyisihan grup. Peristiwa Perancis kalah lawan Senegal itu berlangsung di Seoul World Cup Stadium ini, makanya gw tertarik pengen kesana. Lagian gw penasaran stadion standar piala dunia itu macam gimana sih, jadi berangkatlah gw dan nyokap kesini

Seoul World Cup Stadium terletak di daerah Seongsan, gw cuma butuh sekali nyambung subway kalau mau kesana. Selama perjalanan gw ngimpi kapaan ya Indonesia punya sarana transportasi yang sangat nyaman, massal dan terintegrasi kayak subway. Mungkin suatu saat nanti walaupun entah kapan. Dibawah ini adalah sedikit momen yang gw abadikan di Seoul World Cup Stadium:


Di stadion ada imax nya -_-

Keluar daerah subway, langsung disambut dengan pilar-pilar gambar pemain bola Koreak yang sesungguhnya gw gak tau siapa namanya. Mungkin doi sekelas Bambang Pamungkas kalo di Indonesia

Ini bagian depannya. GEDE BANGET!. Pas ngeliat gw langsung ngebatin "Oke sebesar ini loh stadion buat world cup". Niat hati pengen gw kelilingin ini stadion tapi apa daya kaki tak sanggup. Sayang ga boleh masuk ke dalem ;(

Nah di bagian depan stadion, ada semacam galeri yang merangkum piala dunia dari awal hingga yang terakhir tahun 2010. Ada video gol-gol Korea saat Piala Dunia 2002 yang diputar berulang-ulang (iye..iye.. gw tau lo mbangga).. Kenapa gw fotonya sama gambar Piala Dunia 1998? Sudah pasti karena saat itu Perancis juara dan di foto itu Zidane lagi ngangkat piala. Suka sekali gambar itu :)

"Ini adalah eskalator dari area subway menuju stadium. Eskalator terpanjang yang pernah gw naiki"


Setelah bosan di World Cup Stadium, nyokap pengen naik City Tour Bus gitu. Bus ini bakal ngebawa turis-turis jalan-jalan ngelewatin banyak spot pariwisata di Seoul. Paket perjalanannya juga macem-macem ada downtown tour, night tour dan palace tour. Gw dan nyokap mau naik bus yang downtown tour. Bisa dinaekin dari City Hall deket hotel dan bus ini akan lewat setiap setengah jam sekali. Gw suka bagaimana pemerintah Seoul mengatur pariwisata kota, sangat rapi, nyaman dan mudah bagi para pendatang, ya kecuali permasalahan kemampuan bahasa Inggris warganya yang secara umum kurang memuaskan. Jadi, dari World Cup Stadium gw dan nyokap naik subway lagi menuju City Hall. Nunggu di halte City Hall hingga voila tour bus pun datang

Dengan 10.000 Won/tiket, kita bisa keliling Seoul dengan bus ini. Sistemnya sekali bayar untuk sepanjang hari. Jadi kalau kita turun di suatu objek wisata, terus pengen naik bus itu lagi untuk menuju objek wisata lain, kita nggak perlu bayar lagi. Bus di lengkapi audio guide yang multilingual (tapi gak ada Bahasa Indonesia). Serunya, di dalem bus ini gw bisa melihat turis dari berbagai belahan dunia, turis Jepang, Arabian, Eropa, Cina, dsb. Mbak-mbak guide bus ini pasti seneng banget setiap hari ketemu banyak orang dari berbagai negara. Envy.

Oke, setelah perdebatan panjang, gw dan nyokap memutuskan untuk mengunjungin Namsangol Traditional Korean Village.

6. Namsangol Traditional Korean Village
Menurut brosur pariwisata di tour bus, di Namsangol ini kita bisa ngeliat rumah dan kebudayaan traditional Korea. Waktu gw baca dan liat gambarnya kelihatan sangat menarik sekali hingga gw teratrik kesana. Hemm tapi setelah sampai sana menurut gw tempat ini biasa aja, hehe.

Niat hati beli kue ikan isi kacang merah buat dimakan di dalem, eh diajak ngobrol sama remaja lokal, yaudah gw ajak foto. Mereka sebagaimana anak Korea yang gw perhatiin di serial Korea: ceria, centil, ekspresif dan doyan ketawa :)
Disana ada semacam momumen yang bentuknya mirip benteng, di bagian bawahnya ada tulisan-tulisan ini. Sayangnya gw lupa isinya tentang apa -_-. Yang pasti berhubungan dengan sejarah Seoul.

Yeah gw adalah kaisar Korea paling onyoe!

Nyokap gw pas banget foto dengan baju Korea kayak gini, seperti penduduk lokal ;p

Di dalemnya kita bisa didandani ala kerajaan Korea (film Janggem), tapi bayar, dan gw lagi pelit jadi cuma foto rumahnya aja :)


Namsangol adalah tujuan terkahir gw dan nyokap pada hari ketiga kami di Seoul. Dari sana kita naik subway buat balik ke hotel. Nyampe hotel gw udah capek banget dan beberapa jam kemudian gw makan malam seperti gak akan pernah makam malam lagi (maksudnya makannya banyak banget :))

Soul of Seoul 2 dicukupkan dulu ya. Bentar lagi akan terbit Soul of Seoul 3, trilogi terakhir dari kisah liburan gw dan keluarga di Korea (SOK PENTING NYET :D!). Semoga apa yang gw tulis menghibur dan yaaa bisa ngasih manfaat walaupun sedikit.

Salam,

Venessa Allia

next post: Soul of Seoul 3: Berolahraga di Nam San Tower

Minggu, 13 November 2011

Tersadar


Blog walking menggiring saya ke blog seorang teman. Tidak terlalu saya kenal, sekedar tau karena pernah berada dalam situasi yang sama. Membaca tulisannya membuat saya tersadar bahwa:

Saya adalah penulis yang sangat payah lagi sombong,
menulis hanya untuk omong kosong!

Gilaaa.. tulisan orang itu bagus banget

Saya harus belajar lebih giat. Belajar menulis artinya banyak membaca, menambah wawasan, merendahkan hati, membuka pikiran, mengasah perasaan dan lebih peka pada sekitar.

Syukurlah, Engkau menyadarkanku, Tuhan.



Rabu, 09 November 2011

Boys and Girls

Hey Boys, mengapa kalian begitu cuek dan datar. Hey Girls, mengapa kalian begitu sensitif dan memakai perasaan. Ini membuat kalian sangat tidak cocok, walaupun ada juga yang bilang ini membuat kalian saling melengkapi. Entahlah.

Hubungan dua insan sering kali terlalu melelahkan, menggilakan, menggelikan dan tidak bisa di mengerti.

Senin, 07 November 2011

Financial Planning for Ladies. Financial Planning for Brighter Future

Coba-coba bikin tulisan yang serius ah. Insya Allah bermanfaat. Tulisan ini diramu dari berbagai sumber :)


Financial Planning for Ladies. Financial Planning for Brighter Future

Wanita adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dianugrahi kekuatan yang sangat besar. Namun, sebagaimana ucapan Peter Parker dalam film Spiderman “Seiring dengan kekuatan yang besar, maka timbul pula tanggung jawab yang besar”. Demikian pula seorang wanita harus berperan dalam kehidupan, dibebani dengan berbagai tanggung jawab, termasuk soal cara mengelola keuangan. Sebagai mahasiswa, single ladies yang berkarir, wanita karir yang berkeluarga atau ibu rumah tangga, wanita memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya mengatur keuangan pribadinya tapi juga mengatur keuangan keluarga.

Menurut Karen Lee, penulis buku “It’s Only Money, So Why Does It Causes So Many Problem?” wanita single ataupun yang telah berkeluarga harus dapat membuat perencanaan keuangan (financial planning) dan menjalankan perencanaan tersebut dengan sebaik-baiknya. Uang memang hal yang sangat sensitif. Single ladies tanpa perencanaan keuangan yang tepat hanya akan menghabiskan gaji bulanan tanpa manfaat yang jelas. Apalagi bagi wanita yang telah berkeluarga, permasalahan keuangan dapat menjadi penyebab rusaknya keharmonisan keluarga Anda.

Di tengah budaya konsumerisme yang merajalela seperti sekarang ini, banyak produk menggiurkan beredar di pasaran, sementara harga untuk setiap kebutuhan primer pun semakin meningkat. Oleh karena itu financial planning merupakan hal yang sangat penting dilakukan supaya setiap uang dapat dimanfaatkan dengan lebih terarah. Memiliki gaji yang besar tanpa memiliki perencanaan yang tepat, tidak akan membuat hari tua kita menjadi lebih sejahtera, apalagi bagi orang-orang dengan gaji bulanan yang masih tergolong kecil. Financial planning tidak hanya soal bagaimana mengatur pemasukan dan pengeluaran, tapi juga tentang tujuan keuangan itu sendiri. Apakah untuk dana darurat, dana pendidikan, dana pensiun atau untuk proteksi kecelakaan dan biaya sakit? Menurut Ligwina Hananto, pakar financial planning Indonesia, pengeluaran terbesar masyarakat pada umumnya untuk lifestyle dan kredit. Untuk itu wanita harus memiliki kontrol terhadap keuangannya dan paling tidak harus menyelamatkan 10% keuangan untuk berinvestasi. Setiap orang, pria dan wanita, pasti menginginkan hari tua yang nyaman dan sejahtera, hal inilah yang menyebabkan perencaan keuangan sangat penting dilakukan sedari kita masih muda.

Financial planning tidak hanya untuk ibu-ibu muda yang berperan sebagai pengatur keuangan di keluarga, tapi juga untuk para wanita single. Bukankah wanita single juga suatu saat akan berkeluarga? Jadi tidak ada salahnya mempersiapkan diri dari sekarang supaya kelak dapat menjadi financial planner yang baik. Lebih daripada itu, tidak ada jaminan lho bahwa setiap wanita single akan mendapat pasangan dengan tingkat ekonomi yang tinggi, sehingga tidak ada salahnya jika kita belajar merencanakan pendapatan yang kita miliki untuk pengeluaran-pengeluaran yang lebih terarah dan terencana, supaya di masa depan kita tetap bisa menjadi wanita yang madiri dan tidak banyak bergantung dengan orang lain. Mengikuti training financial planning adalah suatu langkah yang tepat untuk memulai memperkaya diri dengan informasi-informasi perencanaan keuangan. Sebab melalui training seperti ini, kita dapat bertanya dan berinteraksi langsung dengan pakar perencana keuangan, sehingga diharapkan pemahaman kita akan jauh lebih baik dibandingkan dengan hanya mengumpulkan informasi dari website financial planning.

So, come on ladies, plan your financial for your brighter future J.

Berhenti Ngeblog Nyampah

Sebagai bentuk pertama dukungan gw sebagai blogger terhadap Indonesia, gw mau membantu publikasi acara "Saatnya Blogger Dukung Indonesia". Informasi ini gw tulis ulang dari twitter GNFI

"SAATNYA BLOGGER DUKUNG INDONESIA"

"Saatnya Blogger dukung Indonesia" adalah gerakan sosial untuk mendukung Indonesia di Sea Games 26. Come on Blogger, ini kesempatan banget buat kita para blogger memberikan dukungan secara langsung untuk Indonesia pada ajang Sea Games. Sekali-sekali kita berhenti blogging nyampah yuk (walaupun blogging nyampah pun tidak salah:) ). Tapi coba deh buka list tulisan kamu di blog, berapa banyak isi tulisan kamu yang menceritakan dukungan atau kecintaan kita ke tanah air. Sekarang saat yang tepat buat menunjukan kepedulian itu. Begini caranya:
  1. Tulis artikel di blog kamu dengan tema bebas, tapi harus menunjukan dukungan kamu untuk Indonesia. Ayo kita bisa jadi bagian dalam Sea Games 26.
  2. Blog yang digunakan hanya Blogger/Wordpress/Kompasiana/Blogdetik
  3. Syarat dalam penulisan: a. Isi artikel harus memuat dua frase "AYO INDONESIA BISA" yang di link ke panasonic.co.id atau di FB pagenya. b. Di tag atau label artikel kamu, masukan "Ayo Indonesia Bisa, Panasonic Gobel Indonesia, Sea Games Palembang
  4. Tidak ada batasan artikel, mau 1 paragraf boleh, mau nulis 10 artikel juga boleh.
  5. Bagi artikel yang dibaca paling banyak, disediakan hadiah gaul yaitu "TV Plasma Panasonic Viera 42". GNFI mau bantu promo artikel kamu lho.
  6. Pada akhir periode kegiatan, kirimkan screenshot statistik blog kamu ke pgi.sns@gmail.com
  7. Kegiatan berakhir pada tanggal 30 november 2011. Kurang dari 1 bulan lagi niiih.
  8. Bagi yang sudah mulai menulis, kirimkan URL tulisan kamu ke pgi.sns@gmail.com, subjek "Blogging-Kota Asal-Nama". Isi email cukup URL tulisan kamu aja
  9. Ayo mari menulis dan mendukung Indonesia. "AYO INDONESIA BISA" jadi Juara 1 di Sea Games. Gw mau mulai nulis juga aaah :)

Salam,
Venessa Allia

Minggu, 06 November 2011

Soul of Seoul 1: Family Holiday


Oke. Ternyata butuh 1 bulan untuk menceritakan perjalanan ini. Jadi alkisah, alhamdulillahirabbilalamin gw, mama, dan papa mendapatkan rezeki untuk melancong ke Negeri Ginseng, Seoul, Korea Selatan, tanggal 5-9 Oktober 2011 kemarin (Lebih tepatnya, bokap yang punya rezeki, lalu rezeki itu disalurkan ke gw dan nyokap. Yaa rezeki bokap kan rezeki gw juga :D). Cerita gw selama disana ingin gw rangkum dalam serangkaian foto-foto. Mungkin bermanfaat. Siapa tahu menghibur. Foto-foto yang gw tampilkan disini hanya sebagian kecil saja. Gw punya lebih banyak cerita, pelajaran dan pastinya kenangan manis bersama keluarga. Jadi, inilah sepenggal kisah gw bersama keluarga.


Biar kisah ini kayak di cerita komik, kisah ini gw awali dengan pengenalan tokoh:

Inilah gw. Tokoh utama dalam kisah ini. Venessa Allia. Lahir di Sydney, kecil di Serpong, besar di Bandung, darah Padang 100%. Kulit putih, mata sipit dikit, tapi bukan keturunan mandarin. Kadang labil, kadang mature. Hobi menulis. Single (yang ini tolong abaikan) :)

Ini Mama. Nyonya Ernita Syahrul. Orang bilang mama mirip gw. Eh kebalik, gw mirip mama. Lahir pada 10 September 1957. Aktif di dharma wanita. The best mom in the world.


Inilah Bapak Syahrul Aiman. Papa. Jenius luar biasa. Hobi makan pisang goreng dan ngegeratakin rumah. Papa yang ada urusan di Seoul, gw sama nyokap yang kebagian rezekinya. The best Dad in the world.

Jadi, inilah kami bertiga. Bolang of South Korea. Abang gw gak ikut, lagi sibuk nyari sesuap nasi dan sebongkah berlian. Gw cuma 5 hari di Seoul, 5 hari yang gw manfaatkan sebaik-baiknya untuk eksplorasi berbagai tempat disana. Inilah rangkuman perjalanan gw:

Dimulai dari:
1. Hotel
Tempat gw dan keluarga menginap. Hotelnya entah bintang berapa, tapi super sangat cool dan nyamaaan sekaleeee. Hotelnya persis di tengah kota Seoul, deket sama City Hall. Dibawah hotel langsung ada Lotte Departement Store yang cukup ampuh bikin mupeng pengen belanja tapi apa daya gw masih sayang duit. Lotte ini kayaknya masih berhubungan dengan Lotte Mart yang ada di Indo, habis font tulisannya sama. Gw sebenernya ga punya foto bangunan hotelnya, tapi ada beberapa gambar menarik yang ingin gw tunjukan:

Ini patung yang ada di sekitar lobby hotel. Sebagai perhatian, bahwa objek utama dari foto ini adalah gw, bukan patungnya -_-

Ini pemandangan dari kamar (lantai 26) di siang hari,

Ini pemandangan kota Seoul di malam hari dari sudut kamar gw.

Kenapa gw ingin memperlihatkan foto-foto ini? Karena (menurut gw) ternyata Seoul itu mirip dengan Jakarta (Jakarta bagian Sudirman dan Thamrin) tapi dengan perbedaan kecil dan perbedaan besar. Seoul City, isinya gak jauh dari mall dan gedung-gedung bertingkat yang berdampingan. Siang hari disana juga ada kemacetan. Malam hari disana banyak lampu-lampu gemerlapan. Perbedaan kecil dengan Jakarta adalah gedung-gedung di Seoul memang lebih unik dari gedung-gedung di Sudirman, karena katanya ada peraturan bahwa kalau mau bikin gedung baru bentuknya gak boleh sama dengan gedung yang sudah ada. Jadi memang gak ada bentuk gedung yang sama disana. Malam hari di Seoul, gedung perkantoran masih ramai sekali, karena katanya rata-rata orang disana pulang kerja jam 11 malam. Perbedaan besar dengan Jakarta adalah soal keteraturannya. Inilah yang menurut gw membedakan negara maju dengan negara belum maju. Disana walaupun macet, tapi macetnya juga teratur. Orang jalan kaki, ngantri subway, berdiri di eskalator, semuanya teratur. Keteraturan ini yang tidak gw temukan di mana pun di Indonesia. Ohiya satu lagi yang menarik. Orang Korea terbukti cinta banget produk dalam negeri. Disini mobil-mobil yang beredar di jalan raya, kalau ga KIA ya Hyundai. Jarang banget gw menemukan Honda atau Toyota.

Ini Seoul City Hall, lagi ada pembangunan gitu di sini. Didepan gedung ini ada lapangan hijau yang asri banget. Letak City Hall deket banget dari hotel, bisa jalan kaki kalau lo antusias :)

2. Deoksu-Gung Palace
Gw berangkat dari Jakarta tanggal 4, pesawat jam 11 malem. Sampe Seoul kira-kira jam 8 atau 9 pagi waktu setempat. Hari pertama di sana kita makan siang pake makanan aman: Burger King, haha. Malam harinya, kita diajak Mr. Park, temen Papa, makan Bulgogi dan jalan-jalan di Kota Seoul. Mr.Park ini sangat baik sekali. Dia minjemin mobilnya dan sopirnya yang juga bernama Mr.Park buat nganterin gw dan nyokap jalan-jalan. Keesokan harinya, dimulailah petualangan gw dan nyokap, sementara bokap harus kerja, hoho. Tujuan pertama kita adalah Deoksu-Gung Palace.
Jadi Deoksu-Gung Palace ini adalah salah satu istana besar di Seoul. Kalau di Jogja, mungkin ini ibarat Keraton Jogja. Seoul punya beberapa palace yang besar. Deoksu-Gung ini yang paling deket sama hotel. Secara keseluruhan tempat ini sangat bagus. Korea banget. Berada disini kayak lagi syuting film Janggem.

Didepan gerbang Deoksu-Gung bersama abdi dalem Deoksu-Gung (sotoy).

Salah satu istana terbesar yang dengan sukses kakak gw sebut "ah ini mah sama aja kayak Rumah Gadang". Dia memang gak punya sense of architechture sama sekali.

Dalam beberapa jam sekali, ada pertunjukan upacara gitu di depan gerbang. Orang-orang yang lalu lalang di depan istana bisa ikut liat gratis.

Salah satu sudut istana yang sukses nyokap gw sebut "kayak kandang ayam". Ada apa dengan keluarga gw ? -_-

Gw lupa ini mbah namanya siapa. Yang pasti dia orang penting menurut sejarah Korea, patungnya aja gede banget!

Pengawal ini sadar kamera juga rupanya :)


Nah ini menarik. Gw melihat segerombolan anak yang kira-kira berusia SD, mereka diperkenalkan secara langsung dengan sejarah negara mereka sendiri lewat kunjungan seperti ini. Cara yang gw yakin akan jauh lebih efektif daripada hanya membaca buku sejarah.

Di depan National Museum of Deoksugung yang sayangnya masih underconstruction. Mudah-mudahan beberapa tahun lagi udah jadi dan gw masih dikasih kesempatan untuk kesana lagi. Amin :)
3. Itaewon
Tujuan kita selanjutnya adalah berburu belanjaan dan oleh-oleh ke Itaewon. Itaewon itu semacam Malioboro di Jogjakarta. Sepanjang jalan ada berbagai macam toko yang menjual berbagai hal. Disini kawasan foreigner juga, sehingga makanan yang dijual pun macam-macam. Dari bar untuk orang-orang Eropa-Amerika hingga kebab Turki untuk Muslim seperti kami. FYI, tukang kebab Turkinya semacam ganteng sekali :)

Banyak orang Indonesia yang kelihatannya berkunjung ke Itaewon ini. Kenapa gw mengatakan demikian? Karena dengan mudahnya si mamang ganteng penjual kebab dan seorang wanita paruh baya penjual oleh-oleh menyapa kami dengan kalimat "assalamualaikum", "disini murah", dan "Jakarta". Lucu aja, disaat lo dissaparate karena sedikit sekali orang disana yang bisa bahasa Inggris, tiba-tiba ada yang nongol ngomong bahasa Indonesia. :)
Gw gak banyak foto-foto disini karena pada intinya disini cuma ada toko dan tidak ada toko yang menarik minat gw untuk dipotret. Intinya disini gak ada objek gambar yang menarik. Disini gw sama nyokap belanja oleh-oleh, dari mulai gunting kuku yang ada bandul Korea-nya, kaos, baju buat gw bahkan sampe CD Suju.

Beres jalan-jalan di Itaewon, nyokap gw udah capek banget, padahal hari masih sore. Jadi, Mr Park nganter kita balik ke hotel. Sopir yang satu ini sangat ramah, walaupun dengan Bahasa Inggris yang minim. Dia juga super sangat ontime. Janjian jam 10 itu bener-bener jam 10 mobilnya nongol di tempat janjian. Luar biasa. Gak mau memalukan bangsa Indonesia, gw sama nyokap juga selalu berusaha ontime kalau janjian sama dia. Ironis sebenarnya ketika kita di negara orang entah kenapa kita jadi bisa lebih menghargai waktu daripada ketika kita berada di negeri sendiri.

Sampai hotel, gw memutuskan untuk jalan-jalan sendiri. Tujuan gw adalah Myeongdong

4.Myeongdong
Myeongdong ini seperti kawasan gaul di Seoul City. Rame banget. Banyak yang jualan. Banyak remaja-remaja Korea yang cantik-cantik (tapi kalau diperhatikan lebih dekat, hidung mereka seperti artificial). Myeongdong ini juga deket banget dari hotel, jadi gw cukup jalan kaki saja. Gw sempat mencoba jajanan pinggir jalan, yang "Bismillah" semoga tidak mengandung saripati babi. Gw juga nyobain eskrim greentea yang tingginya setinggi PAU lantai 8



Gw bilang juga apa, eskrimnya setinggi PAU :)

Jadi ceritanya, Seoul pada saat itu sedang musim gugur sehingga gw sangat butuh sesuatu untuk menghangatkan badan. Gw beli pancake dan makanan berkuah dari si ibu-ibu ini. Insya Allah ga ada saripati babi :). Amin.

Penemuan paling menarik saat gw jalan-jalan adalah ternyata di bawah hotel tempat gw menginap, ada yang namanya Star Avenue. Di Star Avenue ini ada cap tangan beberapa artis Korea yang hip banget juga ada tembok touch screen yang kalau disentuh bisa menampilkan video artis yang bersangkutan. So hi tech. Secara gw adalah remaja cinta artis korea, otomatis gw tertarik untuk menjelajahi Star Avenue ini (Ini pernyataan paling kibul di blog ini. Yang pertama gw sama sekali gak cinta artis korea, tau juga nggak. Yang kedua gw bukan remaja -__-)

Sumpahnya gw gak tau gw foto sama siapa. Tapi gw liat beberapa orang foto di depan dia. Yaudah gw ikutin aja, namanya juga turis ;)

Nah kalo yang ini gw tau. Rain, bintang iklan Clear yang main Full House dan Ninja Assasin.

Nah, yang ini adalah telapak tangan Rain. Gede ya telapak tangannya, lebih gede dari telapak tangan gw (pentiiinngg woooy).

Naaah, ini cap tangannya Big Bang. Sebelum gw ke Seoul gw gak tau Big Bang sama sekali. Nyampe disana, setiap nonton TV, ini group nongol terus di TV. Ternyata mereka masuk jadi World Wide Act Nominees MTV European Awards mewakili Asia Pasifik, dengan kata lain menjadi saingannya Agnes Monica. Sekarang Big Bang udah menang jadi wakil Asia Pasifik di Worldwide Act Nominees dan bakal bersaing dengan artis dari belahan dunia lain. Padahal ya, kualitas Agnes sumpah ga kalah dari Big Bang, buat gw malah Agnes lebih bagus dari boyband macam Big Bang. Tapi masalahnya di TV Korea, iklan buat vote for Big Bang itu kenceeeng banget. Kelihatan banget kalau mereka didukung untuk memenangkan kategori ini. Sayangnya iklan serupa yang mendukung Agnes Monica untuk menang tidak gw jumpai di TV Indonesia.


Itulah hari pertama gw di Seoul, Korea Selatan. Sangat menarik dan gw sangat bersyukur atas pengalaman ini. Gw masih punya sedikit cerita lagi untuk dibagikan. Akan gw post di tulisan selanjutnya karena akan menjadi terlalu panjang kalau semua cerita gw satukan dalam satu tulisan. Bersambung dulu ya ceritanya :)

Salam,
Venessa Allia
bolang of Seoul City.

to be continued: Soul of Seoul 2: World Cup Stadium

Selasa, 01 November 2011

Menyerah Itu Dosa


Gw lupa pernah dengar atau pernah baca kalimat ini dimana.
Katanya "Menyerah Itu Dosa"
Itu bukan murni kata-kata gw sendiri.
Tapi sayangnya gw lupa pernah tau kalimat itu darimana, jadi gw tidak bisa menyebutkan sumbernya.
Awalnya gw pikir kalimat itu sangat bagus untuk membangkitkan semangat.
Lama-kelamaan gw mulai mendapatkan logika bahwa kalimat itu bukan hanya bagus untuk membangkitkan semangat, tapi ternyata kalimat itu sangat logis dan benar.

Menyerah itu dosa.
Karena ketika kita menyerah,
berarti kita kehilangan kepercayaan akan pertolongan Tuhan,
berarti kita tidak percaya lagi bahwa takdir Tuhan paling baik
berarti kita tidak percaya Tuhan.
Apa lagi yang lebih dosa dari tidak percaya kepada yang sudah memeberikan kita kehidupan?

Jadi bener kan kalau menyerah itu dosa.


Oh My God, gw kedengeran seperti Mario Teguh :)
Anggap saja tulisan gw ini sebagai ocehan gw ke diri gw sendiri, tapi kalian bisa mendengarnya. hehe.

Kalau kata lagu Salam Bagi Sahabat yang dinyanyikan Glenn Fredly featuring Albert AFI Junior"
"Hidupmu indah, bila kau tau jalan mana yang benar. Harapan ada, harapan ada. Bila kau percaya"


Salam,
Venessa Allia


P.S: Kadang-kadang gw mikir, kalau gw gak percaya Tuhan, pasti dari dulu gw udah bunuh diri. Amit-amit. Naudzubillah mindzalik.